Kesempatan pergi ke Tanah Suci kali ini saya manfaatkan untuk mencoba naik kereta cepat Al Haramain. Dengan kereta cepat ini Madinah-Makkah hanya ditempuh dua jam lebih sedikit. Mencapai top speed 300 kilometer per jam, kita bisa merasakan sensasi melesat membelah gurun.
Banyak pilihan untuk bisa kulineran di Madinah. Tak harus jauh-jauh. Sekitar masjid banyak. Sehingga bisa kita lakukan kapan pun di sela-sela waktu ibadah ke masjid.
Sejak Desember lalu, umrah sudah dibuka penuh oleh Pemerintah Saudi. Tak heran jika Makkah dan Madinah ramainya luar biasa. Uyel-uyelan dan desak-desakan kembali bisa dirasakan setelah dua tahun lebih dibatasi.
Memang, umrah itu ibadah. Bukan ngelencer apalagi sibuk mejeng. Tapi, bukan lantas kita tak boleh mencari yang nyaman dengan fasilitas plus. Tentu agar ibadahnya makin fokus. Kenangan yang dibawa pun maksimal. Persada sangat memperhatikan itu.
Amazing journey. Dua kata itulah yang mengusik penasaran saya, sehingga menjatuhkan pilihan untuk umrah melalui Persada Indonesia baru-baru ini. Sepengalaman saya, rutinitas perjalanan ke Tanah Suci untuk berumrah, ya, begitu-begitu saja.
Kondusifitas Kota Tembakau selalu diharapkan oleh masyarakat, pun pemkab. Saat melepas keberangkatan jamaah umroh, Bupati Jember Hendy Siswanto meminta doa saat berada di Tanah Suci agar Jember senantiasa diberikan keamanan.
TNI Angkatan Darat (AD) memberangkatkan 102 Veteran Seroja untuk melaksanakan umrah ke Arab Saudi. Hal ini sebagai wujud perhatian dan penghargaan terhadap para veteran dan telah berjuang mengorbankan jiwa raga dalam mempertahankan NKRI, khususnya di wilayah Timor-Timur.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah di Istana Wakil Presiden, Jakarta
Ketidakhadiran petugas validasi dokumen international certificate vaccination (IVC) membuat 63 jamaah gagal berangkat umrah melalui Bandara Internasional Juanda. Hal ini disampaikan oleh ketua rombongan Sabilina Tour, Achmad Saifullah Syafii.