Memiliki potensi alam yang menawan, seperti Blue Fire di Kawah Ijen, membuat Pemkab Bondowoso dan Banyuwangi mengajukan diri untuk Ijen Geopark mendapatkan status Unesco Global Geopark (UGG). Menariknya, tahun depan UGG akan diresmikan. Lantas bagaimana kesiapan anggarannya?
Kecamatan Ijen menjadi kecamatan yang memiliki banyak potensi wisata. Sebagai dataran tinggi tersebut, beberapa komoditas unggulan seperti kopi juga ada di sana
Curah hujan yang meningkat dan diprediksikan terjadi cuaca ekstrem harus diantisipasi. Termasuk melakukan antisipasi dengan penutupan wisata alam yang berpotensi terjadinya bencana.
Dalam beberapa waktu terakhir, destinasi wisata di Bondowoso sudah beroperasi seperti sebelumnya. Hasilnya, para pengunjung tidak hanya wisatawan lokal. Wisatawan mancanegara (wisman) dari Eropa pun mulai berdatangan.
Akibat hujan yang terjadi di wilayah Kalipait, Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, mengakibatkan terjadinya tanah longsor. Walau tidak ada korban jiwa, namun jalur wisata ke Kawah Ijen via Bondowoso itu tertutup, kemarin sore (6/7).
Menyalakan obor kaldron sudah menjadi hal lumrah saat pergelaran pekan olahraga. Namun, terdapat hal istimewa saat api diambil dari Kawah Ijen. Lantas, seberapa istimewa api dari Kawah Ijen itu?Â
Ketika melakukan pendakian ke Kawah Ijen, salah satu yang pasti ditemui adalah sejumlah warga yang bekerja sebagai pekerja tambang belerang. Memakai troli, mereka naik turun untuk mengangkut belerang.
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia hanya 1,56 juta orang sepanjang 2021. Angka itu anjlok 61,57 persen dibandingkan tahun 2020. Termasuk di Bondowoso.
Ketika mendengar kata blue fire, maka yang akan terlintas di pikiran masyarakat adalah salah satu wisata alam yang ada di perbatasan Bondowoso-Banyuwangi, yakni Kawah Ijen.