25.8 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Bupati Beri Reward Pemain Persid

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Menjelang pergantian tahun, pemain Persid Jember bisa tersenyum. Karena Bupati Jember dr Faida MMR memberikan reward ke penggawa Persid di Pendapa Wahyawibawagraha, Jumat (27/12). Skuad Persid senior mendapat dana senilai Rp 207.400.000, sedangkan Persid junior menerima nominal Rp 56.400.000.

Menurut Bupati Faida, kucuran dana segar kepada penggawa Persid tersebut bukan gaji, melainkan reward. Hal itu dibenarkan olehnya seusai menyerahkan penghargaan itu kepada satu per-satu pemain, ofisial dan pelatih Persid. “Ini reward. Jadi tidak tertunggak gajinya. Dalam komponen penganggaran kami bunyinya reward bukan gaji,” kata Faida.

Faida bahkan meminta kepada manajemen Persid jangan teriak-teriak persoalan gaji. “Kalau mereka (manajamen, Red) tidak menyusun anggaran, ya tidak muncul di DPA (dokumen pelaksanaan anggaran) Kabupaten Jember,” imbuhnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pemberian reward tersebut, sebagai bentuk apresiasi Pemkab Jember kepada semua elemen penggawa Persid yang berjuang di musim ini. Meski dengan kondisi pas-pasan, mereka masih bertahan dan berjuang maksimal bagi Jember. “Tidak istimewa, tetapi ini bagian dari upaya memberi semangat dan menghargai jerih payah mereka. Harapannya tahun 2020 bisa berprestasi lebih baik lagi,” tutur Faida.

Bahkan, Faida mengungkapkan, manajemen Persid dengan segala macam polemiknya, jangan sampai olahraga sepakbola dipindahkan ke jalur lainnya. Baik terbawa arus kepentingan kelompok tertentu maupun masuk ke jalur politik. “Karena banyak orang yang cinta Persid, sayang sama Persid tetapi tidak tahu caranya. Makanya, Persid harus berada di garis lurus,” jelasnya.

Sementara itu, Achmad Jaenuri, Pelatih Kepala Tim Persid senior mewakili jajaran kepelatihan dan pemain, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Jember. Karena selama ini, honor mereka tertunggak empat bulan dalam kompetisi Liga 3 Jawa Timur. Total delapan pertandingan di babak penyisihan grup mereka jalani tanpa menerima haknya sepeser pun. Dan baru cair di akhir tahun ini.

Meski yang diterima itu istilahnya reward bukan gaji. Tapi nominal yang diberikan Pemkab Jember sesuai dengan permintaan manajemen Persid, serta berdasarkan nominal gaji masing-masing pemain yang berbeda.

“Jember ini sebenarnya punya banyak pemain potensial. Tapi di satu sisi cara mengelolanya masih belum bagus. Terlebih, selama ini kami masuk dalam kompetisi yang cukup ketat dan perlu penanganan tim yang harus kerja ekstra, serta kerja keras,” pungkas Jaenuri.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Menjelang pergantian tahun, pemain Persid Jember bisa tersenyum. Karena Bupati Jember dr Faida MMR memberikan reward ke penggawa Persid di Pendapa Wahyawibawagraha, Jumat (27/12). Skuad Persid senior mendapat dana senilai Rp 207.400.000, sedangkan Persid junior menerima nominal Rp 56.400.000.

Menurut Bupati Faida, kucuran dana segar kepada penggawa Persid tersebut bukan gaji, melainkan reward. Hal itu dibenarkan olehnya seusai menyerahkan penghargaan itu kepada satu per-satu pemain, ofisial dan pelatih Persid. “Ini reward. Jadi tidak tertunggak gajinya. Dalam komponen penganggaran kami bunyinya reward bukan gaji,” kata Faida.

Faida bahkan meminta kepada manajemen Persid jangan teriak-teriak persoalan gaji. “Kalau mereka (manajamen, Red) tidak menyusun anggaran, ya tidak muncul di DPA (dokumen pelaksanaan anggaran) Kabupaten Jember,” imbuhnya.

Pemberian reward tersebut, sebagai bentuk apresiasi Pemkab Jember kepada semua elemen penggawa Persid yang berjuang di musim ini. Meski dengan kondisi pas-pasan, mereka masih bertahan dan berjuang maksimal bagi Jember. “Tidak istimewa, tetapi ini bagian dari upaya memberi semangat dan menghargai jerih payah mereka. Harapannya tahun 2020 bisa berprestasi lebih baik lagi,” tutur Faida.

