Mobile_AP_Rectangle 1
SUMBERSARI, Radar Jember – Pagebluk penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di sejumlah daerah, termasuk Jember, masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah melalui organisasi kepanjangannya. Namun, pemerintah sepertinya belum sepenuhnya siap melakukan langkah-langkah preventif. Pasalnya, terkendala pada minimnya ketersediaan sumber daya manusia (SDM), yaitu minimnya dokter hewan. Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember Sugiyarto juga mengakui demikian. Menurut dia, dokter di Dinas Peternakan Jember yang memiliki standar pelayanan serta memiliki otoritas mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) sangat terbatas.
BACA JUGA : Saiful Rijal Diarak Keliling, Berjanji Akan Membina Bibit Atlet Baru
“Kita hanya punya satu dokter hewan yang ditunjuk Pemprov Jatim, beliau drh Welas,” bebernya.
- Advertisement -
SUMBERSARI, Radar Jember – Pagebluk penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di sejumlah daerah, termasuk Jember, masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah melalui organisasi kepanjangannya. Namun, pemerintah sepertinya belum sepenuhnya siap melakukan langkah-langkah preventif. Pasalnya, terkendala pada minimnya ketersediaan sumber daya manusia (SDM), yaitu minimnya dokter hewan. Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember Sugiyarto juga mengakui demikian. Menurut dia, dokter di Dinas Peternakan Jember yang memiliki standar pelayanan serta memiliki otoritas mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) sangat terbatas.
BACA JUGA : Saiful Rijal Diarak Keliling, Berjanji Akan Membina Bibit Atlet Baru
“Kita hanya punya satu dokter hewan yang ditunjuk Pemprov Jatim, beliau drh Welas,” bebernya.
SUMBERSARI, Radar Jember – Pagebluk penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di sejumlah daerah, termasuk Jember, masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah melalui organisasi kepanjangannya. Namun, pemerintah sepertinya belum sepenuhnya siap melakukan langkah-langkah preventif. Pasalnya, terkendala pada minimnya ketersediaan sumber daya manusia (SDM), yaitu minimnya dokter hewan. Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember Sugiyarto juga mengakui demikian. Menurut dia, dokter di Dinas Peternakan Jember yang memiliki standar pelayanan serta memiliki otoritas mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) sangat terbatas.
BACA JUGA : Saiful Rijal Diarak Keliling, Berjanji Akan Membina Bibit Atlet Baru
“Kita hanya punya satu dokter hewan yang ditunjuk Pemprov Jatim, beliau drh Welas,” bebernya.