23.5 C
Jember
Monday, 27 March 2023

Nakes Perlu Belajar Lagi Proses Persalinan

Penanganan Gawat Darurat Rentan Terabaikan

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID  – Jember masih menyandang kabupaten dengan Angka Kematian Bayi(AKB)salah satu yang tertinggi di Jawa Timur. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menekan AKB. Seperti adanya peningkatan SDM di setiap fakes yang melayani proses persalinan melalui workshop yang diselenggarakan RSD Kalisat Jember tentang penanganan bayi baru lahir. 

“Bagaimana caranya angka kematian ibu dan bayi itu diketahui berdasarkan kondisi kegawatdaruratan,” kata Kasi administrasi dan rekam medis Rumah Sakit Kalisat, Guritno di sela-sela workshop penanganan bayi baru lahir, Sabtu (8/1).

Setidaknya ada 19 perwakilan dari klinik dan puskesmas di Kecamatan Kalisat yang turut menjadi peserta workshop. Para peserta itu akan mendapatkan pembaruan pengetahuan tentang penanganan bayi baru lahir.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Tujuannya meningkatkan kualitas kesehatan pada bayi lahir, ” Tambahnya.

Melalui workshoptersebut  diharapkan dapat  meningkatkan pengetahuan atas deteksi dini pada bayi baru lahir. Ia menganggap deteksi dini adalah hal terpenting dalam antisipasi adanya kematian pada bayi maupun ibu.

Ia mencontohkan, insiden kematian ibu saat bersalin pertama terjadi di Puskesmas Panti. Sebabnya, SDM disana tidak paham dengan deteksi dini kegawatdaruratan.”Ketika ibu itu mau melahirkan, dia itu tidak cepat tanggap,” tuturnya.

Selain itu, ia juga menyebut bahwa sering kali bayi baru lahir itu mengalami kegawatdaruratan nafas.”Karena ketidaktahuan nakesnya, artinya dia tidak tanggap dengan itu, akhirnya meninggal,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa penanganan AKI AKB tidak cukup hanya peningkatan SDM nakes saja. Namun juga melibatkan berbagai sektor.”Dia harus bersalin dengan nakes yang kompeten. Itu yang tidak bisa dikerjakan rumah sakit sendiri,” ungkapnya.

Untuk itu, Rumah Sakit Daerah Kalisat berkomitmen penuh untuk untuk memberikan workshop, seminar bagi para pkm yang dirasa perlu mengulas pemahaman mengenai penangan  ibu melahirkan.

Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dian Cahyani

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID  – Jember masih menyandang kabupaten dengan Angka Kematian Bayi(AKB)salah satu yang tertinggi di Jawa Timur. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menekan AKB. Seperti adanya peningkatan SDM di setiap fakes yang melayani proses persalinan melalui workshop yang diselenggarakan RSD Kalisat Jember tentang penanganan bayi baru lahir. 

“Bagaimana caranya angka kematian ibu dan bayi itu diketahui berdasarkan kondisi kegawatdaruratan,” kata Kasi administrasi dan rekam medis Rumah Sakit Kalisat, Guritno di sela-sela workshop penanganan bayi baru lahir, Sabtu (8/1).

Setidaknya ada 19 perwakilan dari klinik dan puskesmas di Kecamatan Kalisat yang turut menjadi peserta workshop. Para peserta itu akan mendapatkan pembaruan pengetahuan tentang penanganan bayi baru lahir.

“Tujuannya meningkatkan kualitas kesehatan pada bayi lahir, ” Tambahnya.

Melalui workshoptersebut  diharapkan dapat  meningkatkan pengetahuan atas deteksi dini pada bayi baru lahir. Ia menganggap deteksi dini adalah hal terpenting dalam antisipasi adanya kematian pada bayi maupun ibu.

Ia mencontohkan, insiden kematian ibu saat bersalin pertama terjadi di Puskesmas Panti. Sebabnya, SDM disana tidak paham dengan deteksi dini kegawatdaruratan.”Ketika ibu itu mau melahirkan, dia itu tidak cepat tanggap,” tuturnya.

Selain itu, ia juga menyebut bahwa sering kali bayi baru lahir itu mengalami kegawatdaruratan nafas.”Karena ketidaktahuan nakesnya, artinya dia tidak tanggap dengan itu, akhirnya meninggal,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa penanganan AKI AKB tidak cukup hanya peningkatan SDM nakes saja. Namun juga melibatkan berbagai sektor.”Dia harus bersalin dengan nakes yang kompeten. Itu yang tidak bisa dikerjakan rumah sakit sendiri,” ungkapnya.

Untuk itu, Rumah Sakit Daerah Kalisat berkomitmen penuh untuk untuk memberikan workshop, seminar bagi para pkm yang dirasa perlu mengulas pemahaman mengenai penangan  ibu melahirkan.

Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dian Cahyani

JEMBER, RADARJEMBER.ID  – Jember masih menyandang kabupaten dengan Angka Kematian Bayi(AKB)salah satu yang tertinggi di Jawa Timur. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menekan AKB. Seperti adanya peningkatan SDM di setiap fakes yang melayani proses persalinan melalui workshop yang diselenggarakan RSD Kalisat Jember tentang penanganan bayi baru lahir. 

“Bagaimana caranya angka kematian ibu dan bayi itu diketahui berdasarkan kondisi kegawatdaruratan,” kata Kasi administrasi dan rekam medis Rumah Sakit Kalisat, Guritno di sela-sela workshop penanganan bayi baru lahir, Sabtu (8/1).

Setidaknya ada 19 perwakilan dari klinik dan puskesmas di Kecamatan Kalisat yang turut menjadi peserta workshop. Para peserta itu akan mendapatkan pembaruan pengetahuan tentang penanganan bayi baru lahir.

“Tujuannya meningkatkan kualitas kesehatan pada bayi lahir, ” Tambahnya.

Melalui workshoptersebut  diharapkan dapat  meningkatkan pengetahuan atas deteksi dini pada bayi baru lahir. Ia menganggap deteksi dini adalah hal terpenting dalam antisipasi adanya kematian pada bayi maupun ibu.

Ia mencontohkan, insiden kematian ibu saat bersalin pertama terjadi di Puskesmas Panti. Sebabnya, SDM disana tidak paham dengan deteksi dini kegawatdaruratan.”Ketika ibu itu mau melahirkan, dia itu tidak cepat tanggap,” tuturnya.

Selain itu, ia juga menyebut bahwa sering kali bayi baru lahir itu mengalami kegawatdaruratan nafas.”Karena ketidaktahuan nakesnya, artinya dia tidak tanggap dengan itu, akhirnya meninggal,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa penanganan AKI AKB tidak cukup hanya peningkatan SDM nakes saja. Namun juga melibatkan berbagai sektor.”Dia harus bersalin dengan nakes yang kompeten. Itu yang tidak bisa dikerjakan rumah sakit sendiri,” ungkapnya.

Untuk itu, Rumah Sakit Daerah Kalisat berkomitmen penuh untuk untuk memberikan workshop, seminar bagi para pkm yang dirasa perlu mengulas pemahaman mengenai penangan  ibu melahirkan.

Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dian Cahyani

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca