Sampah

Inisiatif dan terobosan BPJS Badung membayar tunggakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memakai sampah plastik diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno

Kesadaran warga Kabupaten Malang agar tidak membuang sampah sembarangan masih rendah, bila hal tersebut tidak bisa dicegah maka bisa jadi warga Bumi Kanjuruhan tersebut tidak lagi membutuhkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.

Sampah rumah tangga, anorganik, bahkan kasur serta batang pohon menumpuk di selokan Jl. Hasanuddin Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo. Padahal, pihak setempat sudah memasang spanduk larangan membuang sampah pada pagar sepanjang Jl. Hasanuddin Purwosari itu. Namun, masih ada orang nekat membuang sampah di situ.

Selama libur Lebaran anggota DPR RI Dedi Mulyadi menghabiskan waktu dengan berkeliling ke sejumlah tempat untuk memantau kegiatan masyarakat. Salah satunya mengunjungi Waduk Cirata untuk bertemu nelayan dan wisatawan.

Aliran sungai Brantas di Kota Kediri jadi "tempat sampah" dadakan, hal tersebut dikarenakan perilaku tidak terpuji membuang sampah sembarangan.

Wacana pemindahan tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Paguan, Kecamatan Taman Krocok, ternyata masih terus digalakkan.

Selama ini pasar tradisional dikenal sebagai tempat penghasil sampah dan itu jumlahnya tidaklah sedikit, hal itu kemudian menginspirasi Bidang Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas berencana untuk menempatkan mesin pengolah sampah di setiap pasar.

Gaya hidup warga di era modern sekarang ini berbeda-beda. Terlebih, dari segi makanan yang dikonsumsi setiap hari, juga tidak sama.

Pagi itu hilir mudik truk sampah di TPA Pakusari mulai terjadi. Kendaraan dengan muatan berton-ton lajunya berhenti sebentar untuk ditimbang.

Sampah menjadi masalah utama yang sampai saat ini menjadi PR besar bagi pemerintah. Jika dihitung, volume sampah yang masuk ke TPA Pakusari setiap harinya mencapai 1.400 ton.