Dampak paling berat dalam musim kemarau ini sangat dirasakan sektor pertanian. Sektor ini tak bisa mengelak dari jeratan kekeringan, akibat musim kemarau berkepanjangan dan sulit mendapatkan air untuk mengairi persawahan.
Untuk menghadapi kemungkinan terjadi kemarau panjang, yang dapat menimbulkan kekeringan dan krisis air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap di Provinsi Jawa Tengah meminta warga meningkatkan kesiapsiagaan.
Bulan September merupakan salah satu bulan yang masuk musim kemarau. Pada bulan tersebut sering kali terjadi kekeringan atau kesulitan air bersih di wilayah Indonesia.
Bencana kekeringan dan mulainya musim kemarau membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso harus ekstra waspada. Sebab, beberapa pekan terakhir harus gerak cepat untuk melakukan antisipasi.
Memasuki musim kemarau, puluhan dusun di Lumajang masuk zona merah kekeringan. Kawasan dengan kondisi krisis air bersih itu mulai dipetakan permasalahannya.
Kekurangan air bersih kembali terjadi di setiap musim kemarau. Solusi jangka panjang yang diberikan tidak kunjung menyelesaikan seratus persen kekeringan di Bondowoso
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai kondisi suhu panas atau terik pada siang hari hingga pertengahan Mei.
Sejumlah desa di Bondowoso menjadi daerah rawan kekeringan. Uniknya, untuk mengantisipasi hal tersebut, ada warga yang menyiasatinya dengan membuat penampungan air di bawah tanah dalam rumahnya.
Sejumlah desa di Kabupaten Bondowoso mulai mengalami kekeringan. Akibatnya, sejumlah warga mulai mengajukan pasokan air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.