29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Haryu Islamuddin, Perintis Olahraga Tarung Derajat Jember

Banyak orang yang memiliki dedikasi tinggi untuk menekuni sebuah bidang tertentu. Di Jember, ada pria kelahiran Makassar yang mendirikan sebuah cabor, 12 tahun yang lalu. Kini, para atlet binaannya banyak yang berprestasi.

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Meristis sebuah cabang olahraga (cabor) bukan suatu hal yang mudah. Apalagi sebagai perintis, akan mempunyai tanggungan moral bagi masa depan para atlet. Di Jember, ada salah satu cabor yang sudah malang melintang di berbagai kejuaraan. Tak hanya itu, cabor tersebut sudah banyak menorehkan prestasi di kancah daerah maupun nasional, yakni tarung derajat.

BACA JUGA : Pengacara Kades Klatakan Jember Nilai Dakwaan Jaksa Salah Sasaran

Tarung derajat adalah olahraga seni bela diri full body asli Indonesia. Dulunya, diciptakan oleh Achmad Drajat. Di Jember, ada salah satu pria asal Makassar yang merintis olahraga tarung derajat. Haryu Islamuddin namanya. Selain perintis, dia sekaligus Ketua Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB Kodrat) Jember.

Mobile_AP_Rectangle 2

Haryu mulai merintis olahraga tarung derajat pada tahun 2010. Sejak saat itu dirinya mulai mengenalkan kepada para pemuda terkait seni beladiri tersebut. Banyak kisah pahit manis yang sudah dia rasakan saat mulai merintis olahraga tersebut. “Awalnya saya jelaskan filosofi tarung derajat kepada anak-anak,” ujarnya.

Dalam olahraga tarung derajat, semua atlet harus bersikap sosial. Dirinya tidak mau menerima atlet dengan alasan ingin menjadi seorang petarung. “Kalau tujuannya sekadar ingin bergaya, saya tidak mau menerima. Kami diajarkan untuk selalu tunduk. Sebab, tidak ada ajaran kesombongan dari tarung derajat,” katanya.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Meristis sebuah cabang olahraga (cabor) bukan suatu hal yang mudah. Apalagi sebagai perintis, akan mempunyai tanggungan moral bagi masa depan para atlet. Di Jember, ada salah satu cabor yang sudah malang melintang di berbagai kejuaraan. Tak hanya itu, cabor tersebut sudah banyak menorehkan prestasi di kancah daerah maupun nasional, yakni tarung derajat.

BACA JUGA : Pengacara Kades Klatakan Jember Nilai Dakwaan Jaksa Salah Sasaran

Tarung derajat adalah olahraga seni bela diri full body asli Indonesia. Dulunya, diciptakan oleh Achmad Drajat. Di Jember, ada salah satu pria asal Makassar yang merintis olahraga tarung derajat. Haryu Islamuddin namanya. Selain perintis, dia sekaligus Ketua Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB Kodrat) Jember.

Haryu mulai merintis olahraga tarung derajat pada tahun 2010. Sejak saat itu dirinya mulai mengenalkan kepada para pemuda terkait seni beladiri tersebut. Banyak kisah pahit manis yang sudah dia rasakan saat mulai merintis olahraga tersebut. “Awalnya saya jelaskan filosofi tarung derajat kepada anak-anak,” ujarnya.

Dalam olahraga tarung derajat, semua atlet harus bersikap sosial. Dirinya tidak mau menerima atlet dengan alasan ingin menjadi seorang petarung. “Kalau tujuannya sekadar ingin bergaya, saya tidak mau menerima. Kami diajarkan untuk selalu tunduk. Sebab, tidak ada ajaran kesombongan dari tarung derajat,” katanya.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Meristis sebuah cabang olahraga (cabor) bukan suatu hal yang mudah. Apalagi sebagai perintis, akan mempunyai tanggungan moral bagi masa depan para atlet. Di Jember, ada salah satu cabor yang sudah malang melintang di berbagai kejuaraan. Tak hanya itu, cabor tersebut sudah banyak menorehkan prestasi di kancah daerah maupun nasional, yakni tarung derajat.

BACA JUGA : Pengacara Kades Klatakan Jember Nilai Dakwaan Jaksa Salah Sasaran

Tarung derajat adalah olahraga seni bela diri full body asli Indonesia. Dulunya, diciptakan oleh Achmad Drajat. Di Jember, ada salah satu pria asal Makassar yang merintis olahraga tarung derajat. Haryu Islamuddin namanya. Selain perintis, dia sekaligus Ketua Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB Kodrat) Jember.

Haryu mulai merintis olahraga tarung derajat pada tahun 2010. Sejak saat itu dirinya mulai mengenalkan kepada para pemuda terkait seni beladiri tersebut. Banyak kisah pahit manis yang sudah dia rasakan saat mulai merintis olahraga tersebut. “Awalnya saya jelaskan filosofi tarung derajat kepada anak-anak,” ujarnya.

Dalam olahraga tarung derajat, semua atlet harus bersikap sosial. Dirinya tidak mau menerima atlet dengan alasan ingin menjadi seorang petarung. “Kalau tujuannya sekadar ingin bergaya, saya tidak mau menerima. Kami diajarkan untuk selalu tunduk. Sebab, tidak ada ajaran kesombongan dari tarung derajat,” katanya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca