29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Kejadian yang Buat Sumiati Merelakan Dapur, Warung Makan dan Kiosnya

Seret Suami demi Selamatkan Nyawa Aksi Sumiati Kala Truk Kontainer Seruduk Rumahnya

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID – Brak! Kaca jendela ruang tamu berukuran 2×4 meter itu pecah akibat dihantam reruntuhan tembok. Reruntuhan itu nyaris menimpa dua orang penghuninya yang saat itu sedang tidur di bawah jendela. Sempat mengira ada gempa, namun belakangan diketahui penyebab tembok rumah Sumiati runtuh akibat dihantam kepala truk kontainer yang mengalami kecelakaan tunggal, kemarin (22/9).

Rumah yang sekaligus warung dan toko pakan burung tersebut berada di pinggir tikungan jalan. Tepatnya Jalan Raya dr Soebandi, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, tak jauh dari Markas Brigif 9 Kostrad. “Tolong! Tolong! Tolong!” Sumiati berteriak sekencangnya. Dia juga berusaha menyelamatkan diri sesaat setelah peristiwa itu terjadi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sebelum petaka itu terjadi, pasangan suami istri (pasutri) ini tidur di lantai bawah jendela beralaskan kasur lipat tipis. Suara benturan yang disusul reruntuhan mengagetkan pasutri ini. Sumiati lantas menyeret kasur yang di atasnya ada suaminya terbaring. Penyelamatan darurat ini dilakukan karena pasangannya tak bisa bergerak. Penyakit gula membuat kaki lelakinya itu diamputasi.

Moro-moro grobakan gitu (tiba-tiba ada suara benturan, Red). Kejadiannya pas orang salat Subuh rakaat pertama. Jadi, saya tolong-tolong sudah tidak ada orang,” kata Sumiati dengan raut gusar.

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 04.00. Nyawa Sumiati dan suaminya nyaris melayang. Beruntung, posisi tidurnya tidak mepet ke tembok. Jika itu terjadi, ia dan suaminya bakal menjadi sasaran truk kontainer yang melaju dari arah selatan tersebut. “Andaikan tidak bangun dan tidak menghindar, mungkin sudah kena. Alhamdulillah masih selamat,” ucapnya, bersyukur

Pengemudi truk diketahui bernama Slamet Kresnawan. Saat mengemudi, pria 25 tahun itu diduga mengantuk sehingga kendaraan lepas kontrol. Kendaraan yang disopirinya oleng dan berjalan ke arah kiri tanpa kendali. Hingga akhirnya membentur lapak jualan yang berdempetan dengan ruang tamu Sumiati.

Beberapa menit seusai kecelakaan, sang sopir yang ada di dalam truk tak bersuara. Titin, sapaan akrab Sumiati, merasa khawatir jika pengemudi meninggal. Terlebih, tak ada saksi mata yang melihat peristiwa itu. “Saya lari ke provos (pos provos Brigif 9, Red). Tidak ada orang karena salat jamaah semua. Saya takut meninggal. Ternyata sopir cuma pingsan,” ungkapnya. 

Dengan berat hati, Titin merelakan ruang dapur, warung makan, dan kios pakan burung miliknya remuk dihantam kepala truk. Untuk beberapa hari ke depan, dia tak bisa lagi mengais uang dari usahanya itu. Sampai perbaikan kios dan warung makannya selesai. Hingga pukul 13.00 kemarin, truk kontainer belum dievakuasi. Dari kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Reporter : Dian Cahyani dan Juma’i

Fotografer : Juma’i

Editor : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID – Brak! Kaca jendela ruang tamu berukuran 2×4 meter itu pecah akibat dihantam reruntuhan tembok. Reruntuhan itu nyaris menimpa dua orang penghuninya yang saat itu sedang tidur di bawah jendela. Sempat mengira ada gempa, namun belakangan diketahui penyebab tembok rumah Sumiati runtuh akibat dihantam kepala truk kontainer yang mengalami kecelakaan tunggal, kemarin (22/9).

Rumah yang sekaligus warung dan toko pakan burung tersebut berada di pinggir tikungan jalan. Tepatnya Jalan Raya dr Soebandi, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, tak jauh dari Markas Brigif 9 Kostrad. “Tolong! Tolong! Tolong!” Sumiati berteriak sekencangnya. Dia juga berusaha menyelamatkan diri sesaat setelah peristiwa itu terjadi.

Sebelum petaka itu terjadi, pasangan suami istri (pasutri) ini tidur di lantai bawah jendela beralaskan kasur lipat tipis. Suara benturan yang disusul reruntuhan mengagetkan pasutri ini. Sumiati lantas menyeret kasur yang di atasnya ada suaminya terbaring. Penyelamatan darurat ini dilakukan karena pasangannya tak bisa bergerak. Penyakit gula membuat kaki lelakinya itu diamputasi.

Moro-moro grobakan gitu (tiba-tiba ada suara benturan, Red). Kejadiannya pas orang salat Subuh rakaat pertama. Jadi, saya tolong-tolong sudah tidak ada orang,” kata Sumiati dengan raut gusar.

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 04.00. Nyawa Sumiati dan suaminya nyaris melayang. Beruntung, posisi tidurnya tidak mepet ke tembok. Jika itu terjadi, ia dan suaminya bakal menjadi sasaran truk kontainer yang melaju dari arah selatan tersebut. “Andaikan tidak bangun dan tidak menghindar, mungkin sudah kena. Alhamdulillah masih selamat,” ucapnya, bersyukur

Pengemudi truk diketahui bernama Slamet Kresnawan. Saat mengemudi, pria 25 tahun itu diduga mengantuk sehingga kendaraan lepas kontrol. Kendaraan yang disopirinya oleng dan berjalan ke arah kiri tanpa kendali. Hingga akhirnya membentur lapak jualan yang berdempetan dengan ruang tamu Sumiati.

Beberapa menit seusai kecelakaan, sang sopir yang ada di dalam truk tak bersuara. Titin, sapaan akrab Sumiati, merasa khawatir jika pengemudi meninggal. Terlebih, tak ada saksi mata yang melihat peristiwa itu. “Saya lari ke provos (pos provos Brigif 9, Red). Tidak ada orang karena salat jamaah semua. Saya takut meninggal. Ternyata sopir cuma pingsan,” ungkapnya. 

Dengan berat hati, Titin merelakan ruang dapur, warung makan, dan kios pakan burung miliknya remuk dihantam kepala truk. Untuk beberapa hari ke depan, dia tak bisa lagi mengais uang dari usahanya itu. Sampai perbaikan kios dan warung makannya selesai. Hingga pukul 13.00 kemarin, truk kontainer belum dievakuasi. Dari kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Reporter : Dian Cahyani dan Juma’i

Fotografer : Juma’i

Editor : Mahrus Sholih

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID – Brak! Kaca jendela ruang tamu berukuran 2×4 meter itu pecah akibat dihantam reruntuhan tembok. Reruntuhan itu nyaris menimpa dua orang penghuninya yang saat itu sedang tidur di bawah jendela. Sempat mengira ada gempa, namun belakangan diketahui penyebab tembok rumah Sumiati runtuh akibat dihantam kepala truk kontainer yang mengalami kecelakaan tunggal, kemarin (22/9).

Rumah yang sekaligus warung dan toko pakan burung tersebut berada di pinggir tikungan jalan. Tepatnya Jalan Raya dr Soebandi, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, tak jauh dari Markas Brigif 9 Kostrad. “Tolong! Tolong! Tolong!” Sumiati berteriak sekencangnya. Dia juga berusaha menyelamatkan diri sesaat setelah peristiwa itu terjadi.

Sebelum petaka itu terjadi, pasangan suami istri (pasutri) ini tidur di lantai bawah jendela beralaskan kasur lipat tipis. Suara benturan yang disusul reruntuhan mengagetkan pasutri ini. Sumiati lantas menyeret kasur yang di atasnya ada suaminya terbaring. Penyelamatan darurat ini dilakukan karena pasangannya tak bisa bergerak. Penyakit gula membuat kaki lelakinya itu diamputasi.

Moro-moro grobakan gitu (tiba-tiba ada suara benturan, Red). Kejadiannya pas orang salat Subuh rakaat pertama. Jadi, saya tolong-tolong sudah tidak ada orang,” kata Sumiati dengan raut gusar.

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 04.00. Nyawa Sumiati dan suaminya nyaris melayang. Beruntung, posisi tidurnya tidak mepet ke tembok. Jika itu terjadi, ia dan suaminya bakal menjadi sasaran truk kontainer yang melaju dari arah selatan tersebut. “Andaikan tidak bangun dan tidak menghindar, mungkin sudah kena. Alhamdulillah masih selamat,” ucapnya, bersyukur

Pengemudi truk diketahui bernama Slamet Kresnawan. Saat mengemudi, pria 25 tahun itu diduga mengantuk sehingga kendaraan lepas kontrol. Kendaraan yang disopirinya oleng dan berjalan ke arah kiri tanpa kendali. Hingga akhirnya membentur lapak jualan yang berdempetan dengan ruang tamu Sumiati.

Beberapa menit seusai kecelakaan, sang sopir yang ada di dalam truk tak bersuara. Titin, sapaan akrab Sumiati, merasa khawatir jika pengemudi meninggal. Terlebih, tak ada saksi mata yang melihat peristiwa itu. “Saya lari ke provos (pos provos Brigif 9, Red). Tidak ada orang karena salat jamaah semua. Saya takut meninggal. Ternyata sopir cuma pingsan,” ungkapnya. 

Dengan berat hati, Titin merelakan ruang dapur, warung makan, dan kios pakan burung miliknya remuk dihantam kepala truk. Untuk beberapa hari ke depan, dia tak bisa lagi mengais uang dari usahanya itu. Sampai perbaikan kios dan warung makannya selesai. Hingga pukul 13.00 kemarin, truk kontainer belum dievakuasi. Dari kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Reporter : Dian Cahyani dan Juma’i

Fotografer : Juma’i

Editor : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca