Tangan Yenny sangat lihai mengoperasikan alat pendeteksi uang palsu (upal), kemarin (22/4). Satu per satu duit pelanggan yang baru membeli peralatan motor di bengkelnya itu dicek lebih dulu. Khususnya pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Pengalaman mendapatkan upal jelas menjadi alasan. Perempuan 53 tahun tersebut mengaku berulang-ulang kecele saat beberapa orang tak dikenal membayar menggunakan upal.
Pandemi Covid-19 mengubah semua tatanan kehidupan, tak terkecuali di sektor ekonomi. Meski awalnya lumpuh, kini mulai menunjukkan gairah. Tapi masih ada saja orang yang tak tahu diri di tengah pandemi ini. Yakni, mereka yang membeli barang dan jasa dengan uang palsu.
Aroma kue terang bulan itu begitu wangi saat penutupnya dibuka oleh Hariyadi. Sebagai pedagang kue, tentu saja tangannya cekatan untuk menyelesaikan pesanan konsumen.
Antusiasme warga untuk mendapatkan uang pecahan Rp 75 ribu begitu terasa. Bahkan, periode penukarannya diperpanjang hingga 30 September mendatang. Tapi, jika tidak mau ribet menuju Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI), masyarakat perlu bersabar. Sebab, per Oktober nanti, penukaran uang edisi khusus tersebut bisa didapat di bank umum.