31.1 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Olahraga, Cegah Stroke Kala Pandemi

Mobile_AP_Rectangle 1

Stroke merupakan penyakit di mana terjadi gangguan fungsional pada otak yang berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologic) yang disebabkan akibat terhambatnya aliran darah menuju otak. Susilawati & Nurhayati (2018) mengemukakan bahwa stroke adalah kondisi yang sangat gawat dan perlu untuk ditangani dengan cepat. Sebab, jika tidak ditangani dengan cepat, otak akan mati, dan jika penanganannya dilakukan dengan cepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan pada otak. Ketika mengalami stroke, seseorang akan dapat mengalami cacat pada penderita, yang tentu saja akan menghambat produktifitas seseorang dalam melakukan kegiatan. Maka dari itu, sebelum stroke ini terjadi, perlu pencegahan terhadap penyakit yang sangat berbahaya ini, yang bahkan dapat menyebabkan kematian.

Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya stroke adalah makanan, stres, serta gaya hidup. Di kala pandemi virus korona ini, banyak dari sebagian orang yang memiliki banyak beban tugas yang diterima, terutama pekerja kantoran yang sebagian besar dari waktu sehari-harinya adalah duduk di depan laptop atau yang lainnya, yang mana akan menimbulkan munculnya stres dan berbagai penyakit karena kurangnya gerak. Dan mungkin saja juga kurangnya olahraga karena mereka sudah lelah ketika melakukan pekerjaan sehari-hari.

Dari penyebab faktor risiko tersebut dapat dilakukan berbagai pencegahan yang bermacam-macam. Antara lain adalah dengan cara menjaga pola makan. Maksud dari menjaga pola makan di sini adalah menjaga makanan apa yang dikonsumsi. Jika seseorang terlalu banyak makan makanan yang asin, hal tersebut menjadi penyebab dan meningkatkan risiko terkena penyakit hipertensi, yang mana hipertensi dapat memicu terjadinya stroke. Makanan yang sebaiknya dikonsumsi sehari-hari adalah makanan yang mengandung lemak tak jenuh atau sedikit lemak, lalu kaya akan vitamin, serat, protein dan nutrisi lainnya yang baik untuk tubuh.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kedua adalah berhenti atau mengurangi merokok. Efek buruk dari merokok adalah dapat mempersempit pembuluh darah dan darah dapat menggumpal. Ketiga, menghindari konsumsi minuman yang mengandung alkohol. Minuman beralkohol mengandung banyak sekali kalori yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi dan diabetes, yang mana penyakit tersebut dapat memicu terjadinya stroke.

Keempat, berolahraga. Olahraga secara teratur memiliki efek yang sangat baik pada tubuh. Dengan olahraga kerja jantung dan sistem peredaran darah dapat bekerja secara efisien, sehingga kebutuhan tubuh juga akan ikut terpenuhi. Olahraga juga dapat mengatur tingkat kolesterol kita dan dengan itu kita juga dapat menjaga berat badan agar tidak mengalami obesitas yang juga menjadi pemicu terjadinya stroke ini.

Di kala pandemi ini seseorang akan lebih sering bekerja di depan meja atau komputer, yang mana hal tersebut menjadikan seseorang sangat minim melakukan gerakan dan lebih banyak duduk sembari mengerjakan tugas atau pekerjaan yang telah dia terima. Belum lagi jika tugas membebani kita sangatlah banyak sehingga kita menjadi lebih lama untuk duduk dan akhirnya tubuh menjadi kurang gerak dan dapat membuat lemak, gula, serta senyawa lain yang menumpuk pada tubuh karena senyawa-senyawa tersebut tidak dikelola oleh tubuh karena kurangnya olahraga.

Ada berbagai macam olahraga yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit stroke ini, namun tidak semua olahraga cocok dengan kita dan cocok untuk dilakukan di lingkungan yang terbatas. Olahraga dilakukan dengan tujuan dapat memperlancar peredaran darah, mengoptimalkan kerja denyut jantung, membakar lemak dalam tubuh, dan lainnya. Dengan rutin berolahraga tubuh akan menjadi lebih sehat sehingga juga akan mencegah terjadinya penyakit stroke ini.

Olahraga yang cocok untuk dilakukan kala pandemi ini adalah olahraga di lingkungan sekitar dan dapat dilakukan dengan intensitas rendah, sedang, ataupun tinggi. Yang tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuh. Olahraga aerobik atau olahraga yang membutuhkan konsumsi oksigen adalah olahraga yang cocok dilakukan di masa ini, ketika kita tidak memiliki waktu yang banyak untuk berolahraga.

Berjalan merupakan salah satu dari olahraga aerobik yang sangat cocok untuk dilakukan di lingkungan yang minim. Berjalan dalam waktu tertentu akan meningkatkan daya tahan tubuh dan juga melancarkan peredaran darah sehingga akan mencegah risiko darah menggumpal. Berjalan tidak memerlukan energi yang begitu banyak, akan tetapi memiliki manfaat yang banyak bagi tubuh.

Olahraga lainnya yang dapat dilakukan adalah senam atau yoga. Senam atau yoga merupakan olahraga yang memiliki gerakan yang kompleks dan berguna pada tingkat kekuatan, kelenturan, serta pernapasan dalam tubuh. Dengan yoga kita juga dapat memperlancar peredaran darah dalam tubuh dan membuat jantung bekerja secara efisien.

Selain olahraga, aktivitas fisik atau aktivitas sehari-hari juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit stroke ini, contohnya seperti membersihkan rumah, menjemur pakaian dan berkebun merupakan aktivitas fisik yang juga dapat memperlancar peredaran darah.

Penyakit stroke merupakan penyakit yang sangat mematikan, dengan itu kita harus selalu menjaga kesehatan baik di rumah maupun di luar rumah. Bentuk menjaga kesehatan bermacam-macam mulai dari menjaga pola makan, pola hidup sehat, dan dengan berolahraga. Perlu diingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka dari itu, pencegahan dari penyakit stroke ini sangatlah penting karena jika kita sudah terkena stroke maka tubuh kita akan menjadi lemah dan aktivitas menjadi terganggu, dan parahnya penyakit ini dapat mengakibatkan seseorang lumpuh bahkan mengalami kematian.

 

*) Penulis adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang.

- Advertisement -

Stroke merupakan penyakit di mana terjadi gangguan fungsional pada otak yang berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologic) yang disebabkan akibat terhambatnya aliran darah menuju otak. Susilawati & Nurhayati (2018) mengemukakan bahwa stroke adalah kondisi yang sangat gawat dan perlu untuk ditangani dengan cepat. Sebab, jika tidak ditangani dengan cepat, otak akan mati, dan jika penanganannya dilakukan dengan cepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan pada otak. Ketika mengalami stroke, seseorang akan dapat mengalami cacat pada penderita, yang tentu saja akan menghambat produktifitas seseorang dalam melakukan kegiatan. Maka dari itu, sebelum stroke ini terjadi, perlu pencegahan terhadap penyakit yang sangat berbahaya ini, yang bahkan dapat menyebabkan kematian.

Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya stroke adalah makanan, stres, serta gaya hidup. Di kala pandemi virus korona ini, banyak dari sebagian orang yang memiliki banyak beban tugas yang diterima, terutama pekerja kantoran yang sebagian besar dari waktu sehari-harinya adalah duduk di depan laptop atau yang lainnya, yang mana akan menimbulkan munculnya stres dan berbagai penyakit karena kurangnya gerak. Dan mungkin saja juga kurangnya olahraga karena mereka sudah lelah ketika melakukan pekerjaan sehari-hari.

Dari penyebab faktor risiko tersebut dapat dilakukan berbagai pencegahan yang bermacam-macam. Antara lain adalah dengan cara menjaga pola makan. Maksud dari menjaga pola makan di sini adalah menjaga makanan apa yang dikonsumsi. Jika seseorang terlalu banyak makan makanan yang asin, hal tersebut menjadi penyebab dan meningkatkan risiko terkena penyakit hipertensi, yang mana hipertensi dapat memicu terjadinya stroke. Makanan yang sebaiknya dikonsumsi sehari-hari adalah makanan yang mengandung lemak tak jenuh atau sedikit lemak, lalu kaya akan vitamin, serat, protein dan nutrisi lainnya yang baik untuk tubuh.

Kedua adalah berhenti atau mengurangi merokok. Efek buruk dari merokok adalah dapat mempersempit pembuluh darah dan darah dapat menggumpal. Ketiga, menghindari konsumsi minuman yang mengandung alkohol. Minuman beralkohol mengandung banyak sekali kalori yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi dan diabetes, yang mana penyakit tersebut dapat memicu terjadinya stroke.

Keempat, berolahraga. Olahraga secara teratur memiliki efek yang sangat baik pada tubuh. Dengan olahraga kerja jantung dan sistem peredaran darah dapat bekerja secara efisien, sehingga kebutuhan tubuh juga akan ikut terpenuhi. Olahraga juga dapat mengatur tingkat kolesterol kita dan dengan itu kita juga dapat menjaga berat badan agar tidak mengalami obesitas yang juga menjadi pemicu terjadinya stroke ini.

