Pemkab telah menggeber pasar Ramadan di Alun-Alun Jember sejak awal puasa pada Kamis (23/3) lalu. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan perekonomian melalui gerakan UMKM.
Pertumbuhan ekonomi di Jember terus mengalami peningkatan. Hal tersebut berkat usaha dari Bupati Jember Hendy Siswanto dalam membangun Jember untuk lebih keren lagi dari tahun-tahun sebelumnya.
Program penurunan kemiskinan ekstrem dan pengangguran di Jember sejalan dengan upaya pemkab menguatkan sektor perekonomian. Terutama ekonomi kerakyatan.
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Jember berencana mengadakan bazar UMKM di Alun-Alun Jember sebulan penuh, Ramadan nanti. Menggandeng 20 UMKM pondok pesantren dan 40 UMKM binaan.
Inovasi penggabungan antara peningkatan ekonomi dan pelestarian budaya di Jember dikemas dalam event Djember Tempo Doeloe. Berbagai pertunjukkan seni lokal, busana, hingga kuliner lokal Jember ada di dalamnya.
Pemerintah mendorong seluruh lembaga keuangan termasuk bank untuk berkontribusi dalam pengembangan UMKM sekaligus menggerakkan ekonomi nasional untuk tumbuh dengan baik dan berkeadilan.
Saat beberapa pasar tradisional milik pemkab mangkrak tak beroperasi, belakangan muncul inisiatif pasar rakyat yang dikemas dalam car free day (CFD) di Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Sumbersari.
Dua tahun sudah Bupati Jember menjabat. Momentum dua tahun ini sarat dengan ungkapan cinta beragam elemen. Masyarakat turun ke jalan dengan jargon kritik dan hujatan menggelitik. Dari pegiat demokrasi, mahasiswa hingga kalangan buruh. Mereka mengungkapkan rasa cinta karena konstitusi melindunginya sebagai ekspresi berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat
Pengembangan UMKM di Indonesia melalui berbagai program pemberdayaan dan pendampingan kepada para pelaku usaha terus konsisten dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.