Bahkan, Faida mengungkapkan, manajemen Persid dengan segala macam polemiknya, jangan sampai olahraga sepakbola dipindahkan ke jalur lainnya. Baik terbawa arus kepentingan kelompok tertentu maupun masuk ke jalur politik. “Karena banyak orang yang cinta Persid, sayang sama Persid tetapi tidak tahu caranya. Makanya, Persid harus berada di garis lurus,” jelasnya.

Sementara itu, Achmad Jaenuri, Pelatih Kepala Tim Persid senior mewakili jajaran kepelatihan dan pemain, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Jember. Karena selama ini, honor mereka tertunggak empat bulan dalam kompetisi Liga 3 Jawa Timur. Total delapan pertandingan di babak penyisihan grup mereka jalani tanpa menerima haknya sepeser pun. Dan baru cair di akhir tahun ini.

Meski yang diterima itu istilahnya reward bukan gaji. Tapi nominal yang diberikan Pemkab Jember sesuai dengan permintaan manajemen Persid, serta berdasarkan nominal gaji masing-masing pemain yang berbeda.

“Jember ini sebenarnya punya banyak pemain potensial. Tapi di satu sisi cara mengelolanya masih belum bagus. Terlebih, selama ini kami masuk dalam kompetisi yang cukup ketat dan perlu penanganan tim yang harus kerja ekstra, serta kerja keras,” pungkas Jaenuri.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Menjelang pergantian tahun, pemain Persid Jember bisa tersenyum. Karena Bupati Jember dr Faida MMR memberikan reward ke penggawa Persid di Pendapa Wahyawibawagraha, Jumat (27/12). Skuad Persid senior mendapat dana senilai Rp 207.400.000, sedangkan Persid junior menerima nominal Rp 56.400.000.

Menurut Bupati Faida, kucuran dana segar kepada penggawa Persid tersebut bukan gaji, melainkan reward. Hal itu dibenarkan olehnya seusai menyerahkan penghargaan itu kepada satu per-satu pemain, ofisial dan pelatih Persid. “Ini reward. Jadi tidak tertunggak gajinya. Dalam komponen penganggaran kami bunyinya reward bukan gaji,” kata Faida.

Faida bahkan meminta kepada manajemen Persid jangan teriak-teriak persoalan gaji. “Kalau mereka (manajamen, Red) tidak menyusun anggaran, ya tidak muncul di DPA (dokumen pelaksanaan anggaran) Kabupaten Jember,” imbuhnya.

Pemberian reward tersebut, sebagai bentuk apresiasi Pemkab Jember kepada semua elemen penggawa Persid yang berjuang di musim ini. Meski dengan kondisi pas-pasan, mereka masih bertahan dan berjuang maksimal bagi Jember. “Tidak istimewa, tetapi ini bagian dari upaya memberi semangat dan menghargai jerih payah mereka. Harapannya tahun 2020 bisa berprestasi lebih baik lagi,” tutur Faida.

Bahkan, Faida mengungkapkan, manajemen Persid dengan segala macam polemiknya, jangan sampai olahraga sepakbola dipindahkan ke jalur lainnya. Baik terbawa arus kepentingan kelompok tertentu maupun masuk ke jalur politik. “Karena banyak orang yang cinta Persid, sayang sama Persid tetapi tidak tahu caranya. Makanya, Persid harus berada di garis lurus,” jelasnya.

Sementara itu, Achmad Jaenuri, Pelatih Kepala Tim Persid senior mewakili jajaran kepelatihan dan pemain, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Jember. Karena selama ini, honor mereka tertunggak empat bulan dalam kompetisi Liga 3 Jawa Timur. Total delapan pertandingan di babak penyisihan grup mereka jalani tanpa menerima haknya sepeser pun. Dan baru cair di akhir tahun ini.

Meski yang diterima itu istilahnya reward bukan gaji. Tapi nominal yang diberikan Pemkab Jember sesuai dengan permintaan manajemen Persid, serta berdasarkan nominal gaji masing-masing pemain yang berbeda.

“Jember ini sebenarnya punya banyak pemain potensial. Tapi di satu sisi cara mengelolanya masih belum bagus. Terlebih, selama ini kami masuk dalam kompetisi yang cukup ketat dan perlu penanganan tim yang harus kerja ekstra, serta kerja keras,” pungkas Jaenuri.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca