Warga Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, mulai tenang, karena setelah tanggal 21 Desember lewat, di wilayahnya tidak terjadi bencana seperti yang ditakutkan.
Dia menjelaskan, Jawa Timur, termasuk di dalamnya Jember, merupakan wilayah ring of fire. Karenanya, potensi bencana yang ditimbulkan sebenarnya tidak bisa dihindari, seperti potensi gempa bumi atau lebih jauh tsunami, yang disebutnya sebagai bencana perulangan dari bencana gempa dan tsunami sebelum-sebelumnya.
Sebagian warga dan nelayan di Kecamatan Puger resah gara-gara santernya isu tsunami. Keresahan ini mulai muncul pascaterjadi gempa, Kamis (16/12) lalu. Apalagi, dua hari setelahnya, keluar surat edaran dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) tentang potensi gelombang tinggi. Oleh warga, surat tersebut dipahami sebagai peringatan akan terjadi gelombang tsunami.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi warga terdampak gempa di Kecamatan Ambulu, Sabtu (18/12) kemarin. Kedatangan orang nomor satu di Jawa Timur itu bertujuan untuk meninjau kerusakan akibat gempa sekaligus menyalurkan bantuan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memperbaruhi informasi Peringatan dini Tsunami di laman instagram @infobmkg. Kini menurut analisa BMKG, BMKG menyatakan Adanya Tsunami berdasarkan pengamatan muka air laut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laman instagramnya mengejutkan warganet dengan mengeluarkan peringatan dini Gempa dan Tsunami Selasa (14/12) di 21 Wilayah Indonesia sekitar pukul 10:20 WIB dengan kekuatan gempa mencapai M 7,4.