25 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Aneh, Saat Ramadan Banyak ODGJ

Mobile_AP_Rectangle 1

KADEMANGAN, Radar Ijen – Perkembangan banyaknya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Bondowoso membuat Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso merasa ada keanehan. Pasalnya, sebelum Ramadan tiba, terjadi lonjakan munculkan ODGJ. Padahal, sebelumnya sangat jarang ODGJ yang berada di pinggir jalan.

Baca Juga : Peringati Hari Kartini, Darma Wanita Persatuan SMASGA Bagi Takjil

Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Anisatul Hamidah menyampaikan, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan satpol PP, puskesmas, polsek dan koramil setempat melakukan aksi kolaborasi dalam melakukan evakuasi dan dikoordinasikan dengan RSUD. “Sehingga ODGJ itu mendapatkan perawatan di Poli Jiwa RSUD dr H Koesnadi Bondowoso,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Ijen.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dirinya menuturkan, setiap ODGJ yang diatasinya rata-rata sembuh. “Satu dua minggu hingga satu bulan sudah bisa diserahkan kembali kepada keluarganya,” terangnya. Kepala dinas yang akrab disapa Ani tersebut menuturkan, ODGJ yang ditanganinya langsung dibawa ke RSUD. Baginya, saat ini sudah lebih baik, sebab ODGJ tak lagi dikirimkan ke Malang atau Surabaya untuk dirawat.

Menurutnya, yang menjadi persoalan saat ini bukan hanya terletak pada ODGJ-nya, namun kepada pihak keluarganya. “Setelah kami lakukan perawatan, kemudian sembuh, terkadang keluarganya tidak mau merawatnya,” jelasnya. Dirinya menganggap itu justru menjadi persoalan baru. Menurutnya, keluarga dari ODGJ tersebut khawatir bahwa penyakit jiwa yang dialami akan kambuh lagi.

Mengetahui hal itu, Dinsos mengambil langkah untuk memberikan edukasi kepada keluarga ODGJ. Mulai dari obat yang harus diberikan hingga perawatan yang dilakukan oleh pihak keluarga tersebut. Sehingga potensi kambuh bagi semakin mengecil. “Kami tidak hanya menangani ODGJ, tapi juga mengedukasi keluarganya,” terang Ani.

Dirinya mengaku, ODGJ yang ditanganinya tidak hanya dari Bondowoso. Banyak juga ODGJ dari luar kota yang ditemukan di Bondowoso. “Terakhir itu (dari, Red) Bandung,” terangnya.

Dirinya menambahkan, meski ODGJ tersebut berasal dari luar kota, tetap dilakukan perawatan. Saat sudah sembuh, pihaknya melakukan komunikasi dengan Dinsos Bandung untuk melakukan penjemputan terhadap warganya. (mg5/c2/dwi)

- Advertisement -

KADEMANGAN, Radar Ijen – Perkembangan banyaknya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Bondowoso membuat Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso merasa ada keanehan. Pasalnya, sebelum Ramadan tiba, terjadi lonjakan munculkan ODGJ. Padahal, sebelumnya sangat jarang ODGJ yang berada di pinggir jalan.

Baca Juga : Peringati Hari Kartini, Darma Wanita Persatuan SMASGA Bagi Takjil

Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Anisatul Hamidah menyampaikan, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan satpol PP, puskesmas, polsek dan koramil setempat melakukan aksi kolaborasi dalam melakukan evakuasi dan dikoordinasikan dengan RSUD. “Sehingga ODGJ itu mendapatkan perawatan di Poli Jiwa RSUD dr H Koesnadi Bondowoso,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Ijen.

Dirinya menuturkan, setiap ODGJ yang diatasinya rata-rata sembuh. “Satu dua minggu hingga satu bulan sudah bisa diserahkan kembali kepada keluarganya,” terangnya. Kepala dinas yang akrab disapa Ani tersebut menuturkan, ODGJ yang ditanganinya langsung dibawa ke RSUD. Baginya, saat ini sudah lebih baik, sebab ODGJ tak lagi dikirimkan ke Malang atau Surabaya untuk dirawat.

