Kue kering produksinya sudah sulit dititipkan. Dia pun putar otak untuk memecahkan permasalahan yang terjadi. Lantaran titip kue jarang laku, Ita memilih berjualan sendiri. Di sini, Ita memberanikan diri untuk menjual kue basah seperti donat, ote-ote, lumpia, bendul, brownies, pisang goreng, onde-onde, serta sejumlah kue basah lainnya.
Totok menjelaskan, dalam sekali masak, satu tungku bisa memproses hingga 30 ton batu gamping. Jumlah itu setara dengan delapan truk. Bahan bakarnya tak melulu kayu. Ia juga menggunakan karet untuk mengawetkan proses pembakaran yang dilakukan. Sebab, jika mengandalkan kayu, apalagi kayunya sudah terkena air, apinya sulit membara. "Kalau kayu saja sulit. Pakai karet juga," tuturnya.
IDE usaha memang beragam. Apalagi di era serba cepat hari ini. Hanya butuh kemauan, semua bisa didapatkan. Hal itu menjadi salah satu motivasi mahasiswi bernama Maharani Conilie, pengrajin aneka souvenir dan buket.
Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Jember mengikuti pelatihan wirausaha jasa potong rambut atau barbershop di dalam lapas, belum lama ini. Mereka dibekali keterampilan mencukur itu untuk mengisi kegiatan napi di dalam lapas sekaligus menyiapkan bekal diri mereka saat sudah keluar lapas kelak.
Polres Bondowoso terus mendalami penyebab kebakaran toko baju yang berlokasi di Jalan RE Martadinata. Sejauh ini belum ada kepastian, apakah karena ada yang sengaja membakar atau karena penyebab lain. Kepolisian pun terus mendalami kasus itu dan berkoordinasi dengan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim.
Tape merupakan makanan khas Bondowoso yang rasanya manis tanpa pemanis buatan. Teksturnya empuk dan dapat menghangatkan badan jika dikonsumsi. Tape menjadi salah satu produk unggulan Bondowoso, selain kopi.
Para pelaku usaha kopi di Bondowoso mulai mendapatkan angin segar. Pasalnya, omzet atau pendapatan mereka mulai meningkat walaupun belum signifikan. Hal tersebut beriringan dengan landainya penyebaran Covid-19 di Bondowoso.
Pandemi Covid-19 membuat sejumlah sektor mengalami keterpurukan. Tak terkecuali sektor industri kecil dan menengah (IKM) tape di Bondowoso. Tak pelak, sejumlah pelaku IKM harus berjibaku agar bisnis mereka bisa tetap bertahan dan dapur tetap mengepul.
KEBANYAKAN orang bekerja memilih sesuai dengan kemampuan akademik. Namun, ada beberapa dari mereka yang justru memilih bekerja di luar studi yang ditempuh. Dan, ini terkadang membuat usaha mereka cukup menjanjikan. Zamzam Habibi ini contohnya. Pemuda asal Dusun Jadugan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, yang menekuni usaha budi daya burung puyuh.