Menjelang hari Natal dan tahun baru (Nataru) harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Tanjung, Kabupaten Jember mengalami peningkatan. Pantauan Jawa Pos Radar Jember sejak dua pekan lalu, harga bahan pokok merangkak naik secara perlahan. Kenaikan bahan pokok yang paling tinggi terjadi pada ayam, telur, gula dan minyak.
Diskon per kilogram Rp 1.500. Begitulah tulisan tangan yang tertera di spanduk seorang pedagang ubi saat melintasi jalan perkampungan Lingkungan Pelindu, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, tersebut. Ya, harga ubi itu jauh lebih mahal daripada harga pasaran sehingga warga memilih menjual secara langsung daripada dijual ke pabrik.
Harga cabai yang sempat tidak berarti bagi petani karena terlalu murah, kini mulai membaik. Bahkan, dari sebelumnya harga cabai merah berkisar Rp 20 ribu per kilogram, kini mulai merangkak hingga di atas Rp 40 ribu.
Perjalanan kasus rasuah Pasar Manggisan mencapai babak akhir. Ini setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember kembali membuka pasar yang berada di Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, tersebut. Dulu, sejak perkara dugaan korupsi revitalisasi pasar tradisional ini mencuat, Pasar Manggisan disegel karena sedang dalam proses penyidikan.
Tumpukan cabai merah besar memenuhi pelataran rumah Miskun, 65, kemarin (19/10) siang. Bersama istri dan anaknya, warga Dusun Krajan Barat, Desa/Kecamatan Ambulu, tersebut tampak sibuk memilah cabai yang masih bisa diolah menjadi bahan untuk memasak.
Semakin hari keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Gatot Subroto semakin parah. Ini setelah banyaknya pedagang, yang rata-rata berjualan sayuran dan daging ayam, meluber hingga ke bahu jalan.
Harga bahan pokok yang semakin menurun tentu membuat senang konsumen. Namun, perasaan tersebut berbeda dengan para petani. Mereka mengelus dada karena hasil pertaniannya terjual murah. Sehingga kampanye untuk langsung membeli ke petani akan segera digencarkan dalam waktu dekat.
Jam istirahat dimanfaatkan sejumlah pedagang di Pasar Tanjung untuk bersantai. Meski begitu, mereka tetap berada di lapak. Ada pedagang yang makan, hingga beres-beres dagangan. Di antaranya adalah Septi, perempuan yang menjadi bos bawang di pasar induk tersebut.
Siang itu, sejumlah warga terlihat sibuk. Mereka menurunkan barang dari sebuah mobil boks bermuatan jagung yang baru saja datang. Mereka tak hanya menurunkan, bapak-bapak itu juga menjemur jagung tersebut ke tempat penjemuran di lokasi yang sama.