Menurutnya, yang menjadi persoalan saat ini bukan hanya terletak pada ODGJ-nya, namun kepada pihak keluarganya. “Setelah kami lakukan perawatan, kemudian sembuh, terkadang keluarganya tidak mau merawatnya,” jelasnya. Dirinya menganggap itu justru menjadi persoalan baru. Menurutnya, keluarga dari ODGJ tersebut khawatir bahwa penyakit jiwa yang dialami akan kambuh lagi.

Mengetahui hal itu, Dinsos mengambil langkah untuk memberikan edukasi kepada keluarga ODGJ. Mulai dari obat yang harus diberikan hingga perawatan yang dilakukan oleh pihak keluarga tersebut. Sehingga potensi kambuh bagi semakin mengecil. “Kami tidak hanya menangani ODGJ, tapi juga mengedukasi keluarganya,” terang Ani.

Dirinya mengaku, ODGJ yang ditanganinya tidak hanya dari Bondowoso. Banyak juga ODGJ dari luar kota yang ditemukan di Bondowoso. “Terakhir itu (dari, Red) Bandung,” terangnya.

Dirinya menambahkan, meski ODGJ tersebut berasal dari luar kota, tetap dilakukan perawatan. Saat sudah sembuh, pihaknya melakukan komunikasi dengan Dinsos Bandung untuk melakukan penjemputan terhadap warganya. (mg5/c2/dwi)

KADEMANGAN, Radar Ijen – Perkembangan banyaknya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Bondowoso membuat Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso merasa ada keanehan. Pasalnya, sebelum Ramadan tiba, terjadi lonjakan munculkan ODGJ. Padahal, sebelumnya sangat jarang ODGJ yang berada di pinggir jalan.

Baca Juga : Peringati Hari Kartini, Darma Wanita Persatuan SMASGA Bagi Takjil

Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Anisatul Hamidah menyampaikan, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan satpol PP, puskesmas, polsek dan koramil setempat melakukan aksi kolaborasi dalam melakukan evakuasi dan dikoordinasikan dengan RSUD. “Sehingga ODGJ itu mendapatkan perawatan di Poli Jiwa RSUD dr H Koesnadi Bondowoso,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Ijen.

Dirinya menuturkan, setiap ODGJ yang diatasinya rata-rata sembuh. “Satu dua minggu hingga satu bulan sudah bisa diserahkan kembali kepada keluarganya,” terangnya. Kepala dinas yang akrab disapa Ani tersebut menuturkan, ODGJ yang ditanganinya langsung dibawa ke RSUD. Baginya, saat ini sudah lebih baik, sebab ODGJ tak lagi dikirimkan ke Malang atau Surabaya untuk dirawat.

Menurutnya, yang menjadi persoalan saat ini bukan hanya terletak pada ODGJ-nya, namun kepada pihak keluarganya. “Setelah kami lakukan perawatan, kemudian sembuh, terkadang keluarganya tidak mau merawatnya,” jelasnya. Dirinya menganggap itu justru menjadi persoalan baru. Menurutnya, keluarga dari ODGJ tersebut khawatir bahwa penyakit jiwa yang dialami akan kambuh lagi.

Mengetahui hal itu, Dinsos mengambil langkah untuk memberikan edukasi kepada keluarga ODGJ. Mulai dari obat yang harus diberikan hingga perawatan yang dilakukan oleh pihak keluarga tersebut. Sehingga potensi kambuh bagi semakin mengecil. “Kami tidak hanya menangani ODGJ, tapi juga mengedukasi keluarganya,” terang Ani.

Dirinya mengaku, ODGJ yang ditanganinya tidak hanya dari Bondowoso. Banyak juga ODGJ dari luar kota yang ditemukan di Bondowoso. “Terakhir itu (dari, Red) Bandung,” terangnya.

Dirinya menambahkan, meski ODGJ tersebut berasal dari luar kota, tetap dilakukan perawatan. Saat sudah sembuh, pihaknya melakukan komunikasi dengan Dinsos Bandung untuk melakukan penjemputan terhadap warganya. (mg5/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca