JEMBER, RADARJEMBER.ID – Persoalan finishing menjadi hal yang harus diselesaikan Persid Jember untuk menjaga asa agar bisa lolos fase grup. Pasalnya, banyak peluang tidak berbuah gol saat menghadapi Banyuwangi Putra (BP). Membuat Persid kalah tipis 1-0.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Notohadinegoro, kemarin sore (19/11), itu kesebelasan BP langsung melakukan pressing ketat dan menekan pertahanan Persid. Alhasil, gol tercipta dari pemain belakang Persid sendiri. Haikal tidak mampu mengantisipasi duel udara saat bola tepat di mulut gawang.
Gol itu juga melecut pemain Persid keluar dari tekanan. Jual beli serangan tersaji pada babak pertama. Sementara itu, pada babak kedua Persid lebih mendominasi serangan. Serangan hingga set bola mati juga tidak berbuah hasil. Pressure ketat dan keras juga membuat pertandingan kian mengarah ke banyak pelanggaran. Tercatat, wasit mengeluarkan empat kartu kuning, tiga untuk BP dan satu untuk Persid. Bahkan, wasit juga mengeluarkan kartu merah. Alhasil, kedua kesebelasan sama-sama bermain dengan sepuluh pemain.
Kekalahan Persid tersebut membuat pimpinan klasemen bergeser ke PSIL. Tim dari Lumajang itu meraih tiga poin atas kemenangan tipis 1-0 melawan Singhasari FC. PSIL meraih total tujuh poin, sedangkan Persid dan BP sama-sama mendapat enam poin. Laga Persid melawan PSIL pada Senin (22/11) pekan depan menjadi pertandingan kedua bagi kesebelasan untuk menjaga asa agar lolos ke babak 32 Jatim.
Asisten Pelatih Persid Misnadi mengaku, untuk finishing akan menjadi perhatian karena banyak peluang yang gagal berbuah gol. Dia mengaku, pertandingan melawan BP menjadi hal penting sebagai bahan evaluasi. Terlebih, Persid mendapatkan tekanan dan menjurus ke kasar. “Seandainya pengadil lapangan awal pertandingan sudah tegas, hasilnya pasti beda. Hasil ini jadi bahan evaluasi yang luar biasa,” ucapnya.
Bintang, pemain bertahan Persid, menuturkan, kekalahan tersebut jadi penyemangat dirinya dan pemain Persid lain dalam melawan PSIL nanti. Dia mengakui untuk bermain lebih sabar lagi.
Sementara itu, Asisten Pelatih BP Febri menyampaikan, hasil positif tersebut selanjutnya mempersiapkan pemain untuk recovery. “Melawan PSIL kami kalah karena kelelahan setelah berhasil menang dari Singhasari FC,” paparnya.
Sehingga, saat melawan Persid, pemain BP punya waktu istirahat yang cukup. Dia mengaku tidak akan mengubah gaya permainan BP, yaitu pressure ketat dan bermain cepat di laga depan. Pressure yang keras juga diterapkan dalam pertandingan melawan Persid, kemarin.
Reporter : Dwi Siswanto
Fotografer : Dwi Siswanto
Editor : Mahrus Sholih