Kondisi jalan rusak yang berada di Desa Grujugan Kidul memantik warga untuk bergotong-royong menambal dengan cor semen, Sabtu (20/5). Warga menutup kubangan jalan kabupaten tersebut untuk membantu pemerintah yang anggarannya minimalis untuk perbaikan jalan.
Lubang di Jalan Otto Iskandardinata, Kecamatan Ajung, akhirnya mulai diperbaiki, kemarin (1/3). Rusaknya jalan tersebut diperparah karena ada genangan air dari luapan selokan yang tersumbat sampah.
Intensitas hujan yang turun tidak membuat pekerja tambal sulam berhenti. Pekerja yang menambal jalan berlubang di Jalan Brigjen Slamet Riyadi terus melakukan perbaikan.
Sudah dikasih hati malah minta jantung. Mungkin ini gambaran untuk para rekanan penggarap aspal multiyears yang belakangan terus menuai sorotan. Lantaran hasil pekerjaan aspalnya yang belum beres.
Setelah kerusakan jalan ramai-ramai menuai sorotan publik, tiba-tiba muncul kabar bahwa Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Jember dan rekanan penggarap aspal multiyears menyepakati adanya penambahan waktu atau adendum.
Fenomena kerusakan jalan pada proyek perbaikan jalan atau pengaspalan dengan skema anggaran multiyears mulai muncul. Seperti pengelupasan aspal karena tidak menyatu, hingga aspal mulai berlubang.
Target penyelesaian perbaikan jalan pada 31 kecamatan di Jember sepanjang 10.080 kilometer perlu percepatan. Proyek yang memakan biaya senilai Rp 664 miliar itu terbagi dalam 30 paket. Kendala utamanya Asphalt Mixing Plant (AMP).