26.8 C
Jember
Sunday, 2 April 2023

Pulihkan Sistem Pendidikan, PTM 100 Persen Jadi Harapan Bersama

Kejar Ketertinggalan Selama Pandemi

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER LOR, Radar Jember – Pandemi Covid-19 membuat ekonomi anjlok. Bidang pendidikan pun mengalami hal yang sama. Akibat dua tahun serangan korona, banyak anak yang kaku membaca dan menulis. Bahkan tak jarang anak lupa cara membaca. Melalui peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diangsurkan kemarin (13/5), diharapkan geliat belajar mengajar yang efektif tumbuh kembali.

BACA JUGA : Seminggu Sekali Datangi Sekolah Pinggir Hutan

Salah satu untuk melakukan perbaikan itu adalah dengan pertemuan tatap muka (PTM) seratus persen. Harapan ini bukan saja menjadi harapan pihak tertentu, namun seluruh warga Jember.  Sebab, tanpa PTM, banyak hal yang terjadi. Seperti tingkat kedisiplinan anak berkurang, belajar berkurang, dan masih banyak hal negatif lain. Baik untuk pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdin) Jember Akh Helmi Luqman mengatakan, dalam waktu dekat, kegiatan pertemuan tatap muka (PTM) akan segera dilaksanakan 100 persen. Untuk waktunya, akan disampaikan di kemudian hari. “PTM 100 persen optimistis akan segera dilaksanakan. Tetapi, untuk spesifiknya kapan, kami masih belum bisa memastikan,” terangnya.

Untuk menyiapkan PTM 100 persen ini, pihaknya sudah mengimbau kepada seluruh tenaga pengajar dan siswa-siswi untuk segera melakukan vaksinasi. Sampai dengan saat ini hampir 100 persen guru sudah melakukan vaksin. “Dari siswa sendiri sudah hampir 50 persen. Kita optimistis dalam waktu dekat akan menuju ke PTM 100 persen,” paparnya.

Selama proses menunggu PTM 100 persen ini, pihaknya secara bertahap sudah melakukan sistem kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan semi PTM. Artinya, belum sepenuhnya normal dan dilakukan 50 persen. “Hal ini untuk mencegah terjadinya kerumunan siswa di sekolah” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember di Alun-Alun Jember, kemarin (13/5).

Pihaknya mengatakan, karena kondisi pandemi ini masih belum menjadi endemi, maka PTM dibagi ke dalam 2 waktu, yaitu pagi dan siang hari. “Kami bagi ke dalam 2 waktu, yang pertama dari pagi pukul 07.00 sampai 10.00 pagi. Kemudian, pukul 11.00 sampai pukul 14.00 siang,” terangnya.

Selama proses pelaksanaan semi PTM, pihaknya mengatakan, belum ditemukan kasus yang positif di sekolah. Dengan indikator ini, kegiatan semi PTM dianggap cukup aman dan efisien. “Tentunya kita mensyaratkan kepada mereka untuk mematuhi prokes dan dengan persetujuan orang tua” ungkapnya.

Namun, dengan pelaksanaan semi PTM ini, banyak guru yang mengeluh. Sebab, mereka yang biasanya hanya mengajar 1 kali pada waktu pagi, harus membagi waktu juga dengan siangnya. “Tapi paling tidak, mereka punya semangat dan tanggung jawab kepada peserta didiknya,” bebernya.

Pelaksanaan semi, PTM ini juga sudah dirancang agar tidak mengganggu kegiatan pendidikan madrasah waktu sore. “Kita usahakan tidak akan mengganggu aktivitas mengaji di waktu sore hari,” tegasnya.

 

Jurnalis : mg6
Fotografer : mg6
Redaktur : Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER LOR, Radar Jember – Pandemi Covid-19 membuat ekonomi anjlok. Bidang pendidikan pun mengalami hal yang sama. Akibat dua tahun serangan korona, banyak anak yang kaku membaca dan menulis. Bahkan tak jarang anak lupa cara membaca. Melalui peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diangsurkan kemarin (13/5), diharapkan geliat belajar mengajar yang efektif tumbuh kembali.

BACA JUGA : Seminggu Sekali Datangi Sekolah Pinggir Hutan

Salah satu untuk melakukan perbaikan itu adalah dengan pertemuan tatap muka (PTM) seratus persen. Harapan ini bukan saja menjadi harapan pihak tertentu, namun seluruh warga Jember.  Sebab, tanpa PTM, banyak hal yang terjadi. Seperti tingkat kedisiplinan anak berkurang, belajar berkurang, dan masih banyak hal negatif lain. Baik untuk pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdin) Jember Akh Helmi Luqman mengatakan, dalam waktu dekat, kegiatan pertemuan tatap muka (PTM) akan segera dilaksanakan 100 persen. Untuk waktunya, akan disampaikan di kemudian hari. “PTM 100 persen optimistis akan segera dilaksanakan. Tetapi, untuk spesifiknya kapan, kami masih belum bisa memastikan,” terangnya.

Untuk menyiapkan PTM 100 persen ini, pihaknya sudah mengimbau kepada seluruh tenaga pengajar dan siswa-siswi untuk segera melakukan vaksinasi. Sampai dengan saat ini hampir 100 persen guru sudah melakukan vaksin. “Dari siswa sendiri sudah hampir 50 persen. Kita optimistis dalam waktu dekat akan menuju ke PTM 100 persen,” paparnya.

Selama proses menunggu PTM 100 persen ini, pihaknya secara bertahap sudah melakukan sistem kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan semi PTM. Artinya, belum sepenuhnya normal dan dilakukan 50 persen. “Hal ini untuk mencegah terjadinya kerumunan siswa di sekolah” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember di Alun-Alun Jember, kemarin (13/5).

Pihaknya mengatakan, karena kondisi pandemi ini masih belum menjadi endemi, maka PTM dibagi ke dalam 2 waktu, yaitu pagi dan siang hari. “Kami bagi ke dalam 2 waktu, yang pertama dari pagi pukul 07.00 sampai 10.00 pagi. Kemudian, pukul 11.00 sampai pukul 14.00 siang,” terangnya.

Selama proses pelaksanaan semi PTM, pihaknya mengatakan, belum ditemukan kasus yang positif di sekolah. Dengan indikator ini, kegiatan semi PTM dianggap cukup aman dan efisien. “Tentunya kita mensyaratkan kepada mereka untuk mematuhi prokes dan dengan persetujuan orang tua” ungkapnya.

Namun, dengan pelaksanaan semi PTM ini, banyak guru yang mengeluh. Sebab, mereka yang biasanya hanya mengajar 1 kali pada waktu pagi, harus membagi waktu juga dengan siangnya. “Tapi paling tidak, mereka punya semangat dan tanggung jawab kepada peserta didiknya,” bebernya.

Pelaksanaan semi, PTM ini juga sudah dirancang agar tidak mengganggu kegiatan pendidikan madrasah waktu sore. “Kita usahakan tidak akan mengganggu aktivitas mengaji di waktu sore hari,” tegasnya.

 

Jurnalis : mg6
Fotografer : mg6
Redaktur : Nur Hariri

JEMBER LOR, Radar Jember – Pandemi Covid-19 membuat ekonomi anjlok. Bidang pendidikan pun mengalami hal yang sama. Akibat dua tahun serangan korona, banyak anak yang kaku membaca dan menulis. Bahkan tak jarang anak lupa cara membaca. Melalui peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diangsurkan kemarin (13/5), diharapkan geliat belajar mengajar yang efektif tumbuh kembali.

BACA JUGA : Seminggu Sekali Datangi Sekolah Pinggir Hutan

Salah satu untuk melakukan perbaikan itu adalah dengan pertemuan tatap muka (PTM) seratus persen. Harapan ini bukan saja menjadi harapan pihak tertentu, namun seluruh warga Jember.  Sebab, tanpa PTM, banyak hal yang terjadi. Seperti tingkat kedisiplinan anak berkurang, belajar berkurang, dan masih banyak hal negatif lain. Baik untuk pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdin) Jember Akh Helmi Luqman mengatakan, dalam waktu dekat, kegiatan pertemuan tatap muka (PTM) akan segera dilaksanakan 100 persen. Untuk waktunya, akan disampaikan di kemudian hari. “PTM 100 persen optimistis akan segera dilaksanakan. Tetapi, untuk spesifiknya kapan, kami masih belum bisa memastikan,” terangnya.

Untuk menyiapkan PTM 100 persen ini, pihaknya sudah mengimbau kepada seluruh tenaga pengajar dan siswa-siswi untuk segera melakukan vaksinasi. Sampai dengan saat ini hampir 100 persen guru sudah melakukan vaksin. “Dari siswa sendiri sudah hampir 50 persen. Kita optimistis dalam waktu dekat akan menuju ke PTM 100 persen,” paparnya.

Selama proses menunggu PTM 100 persen ini, pihaknya secara bertahap sudah melakukan sistem kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan semi PTM. Artinya, belum sepenuhnya normal dan dilakukan 50 persen. “Hal ini untuk mencegah terjadinya kerumunan siswa di sekolah” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember di Alun-Alun Jember, kemarin (13/5).

Pihaknya mengatakan, karena kondisi pandemi ini masih belum menjadi endemi, maka PTM dibagi ke dalam 2 waktu, yaitu pagi dan siang hari. “Kami bagi ke dalam 2 waktu, yang pertama dari pagi pukul 07.00 sampai 10.00 pagi. Kemudian, pukul 11.00 sampai pukul 14.00 siang,” terangnya.

Selama proses pelaksanaan semi PTM, pihaknya mengatakan, belum ditemukan kasus yang positif di sekolah. Dengan indikator ini, kegiatan semi PTM dianggap cukup aman dan efisien. “Tentunya kita mensyaratkan kepada mereka untuk mematuhi prokes dan dengan persetujuan orang tua” ungkapnya.

Namun, dengan pelaksanaan semi PTM ini, banyak guru yang mengeluh. Sebab, mereka yang biasanya hanya mengajar 1 kali pada waktu pagi, harus membagi waktu juga dengan siangnya. “Tapi paling tidak, mereka punya semangat dan tanggung jawab kepada peserta didiknya,” bebernya.

Pelaksanaan semi, PTM ini juga sudah dirancang agar tidak mengganggu kegiatan pendidikan madrasah waktu sore. “Kita usahakan tidak akan mengganggu aktivitas mengaji di waktu sore hari,” tegasnya.

 

Jurnalis : mg6
Fotografer : mg6
Redaktur : Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca