Mimpi pegawai honorer tenaga kesehatan (nakes) di Jember agar bisa menjadi pegawai yang diakui negara memang telah kandas. Hal itu setelah mereka dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) nakes
Tertutup sudah harapan para honorer tenaga kesehatan (nakes) di Jember untuk bisa mengikuti seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun 2023.
Menanggapi keresahan dari para tenaga kesehatan (nakes) honorer terkait formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jember dr Koeshar Yudyarto mengatakan
Puluhan tahun mengabdi untuk melayani masyarakat di bidang kesehatan menjadi pengabdian yang tidak ternilai harganya. Pengorbanan yang besar itu tidak sebanding dengan upah yang diberikan pemkab
Forum Honorer Tenaga Kesehatan (FHTK) Jember menindaklanjuti tuntutan para tenaga kesehatan (nakes) honorer sebelumnya dengan mengadakan rapat koordinasi dan sinkronisasi data.
Tenaga kesehatan (nakes) di Jember masih merasa belum diperlakukan adil. Sebagai profesi yang berkerja di bidang kesehatan, mereka merasa kesejahteraannya belum terpenuhi.
Rencana penghapusan tenaga honorer yang akan dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2023 mulai menjadi sorotan. Termasuk sejumlah tenaga kesehatan honorer di Jember.
Pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII, Jember menjadi salah satu tuan rumah. Event olahraga terbesar se-Jatim tersebut tidak hanya menjadi gawe KONI ataupun Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember.
Tercatat ada 24 orang tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Pacitan di kontrak membantu penanganan Covid-19, kini masa kerja mereka tinggal hitungan hari karena awal Juni 2022 kontrak kerja berakhir.