Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mengimbau kepada masyarakat agar waspada saat di laut. Imbauan utamanya kepada para nelayan Puger dan sekitarnya.
Jember memiliki kawasan garis pantai lumayan panjang dan langsung ke laut lepas. Namun, saat ini Jember belum menghasilkan tangkapan ikan laut yang optimal.
Keberadaan sampah cukup mengganggu kehidupan. Bukan hanya di darat, namun juga di perairan. Selama ini, sampah yang masuk sungai hingga laut banyak macamnya.
Gelombang tinggi yang berpotensi terjadi hingga 6 meter akan terjadi di beberapa wilayah perairan pada 3 - 4 Agustus 2022. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada akan peringatan dini.
Banyak warga di Jember atau sekitarnya yang berkunjung ke Pantai Watu Ulo, namun tidak banyak menemui jukung atau perahu. Nah, di lokasi wisata ini bukannya tidak ada kendaraan laut yang biasa dipakai nelayan.
Bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke pantai Papuma, sekarang tidak perlu khawatir dengan jalan yang berlubang dan berbatu. Sebab, sejak akhir September lalu, akses menuju ke Pantai Tanjung Papuma mulai diaspal.
Isu perusakan lingkungan di sekitar pesisir selatan Jember kembali menghangat. Kamis kemarin (15/7), sebuah kawasan pantai di Dusun Jeni, Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, tiba-tiba terpasang sebuah kayu yang menghalangi jalan menuju laut. Belum diketahui siapa yang menutup jalan tersebut. Namun, ditengarai adalah orang-orang yang bekerja untuk tambak modern di kawasan setempat.
Banyaknya aktivitas tambak di sekitar kawasan pesisir pantai Jalur Lintas Selatan (JLS) Jember rupanya tak hanya menuai sorotan. Namun, juga dianggap merugikan nelayan. Sebab, aktivitas tambak modern yang banyak beroperasi di sekitaran pesisir itu mengakibatkan pengikisan kawasan pesisir pantai. Hingga dinilai mencemari medan rusak lingkungan.