JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII tahun ini sudah di depan mata. Terkait agenda pelaksanaannya pada Juni mendatang, Komisi D DPRD Jember meminta faktor psikologis atlet diperhatikan. Bahkan, bila perlu mendatangkan psikolog untuk menjaga mental atlet.
Baca Juga : Atlet Jember Jadi Barometer PSAI
Anggota Komisi D DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo menyarankan, atlet tidak hanya digenjot untuk latihan dan uji tanding terus-menerus, namun gizi atlet juga perlu perhatikan. Karena itu, harapannya dalam TC juga ada menu makanan sehat yang gizinya disesuaikan dengan kebutuhan atlet. “Antara atlet catur dengan atlet sepak bola tentu pemenuhan gizinya berbeda. Oleh karena itu, butuh ahli gizi,” katanya.
Menurut Ardi, hal yang tidak kalah penting dalam menyiapkan atlet untuk turnamen besar dan bergengsi seperti Porprov Jatim adalah menjaga mental atlet. “Mental atlet itu perlu dijaga. Perlu dinaikkan juga. Sehingga, memotivasi atlet itu harus diadakan,” paparnya.
Terlebih lagi, Jember adalah tuan rumah Porprov. Maka dari itu, perlu penguatan dengan membina mental dan motivasi atlet. Oleh karena itu, menurutnya, agar mental atlet itu bagus, maka perlu psikolog yang mendampingi. Sebagai anggota Komisi D DPRD Jember dan mitra kerja Dinas Kesehatan (Dinkes), dia juga tidak keberatan untuk meminta Dinkes menyiapkan psikolog. “Bila perlu ahli gizi dan psikolog kami mintakan ke Dinkes,” kata Ardi.
Menurutnya, adanya psikolog penting. Sebab, saat mental bertanding dan berlatih atlet mulai jatuh, psikolog punya cara menaikkan kembali. Dia yakin, bila mental itu bagus, maka skill dalam bertanding itu akan naik dengan sendirinya. “Walau skill-nya bagus tapi mentalnya jelek, maka skill dan ketahanan fisik akan terganggu,” ucap Ardi, yang pernah menjadi pesepak bola profesional bersama Persikota Tanggerang ini.
Pernyataan Ardi juga didukung oleh anggota Komisi D lainnya, Ahmad Dhafir. Menurutnya, kesuksesan Porprov ini perlu keterlibatan kalangan akademisi. “Pentahelix, ada unsur kampus yang perlu dilibatkan. Ada universitas di sini, terkait ahli gizi. Universitas Muhammadiyah juga punya psikolog. Kampus lainnya juga ada ahli yang dibutuhkan untuk olahraga dan atlet,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Jember Sutikno menyebut, soal ahli gizi dan makanan bergizi pernah dibahas. Artinya, kebutuhan atlet perlu dipertimbangkan dalam TC yang akan dilakukan. Sutikno mengatakan, panitia Porprov Jember beranggotakan pejabat lintas organisasi perangkat daerah. Dia percaya masalah gizi sudah terpikirkan.
Sementara itu, Soetriono, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Jember, mengatakan, minimnya anggaran membuat pihaknya belum bisa mengukur VO2Max atlet. Cara itu penting untuk melihat tingkat maksimum oksigen yang dapat digunakan tubuh atlet selama berolahraga. “Kalau VO2Max minim, maka latihan sekeras apa pun hasilnya sama ketahanan fisiknya,” ucapnya.
Jurnalis : mg2
Fotografer : mg2
Redaktur : Dwi Siswanto