Ratusan warga yang terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, tahun lalu, kini lega. Sebab, mereka yang selama ini belum memiliki tempat tinggal mulai hari ini bisa menempati hunian baru.
Aktivitas Gunung Semeru yang berada di level awas cenderung fluktuatif. Setelah mengeluarkan awan panas guguran (APG) pada Minggu (04/12), erupsi susulan masih terjadi.
Korban hilang erupsi Gunung Semeru, Desember lalu, kembali ditemukan. Kemarin, salah satu warga menemukan jenazah yang terkubur material erupsi di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Pesona Gunung Semeru yang indah dapat dilihat mata dengan jelas dari Kandangtepus, Senduro. Apalagi, warga dimanjakan dengan jembatan gantung yang banyak dihiasi lampu saat malam hari.
Sampai saat ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap berada di level 3 atau siaga.
Gunung Semeru kembali menyita perhatian. Pasalnya, sepekan ini terhitung dua kali gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mengeluarkan awan guguran panas (APG) dengan jarak luncur lumayan.
Sejak Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran (APG), banyak kendaraan melintas di jalan nasional. Baik roda dua, kendaraan pribadi, maupun alat berat.
Personel gabungan TNI-Polri beserta masyarakat masih berjaga di sejumlah titik pengamanan pasca-awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, awal bulan ini.
PENINGKATAN aktivitas Semeru tersebut memaksa sebanyak 47 kepala keluarga (KK) di Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, mulai meninggalkan rumahnya, kemarin. Selain karena naiknya status Gunung Semeru, juga lantaran hantaman lahar susulan yang terjadi, Kamis (16/12).