SELAMA 2021, Jawa Timur dinilai sebagai provinsi yang konsisten terbaik, khususnya dilihat dari komitmen, kinerja, dan capaian prestasi bidang pendidikan dan sekaligus indeks kebahagiaan masyarakat Jawa Timur. Tulisan ini hanya akan mengemukakan lebih lanjut tiga hal. Pertama, komitmen Gubernur Khofifah yang memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan. Kedua, capaian kinerja dan prestasi bidang pendidikan. Ketiga, indeks kebahagiaan sebagai bagian dari ikhtiar menjamin kemaslahatan masyarakat Jawa Timur.
Penting kita renungkan kembali ketika menyampaikan Nota Keuangan untuk Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD Tahun 2021 pada Sidang Paripurna DPRD Jawa Timur (Senin, 16 November 2020), Gubernur Khofifah menyatakan bahwa alokasi terbesar RAPBD Jawa Timur Tahun Anggaran 2021 (51,74 persen) diperuntukkan bagi sektor pendidikan di Jawa Timur.
Siapa pun akan dengan mudah menilai bahwa angka 51,74 persen bukan angka sedikit, tetapi angka yang spektakuler sekaligus menunjukkan kuatnya komitmen Gubernur Khofifah untuk pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan. Meskipun dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia hasil amandemen ke-4, Pasal 31 ayat (4) dinyatakan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Akan tetapi, Gubernur Khofifah ingin agar pengembangan sumber daya manusia diprioritaskan karena implikasinya akan sangat signifikan untuk percepatan kemajuan masyarakat Jawa Timur.
Dalam konteks ini komitmen kuat Gubernur Khofifah tidak bisa dinafikan. Beliau selalu fokus mengawal gagasan-gagasannya. Selalu fokus bekerja untuk kemaslahatan masyarakatnya, tidak pernah menghitung jam kerja karena seringnya bekerja sampai larut malam, dan tidak mengenal hari libur karena Sabtu dan Ahad pun terus dimanfaatkan untuk memberikan layanan kepada masyarakat Jawa Timur. Gubernur Khofifah selalu menyatakan bahwa berbagai upaya dalam bidang pendidikan akan terus dilakukan.
Kedua, komitmen yang kuat telah menghasilkan capaian kinerja dan prestasi yang sangat membanggakan di bidang pendidikan. Akhir tahun 2021, Jawa Timur menjadi provinsi tertinggi dalam penilaian indeks kinerja urusan pendidikan yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI.
Gubernur Khofifah menerima anugerah Dwija Praja Nugraha dari Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Anugerah ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada kepala daerah yang memiliki perhatian dan komitmen luar biasa pada dunia pendidikan. Sebelum anugerah diberikan, PGRI telah melakukan penelusuran mendalam atas kriteria yang telah ditetapkan, baik bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun jejak digital. “Sampai akhirnya para panelis memutuskan memberikan anugerah Dwija Praja Nugraha kepada Gubernur Jawa Timur,” kata Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Prof Dr Unifah Rosyidi MPd kepada Gubernur Khofifah saat Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT ke-76 PGRI tingkat nasional tahun 2021 di Convention Hall Grand City Surabaya, Sabtu, 4 Desember 2021.
Pada akhir 2021, persentase realisasi Pendapatan APBD Tahun Anggaran 2021 Jawa Timur tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia dengan angka 103,97 persen mengalahkan Provinsi Gorontalo 102,28 persen, Provinsi Jawa Barat 102,07 persen, Provinsi DKI Jakarta 101,07 persen, dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 100,59 persen. Dengan prestasi ini Jawa Timur masih menyimpan beragam peluang untuk lebih berprestasi di masa depan, karena Jawa Timur ditetapkan sebagai Provinsi Sangat Inovatif berdasarkan penilaian indeks inovasi daerah yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 002.6-5848 Tahun 2021 tertanggal 23 Desember 2021, sehingga Menteri Dalam Negeri memberikan penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2021 kepada Provinsi Jawa Timur sebagai provinsi terinovatif. Capaian ini sekaligus menjadi kado akhir tahun yang sangat membanggakan sekaligus menjanjikan, karena Jawa Timur terus mengukir kreasi dan prestasi saat masih ditemukan 166 pemda yang kurang inovatif.
Ketiga, Jawa Timur menjadi provinsi yang paling bahagia di Pulau Jawa dan Bali. Kebahagiaan adalah tujuan kita semua setelah melakukan ikhtiar. Tentu bukan hanya ikhtiar lahir, tetapi sekaligus ikhtiar batin. Gubernur Khofifah konsisten menjaga keseimbangan ikhtiar lahir dan batin, karena menyadari bahwa ikhtiar lahir ada batas kemampuannya, sehingga sebelum memasrahkan hasilnya pada hak prerogatif Yang Kuasa, ikhtiar pasti dilakukan dengan berusaha secara sungguh-sungguh dan berdoa, keseimbangan lahir batin, keseimbangan duniawi dan ukhrawi selalu dijaga.
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), indeks kebahagiaan Jawa Timur menempati posisi paling tinggi, mungkin karena gagasan dan realisasinya selalu berorientasi kebahagiaan lahir dan batin yang sarat dengan makna. Survei BPS dilakukan bahwa tingkat kebahagiaan terdiri atas tiga dimensi kehidupan, yaitu dimensi kepuasan hidup (life satisfaction), dimensi perasaan (affect), dan dimensi makna hidup (eudaimonia). Dimensi kepuasan hidup dibedakan menjadi subdimensi kepuasan hidup personal dan subdimensi kepuasan hidup sosial.
Indeks kebahagiaan tidak diukur setiap tahun. Sebelum tahun 2021, pengukuran indeks kebahagiaan dilakukan tahun 2017. Nilai indeks kebahagiaan sendiri mendekati 100 berarti semakin bahagia. Indeks kebahagiaan tahun 2021 Jawa Timur adalah 72,08 meningkat 1,31 poin dari nilai tahun 2017 (70,77). Indeks kebahagiaan tahun 2021 Jawa Timur lebih baik dibandingkan nilai indeks kebahagiaan nasional. Indeks kebahagiaan nasional tahun 2021 adalah 71,49, meningkat 0.80 poin dari nilai tahun 2017 (70,69).
Dibandingkan provinsi lain yang berada di Pulau Jawa dan Bali, seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Daerah Khusus Istimewa Jakarta, Jawa Barat dan Banten, Indeks Kebahagiaan Jawa Timur paling tinggi. Baik dari sisi nilainya maupun peningkatannya. Itu jika dilihat menurut indeks dimensi penyusun Indeks Kebahagiaan Jawa Timur. Indeks dimensi kepuasan hidup masyarakat mengalami peningkatan paling besar, dari 71,68 di tahun 2017 menjadi 76,07 pada tahun 2021 atau meningkat 4,39 poin. Peningkatan dimensi ini terutama disebabkan peningkatan subdimensi kepuasan hidup personal dari 66,63 di tahun 2017 menjadi 71,40 pada tahun 2021. Sementara, untuk subdimensi kepuasan hidup sosial meningkat sebesar 4,01 poin, dari 76,72 menjadi 80,73. Untuk indeks dimensi makna hidup (eudaimonia) di Jawa Timur meningkat sebesar 1,53 poin dari 71,66 di tahun 2017 menjadi 73,19 pada tahun 2021.
Deskripsi tersebut penting dikemukakan dan dipahami sebagai bahan untuk mengukur peringkat prestasi Jawa Timur 2021 sebagai provinsi yang konsisten terbaik. Memang komitmen, kinerja, realisasi, prestasi, dan orientasi keseimbangan lahir dan batin dalam ikhtiar sebagai concern utama, karena kita harus mencapai kebahagiaan lahir batin, dan Jawa Timur dinilai sebagai provinsi yang indeks kebahagiaannya tertinggi. Alhamdulillah, capaian ini patut disyukuri agar ke depan kita lebih berbahagia.
*) Prof Dr H Abd Halim Soebahar MA adalah Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur, Direktur Pascasarjana UIN KHAS Jember dan Pengasuh Pesantren Shofa Marwa Jember.