SINERGI Pemkab Jember bersama Lantaman V tidak hanya dalam bentuk bantuan vaksinasi. Beredarnya informasi dari BMKG bahwa kawasan pantai selatan dalam waktu dekat ini berpotensi mengalami bencana, juga menjadi perhatian Bupati Jember Hendy Siswanto sehingga menggandeng Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Yoos Suryono Hadi untuk mengantisipasi bencana itu.
Berniat mencari tumbuhan di hutan, seorang nenek di Kabupaten Bondowoso dikabarkan menghilang. Bahkan hingga berita ini ditulis, nenek tersebut belum juga ditemukan. Proses pencarian oleh berbagai pihak juga masih terus berlangsung. Mereka menyisir berbagai lokasi yang dilewati oleh nenek tersebut.
Penjelasan mengenai SK pemakaman masih belum sepenuhnya klir. Pernyataan Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember M Djamil di hadapan Pansus Covid-19 DPRD Jember juga dinilai belum utuh. Bupati dan pansus masih perlu meminta penjelasan lebih detail lagi kepada mantan kepala Dinas Koperasi itu, agar dugaan kasus korupsi tidak terus menggelinding dan menjadi prasangka publik.
Kepolisian terus mengusut dugaan penyelewengan honor pemakaman dan anggaran penanganan Covid-19 di Jember. Setelah memeriksa beberapa pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, beberapa hari belakangan, kemarin (1/9) aparat penyelidik mendatangi kantor BPBD di Jalan Danau Toba nomor 16, Lingkungan Panji, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari. Aparat menggeledah beberapa ruangan, juga menyita sejumlah dokumen.
SIANG itu, petugas pemakaman jenazah Covid-19 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tengah duduk di antara batu nisan. Di pemakaman Lingkungan Pelindu, Kelurahan Karangrejo, Sumbersari, tersebut mereka sedang beristirahat dengan menikmati teh botol dan biskuit.
Timbulnya biaya pemulasaraan jenazah pria yang mati di rumah kos Jalan Sumatera, Sumbersari Jember, baru-baru ini, belum ada penjelasan memadai dari pemerintah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Jember juga tak membeberkan seperti apa ketentuan pembiayaan pemulasaraan dan pemakaman jenazah yang dalam prosesnya menggunakan standar Covid-19. Sebab, masih ada peluang biaya itu dibebankan kepada keluarga. Bagaimana jika mereka adalah warga miskin?
Dalam sepekan, tiga kali keran tandon fasilitas umum cuci tangan yang ada di Alun-Alun Bondowoso raib. Catatan dari BPBD Bondowoso, mereka harus mengganti keran tandon tersebut tiga kali dalam seminggu belakangan.
Sejumlah warga di sekitar perempatan Mastrip, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, cukup terkejut, kemarin (26/4). Betapa tidak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tiba-tiba membunyikan seluruh sirene tanda bahaya yang dimiliki. Kontan saja, hal itu membuat banyak orang ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi.
BPBD Bondowoso rutin melakukan dropping air bersih ke tandon-tandon pencucian tangan. Tandon tersebut ditempatkan di beberapa titik fasilitas umum (fasum).
Awal tahun ini, beragam bencana terjadi. Banjir, erupsi, hingga angin puting beliung datang silih berganti. Kemarin, angin kencang dan puting beliung menerpa beberapa desa di Lumajang. Tentu, kondisi tersebut membahayakan. Sebab, tak jarang menimbulkan kerugian material hingga korban jiwa melayang.