Mobile_AP_Rectangle 1
SUMBEREJO, Radar Jember – Nahdlatul Ulama (NU) dari dulu kental dengan penyebutan ciri khas Islam yang tradisional. Sebab, berbagai tradisi maupun budaya pendahulu masih kental yang selalu dipertahankan. Meski begitu, salah satu badan otonom (banom) NU, yaitu Muslimat NU, mampu bergerak maju dan bisa mengikuti zaman.
BACA JUGA : Di Bondowoso, Anak Belum Lulus SD Sudah Ada yang Ditunangkan
Anggota Penelitian Pengembangan (Listbang) PC Muslimat NU Wiwik Masrukhah menjelaskan, dengan mayoritas perempuan di atas umur 40 tahun, anggota Muslimat NU Jember diimbau untuk bisa mengikuti zaman. Hal itu menjadi tantangan bagi masyarakat Muslimat NU mampu bisa mandiri dalam berbagai hal. “Menyambut Satu Abad NU, perempuan juga harus bisa menjadi seorang milenial,” katanya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Mendekati abad kedua nanti, perempuan harus bisa peka pada situasi dan kondisi. Khususnya dalam berkeluarga, Muslimat NU mampu memberikan wawasan yang luas. “Seorang perempuan juga berhak mempunyai banyak wawasan. Tidak hanya ilmu agama, tetapi juga umum” terangnya kepada Jawa Pos Radar Jember.
- Advertisement -
SUMBEREJO, Radar Jember – Nahdlatul Ulama (NU) dari dulu kental dengan penyebutan ciri khas Islam yang tradisional. Sebab, berbagai tradisi maupun budaya pendahulu masih kental yang selalu dipertahankan. Meski begitu, salah satu badan otonom (banom) NU, yaitu Muslimat NU, mampu bergerak maju dan bisa mengikuti zaman.
BACA JUGA : Di Bondowoso, Anak Belum Lulus SD Sudah Ada yang Ditunangkan
Anggota Penelitian Pengembangan (Listbang) PC Muslimat NU Wiwik Masrukhah menjelaskan, dengan mayoritas perempuan di atas umur 40 tahun, anggota Muslimat NU Jember diimbau untuk bisa mengikuti zaman. Hal itu menjadi tantangan bagi masyarakat Muslimat NU mampu bisa mandiri dalam berbagai hal. “Menyambut Satu Abad NU, perempuan juga harus bisa menjadi seorang milenial,” katanya.
Mendekati abad kedua nanti, perempuan harus bisa peka pada situasi dan kondisi. Khususnya dalam berkeluarga, Muslimat NU mampu memberikan wawasan yang luas. “Seorang perempuan juga berhak mempunyai banyak wawasan. Tidak hanya ilmu agama, tetapi juga umum” terangnya kepada Jawa Pos Radar Jember.
SUMBEREJO, Radar Jember – Nahdlatul Ulama (NU) dari dulu kental dengan penyebutan ciri khas Islam yang tradisional. Sebab, berbagai tradisi maupun budaya pendahulu masih kental yang selalu dipertahankan. Meski begitu, salah satu badan otonom (banom) NU, yaitu Muslimat NU, mampu bergerak maju dan bisa mengikuti zaman.
BACA JUGA : Di Bondowoso, Anak Belum Lulus SD Sudah Ada yang Ditunangkan
Anggota Penelitian Pengembangan (Listbang) PC Muslimat NU Wiwik Masrukhah menjelaskan, dengan mayoritas perempuan di atas umur 40 tahun, anggota Muslimat NU Jember diimbau untuk bisa mengikuti zaman. Hal itu menjadi tantangan bagi masyarakat Muslimat NU mampu bisa mandiri dalam berbagai hal. “Menyambut Satu Abad NU, perempuan juga harus bisa menjadi seorang milenial,” katanya.
Mendekati abad kedua nanti, perempuan harus bisa peka pada situasi dan kondisi. Khususnya dalam berkeluarga, Muslimat NU mampu memberikan wawasan yang luas. “Seorang perempuan juga berhak mempunyai banyak wawasan. Tidak hanya ilmu agama, tetapi juga umum” terangnya kepada Jawa Pos Radar Jember.