Di kala pandemi ini seseorang akan lebih sering bekerja di depan meja atau komputer, yang mana hal tersebut menjadikan seseorang sangat minim melakukan gerakan dan lebih banyak duduk sembari mengerjakan tugas atau pekerjaan yang telah dia terima. Belum lagi jika tugas membebani kita sangatlah banyak sehingga kita menjadi lebih lama untuk duduk dan akhirnya tubuh menjadi kurang gerak dan dapat membuat lemak, gula, serta senyawa lain yang menumpuk pada tubuh karena senyawa-senyawa tersebut tidak dikelola oleh tubuh karena kurangnya olahraga.

Ada berbagai macam olahraga yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit stroke ini, namun tidak semua olahraga cocok dengan kita dan cocok untuk dilakukan di lingkungan yang terbatas. Olahraga dilakukan dengan tujuan dapat memperlancar peredaran darah, mengoptimalkan kerja denyut jantung, membakar lemak dalam tubuh, dan lainnya. Dengan rutin berolahraga tubuh akan menjadi lebih sehat sehingga juga akan mencegah terjadinya penyakit stroke ini.

Olahraga yang cocok untuk dilakukan kala pandemi ini adalah olahraga di lingkungan sekitar dan dapat dilakukan dengan intensitas rendah, sedang, ataupun tinggi. Yang tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuh. Olahraga aerobik atau olahraga yang membutuhkan konsumsi oksigen adalah olahraga yang cocok dilakukan di masa ini, ketika kita tidak memiliki waktu yang banyak untuk berolahraga.

Berjalan merupakan salah satu dari olahraga aerobik yang sangat cocok untuk dilakukan di lingkungan yang minim. Berjalan dalam waktu tertentu akan meningkatkan daya tahan tubuh dan juga melancarkan peredaran darah sehingga akan mencegah risiko darah menggumpal. Berjalan tidak memerlukan energi yang begitu banyak, akan tetapi memiliki manfaat yang banyak bagi tubuh.

Olahraga lainnya yang dapat dilakukan adalah senam atau yoga. Senam atau yoga merupakan olahraga yang memiliki gerakan yang kompleks dan berguna pada tingkat kekuatan, kelenturan, serta pernapasan dalam tubuh. Dengan yoga kita juga dapat memperlancar peredaran darah dalam tubuh dan membuat jantung bekerja secara efisien.

Selain olahraga, aktivitas fisik atau aktivitas sehari-hari juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit stroke ini, contohnya seperti membersihkan rumah, menjemur pakaian dan berkebun merupakan aktivitas fisik yang juga dapat memperlancar peredaran darah.

Penyakit stroke merupakan penyakit yang sangat mematikan, dengan itu kita harus selalu menjaga kesehatan baik di rumah maupun di luar rumah. Bentuk menjaga kesehatan bermacam-macam mulai dari menjaga pola makan, pola hidup sehat, dan dengan berolahraga. Perlu diingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka dari itu, pencegahan dari penyakit stroke ini sangatlah penting karena jika kita sudah terkena stroke maka tubuh kita akan menjadi lemah dan aktivitas menjadi terganggu, dan parahnya penyakit ini dapat mengakibatkan seseorang lumpuh bahkan mengalami kematian.

 

*) Penulis adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang.

Stroke merupakan penyakit di mana terjadi gangguan fungsional pada otak yang berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologic) yang disebabkan akibat terhambatnya aliran darah menuju otak. Susilawati & Nurhayati (2018) mengemukakan bahwa stroke adalah kondisi yang sangat gawat dan perlu untuk ditangani dengan cepat. Sebab, jika tidak ditangani dengan cepat, otak akan mati, dan jika penanganannya dilakukan dengan cepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan pada otak. Ketika mengalami stroke, seseorang akan dapat mengalami cacat pada penderita, yang tentu saja akan menghambat produktifitas seseorang dalam melakukan kegiatan. Maka dari itu, sebelum stroke ini terjadi, perlu pencegahan terhadap penyakit yang sangat berbahaya ini, yang bahkan dapat menyebabkan kematian.

Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya stroke adalah makanan, stres, serta gaya hidup. Di kala pandemi virus korona ini, banyak dari sebagian orang yang memiliki banyak beban tugas yang diterima, terutama pekerja kantoran yang sebagian besar dari waktu sehari-harinya adalah duduk di depan laptop atau yang lainnya, yang mana akan menimbulkan munculnya stres dan berbagai penyakit karena kurangnya gerak. Dan mungkin saja juga kurangnya olahraga karena mereka sudah lelah ketika melakukan pekerjaan sehari-hari.

Dari penyebab faktor risiko tersebut dapat dilakukan berbagai pencegahan yang bermacam-macam. Antara lain adalah dengan cara menjaga pola makan. Maksud dari menjaga pola makan di sini adalah menjaga makanan apa yang dikonsumsi. Jika seseorang terlalu banyak makan makanan yang asin, hal tersebut menjadi penyebab dan meningkatkan risiko terkena penyakit hipertensi, yang mana hipertensi dapat memicu terjadinya stroke. Makanan yang sebaiknya dikonsumsi sehari-hari adalah makanan yang mengandung lemak tak jenuh atau sedikit lemak, lalu kaya akan vitamin, serat, protein dan nutrisi lainnya yang baik untuk tubuh.

Kedua adalah berhenti atau mengurangi merokok. Efek buruk dari merokok adalah dapat mempersempit pembuluh darah dan darah dapat menggumpal. Ketiga, menghindari konsumsi minuman yang mengandung alkohol. Minuman beralkohol mengandung banyak sekali kalori yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi dan diabetes, yang mana penyakit tersebut dapat memicu terjadinya stroke.

Keempat, berolahraga. Olahraga secara teratur memiliki efek yang sangat baik pada tubuh. Dengan olahraga kerja jantung dan sistem peredaran darah dapat bekerja secara efisien, sehingga kebutuhan tubuh juga akan ikut terpenuhi. Olahraga juga dapat mengatur tingkat kolesterol kita dan dengan itu kita juga dapat menjaga berat badan agar tidak mengalami obesitas yang juga menjadi pemicu terjadinya stroke ini.

Di kala pandemi ini seseorang akan lebih sering bekerja di depan meja atau komputer, yang mana hal tersebut menjadikan seseorang sangat minim melakukan gerakan dan lebih banyak duduk sembari mengerjakan tugas atau pekerjaan yang telah dia terima. Belum lagi jika tugas membebani kita sangatlah banyak sehingga kita menjadi lebih lama untuk duduk dan akhirnya tubuh menjadi kurang gerak dan dapat membuat lemak, gula, serta senyawa lain yang menumpuk pada tubuh karena senyawa-senyawa tersebut tidak dikelola oleh tubuh karena kurangnya olahraga.

Ada berbagai macam olahraga yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit stroke ini, namun tidak semua olahraga cocok dengan kita dan cocok untuk dilakukan di lingkungan yang terbatas. Olahraga dilakukan dengan tujuan dapat memperlancar peredaran darah, mengoptimalkan kerja denyut jantung, membakar lemak dalam tubuh, dan lainnya. Dengan rutin berolahraga tubuh akan menjadi lebih sehat sehingga juga akan mencegah terjadinya penyakit stroke ini.

Olahraga yang cocok untuk dilakukan kala pandemi ini adalah olahraga di lingkungan sekitar dan dapat dilakukan dengan intensitas rendah, sedang, ataupun tinggi. Yang tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuh. Olahraga aerobik atau olahraga yang membutuhkan konsumsi oksigen adalah olahraga yang cocok dilakukan di masa ini, ketika kita tidak memiliki waktu yang banyak untuk berolahraga.

Berjalan merupakan salah satu dari olahraga aerobik yang sangat cocok untuk dilakukan di lingkungan yang minim. Berjalan dalam waktu tertentu akan meningkatkan daya tahan tubuh dan juga melancarkan peredaran darah sehingga akan mencegah risiko darah menggumpal. Berjalan tidak memerlukan energi yang begitu banyak, akan tetapi memiliki manfaat yang banyak bagi tubuh.

Olahraga lainnya yang dapat dilakukan adalah senam atau yoga. Senam atau yoga merupakan olahraga yang memiliki gerakan yang kompleks dan berguna pada tingkat kekuatan, kelenturan, serta pernapasan dalam tubuh. Dengan yoga kita juga dapat memperlancar peredaran darah dalam tubuh dan membuat jantung bekerja secara efisien.

Selain olahraga, aktivitas fisik atau aktivitas sehari-hari juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit stroke ini, contohnya seperti membersihkan rumah, menjemur pakaian dan berkebun merupakan aktivitas fisik yang juga dapat memperlancar peredaran darah.

Penyakit stroke merupakan penyakit yang sangat mematikan, dengan itu kita harus selalu menjaga kesehatan baik di rumah maupun di luar rumah. Bentuk menjaga kesehatan bermacam-macam mulai dari menjaga pola makan, pola hidup sehat, dan dengan berolahraga. Perlu diingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka dari itu, pencegahan dari penyakit stroke ini sangatlah penting karena jika kita sudah terkena stroke maka tubuh kita akan menjadi lemah dan aktivitas menjadi terganggu, dan parahnya penyakit ini dapat mengakibatkan seseorang lumpuh bahkan mengalami kematian.

 

*) Penulis adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca