BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Begitu yang dirasakan oleh Sinca Ari Pangestu saat mulai mengayuh sepeda setiap hari. Sejak sepeda mulai dikayuh, kondisi tubuhnya sudah mulai merasakan kelenturan urat, bahkan tidak kaku. Belum lagi sampai keluar keringat, rasanya tubuh pun terasa lebih bugar. Selama kurang lebih satu jam bersepeda, rasanya sudah cukup untuk sehat.
Dengan bermodal konsisten dan sepeda, itu lah cara yang dilakukan Sinca Ari Pangestu untuk hidup sehat. Rutenya pun tidak jauh, setiap hari, hanya mengelilingi Alun-alun, bahkan bisa sambil menikmati keindahan taman kota tersebut. Dengan begitu, dia sama sekali tidak merasakan jenuh setiap hari. Jadi, konsep sehat itu, mudah, murah, meriah dan asyik.
“Kan benar begitu, jadi siapapun bisa sehat dengan aktivitas kecil dan konsisten di rumahnya, meskipun tidak harus bersepeda, yang jelas, sehat itu mudah, murah, meriah dan asyik, dan jangan hanya terpacu, hanya yang mewah yang sehat, itu juga ga bener,” tuturnya.
Karena dia seorang yang hobi bersepeda, tentunya, bagi dirinya, cara paling simpel untuk membangun kebiasaan sehat tetap dengan sepeda. Selain mudah didapat, hampir semua orang bisa mengoperasikan jenis kendaraan ini. “Setiap orang bisa memilih cara hidup sehatnya ya, tapi sekarang siapa yang tidak bisa naik sepeda, mayoritas sudah bisa, menurut saya, yang paling simpel itu tetap naik sepeda,” terangnya.
Tidak hanya itu, keseruan bersepeda juga ia rasakan saat bertemu dengan sesama penghobi sepeda di pagi hari. Tak jarang dia mengajak rekannya untuk saling adu cepat. “Iya, kadang kalau ketemu sesama pengguna sepeda itu, saya ajak dia balapan keliling kota, jadi seru juga, bahkan pernah sampai lima sepeda,” ujar Sinca sambil terbahak bahak.
Selama bulan ramadan ini, kebiasaan itu tetap ia lakukan setiap hari. Namun, untuk tetap menjaga stamina, dia hanya menggunakan waktu setengah jam selama bulan puasa. “Ya iya lah, ini kan bulan puasa, jadi tidak seperti biasanya, paling lama itu setengah jam, setelah itu pulang. Karena saya juga jaga stamina ya,” pungkasnya. (mun/nur)