Mobile_AP_Rectangle 1
SUMBERSARI, Radar Jember – Seluruh tim tenis lapangan Jember yang terdiri atas pelatih, atlet, hingga orang tua atlet berkumpul di lapangan tenis Universitas Jember (Unej), Selasa malam (21/6). Tidak sekadar latihan untuk menjaga kebugaran sebelum laga dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim dimulai. Tapi, terdapat momen atlet meminta maaf dan meminta restu kepada kedua orang tuanya. Bahkan, juga meminta doa ke anak yatim secara daring.
BACA JUGA : Salah Waktu Tanam, Hama Bisa Menyerang
Acara tersebut rupanya menjadi tradisi cabor tenis Jember sebelum berlaga di Porprov. “Setiap Porprov, kami memiliki tradisi, yaitu atlet meminta maaf dan restu kepada orang tuanya. Selain itu juga ke anak yatim,” ucap Ketua Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Jember Soetriono.
Mobile_AP_Rectangle 2
Dia menjelaskan, olahraga memang pertandingan fisik. Tapi, juga ada faktor lain yang tidak bisa dihitung dengan matematika. Yaitu restu dan doa orang tua. “Doa orang tua dan anak-anak yatim itu mujarab. Maka, harapannya dengan diadakannya kegiatan ini dapat memberikan kelancaran saat pertandingan nanti,” terang Soetriono.
- Advertisement -
SUMBERSARI, Radar Jember – Seluruh tim tenis lapangan Jember yang terdiri atas pelatih, atlet, hingga orang tua atlet berkumpul di lapangan tenis Universitas Jember (Unej), Selasa malam (21/6). Tidak sekadar latihan untuk menjaga kebugaran sebelum laga dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim dimulai. Tapi, terdapat momen atlet meminta maaf dan meminta restu kepada kedua orang tuanya. Bahkan, juga meminta doa ke anak yatim secara daring.
BACA JUGA : Salah Waktu Tanam, Hama Bisa Menyerang
Acara tersebut rupanya menjadi tradisi cabor tenis Jember sebelum berlaga di Porprov. “Setiap Porprov, kami memiliki tradisi, yaitu atlet meminta maaf dan restu kepada orang tuanya. Selain itu juga ke anak yatim,” ucap Ketua Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Jember Soetriono.
Dia menjelaskan, olahraga memang pertandingan fisik. Tapi, juga ada faktor lain yang tidak bisa dihitung dengan matematika. Yaitu restu dan doa orang tua. “Doa orang tua dan anak-anak yatim itu mujarab. Maka, harapannya dengan diadakannya kegiatan ini dapat memberikan kelancaran saat pertandingan nanti,” terang Soetriono.
SUMBERSARI, Radar Jember – Seluruh tim tenis lapangan Jember yang terdiri atas pelatih, atlet, hingga orang tua atlet berkumpul di lapangan tenis Universitas Jember (Unej), Selasa malam (21/6). Tidak sekadar latihan untuk menjaga kebugaran sebelum laga dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim dimulai. Tapi, terdapat momen atlet meminta maaf dan meminta restu kepada kedua orang tuanya. Bahkan, juga meminta doa ke anak yatim secara daring.
BACA JUGA : Salah Waktu Tanam, Hama Bisa Menyerang
Acara tersebut rupanya menjadi tradisi cabor tenis Jember sebelum berlaga di Porprov. “Setiap Porprov, kami memiliki tradisi, yaitu atlet meminta maaf dan restu kepada orang tuanya. Selain itu juga ke anak yatim,” ucap Ketua Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Jember Soetriono.
Dia menjelaskan, olahraga memang pertandingan fisik. Tapi, juga ada faktor lain yang tidak bisa dihitung dengan matematika. Yaitu restu dan doa orang tua. “Doa orang tua dan anak-anak yatim itu mujarab. Maka, harapannya dengan diadakannya kegiatan ini dapat memberikan kelancaran saat pertandingan nanti,” terang Soetriono.