Sampai kemarin (5/8), Gunung Raung statusnya masih berada di level II waspada. Meski begitu, pihak terkait tetap berwaspada bila tiba-tiba Gunung Raung erupsi kembali.
Tahun 2015 menjadi kali terakhir Gunung Raung erupsi. Walau hanya mengeluarkan abu vulkanik, seperti 27 Juli 2022 kemarin, Raung tetap mengaung dan menjadi ancaman. Masyarakat desa harus sigap mengantisipasi semuanya, walau hanya ada delapan destana.
Erupsi Gunung Raung yang terjadi pada Rabu ( 27/7) tidak berpengaruh pada tanaman tembakau di Jember. Ini disampaikan warga yang tinggal di kecamatan terdekat, yakni Kecamatan Sumberjambe dan Ledokombo
Perhutani KPH Bondowoso menutup total jalur pendakian Gunung Raung. Hal itu dilakukan untuk keamanan. Apalagi Gunung Raung mengeluarkan abu vulkanis pada Rabu, 27 Juli, kemarin.
Pemandangan indah Gunung Raung bisa dilihat siapa saja yang tinggal di wilayah Tapal Kuda. Terlebih bagi warga yang ada di tiga kabupaten, yakni Jember, Banyuwangi, dan Bondowoso.
Abu vulkanis Gunung Raung, cukup mengkhawatirkan bagi petani. Terutama petani tembakau dan sayur mayur. Karena semburan abu dari gunung yang berada di perbatasan tiga kabupaten, Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi itu, bisa mengakibatkan tanaman petani rusak.
Antisipasi dini terus dilakukan di sekitar Gunung Raung yang berada di Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin. Beberapa hari lalu, Polres Bondowoso beserta jajaran sudah turun langsung ke dusun paling ujung. Yakni Dusun Sipanas, Desa Rejoagung.
Polres Bondowoso, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, beserta Muspika Kecamatan Sumberwringin mulai memberikan sosialisasi kepada warga di Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin, kemarin (8/12).