JEMBER, RADARJEMBER.ID – Perkumpulan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI) menjadikan Jember sebagai percontohan sepak bola amputasi se-Indonesia. Hal itu terjadi karena banyak prestasi yang diraih atlet sepak bola amputasi, termasuk mengantarkan timnas ke piala dunia.
Baca Juga : Akui Insiden Carok Hanya karena Rumah, Sepakat Tak Saling Lapor
Pernyataan ini disampaikan Ketua PSAI Yudhi Yahya kepada tim Perkumpulan Sepakbola Amputasi Indonesia Jember (Persaid) setelah timnya beberapa kali mendapatkan prestasi. Menurutnya, Persaid Jember layak untuk menjadi barometer tim sepak bola amputasi se-Indonesia.
Alasannya, Persaid Jember memiliki empat pemain hebat yang berhasil membawa timnas menjadi runner-up pada kualifikasi Asia Timur, Kamis kemarin (10/03), setelah mengalahkan Bangladesh dan Malaysia.
Dengan itu, Indonesia Amputee Football (INAF), sebutan timnas, dinyatakan lolos Piala Dunia Sepak Bola Amputasi di Turki, Oktober 2022. “Meski baru dua tahun berdiri, Jember sudah dijadikan percontohan sepak bola amputasi nasional oleh Pak Yudhi,” kata Bahtiar Elhamidi, ofisial Persaid Jember.
Bahtiar menjelaskan, empat pemain yang masuk timnas itu, tiga di antaranya adalah putra daerah. Sementara itu, satu berasal dari Kota Pasuruan. Namun, mereka berangkat dari tim yang sama, yakni Persaid Jember. “Muhammad Lukyono dari Sumbersari, Budianto asal Panti, Muhammad Sidiq Bahiri asal Puger, dan Fredi dari Pasuruan. Mereka asli Jember semua. Kecuali kiper dari Pasuruan. Tapi, semua sama-sama lahir dari tim Persaid,” tuturnya.
Sebelumnya, Persaid Jember juga berhasil menjuarai event nasional yang diselenggarakan di Jember, Januari lalu, setelah membantai habis Madura dan Jakarta. Kemudian, PSAI melakukan seleksi pemain timnas untuk persiapan kualifikasi Asia Timur. Pihaknya menyelenggarakan pertandingan persahabatan yang meliputi Madura, Jakarta, dan Jember. Akhirnya, empat pemain dari Persaid itu berhasil lolos seleksi. “Yang nyeleksi itu pusat, kami tidak ikut-ikutan,” kata Bahtiar, pria yang tinggal di Lingkungan Condro tersebut.
Berkaitan dengan itu, Asrorul Mais, Wakil Rektor 1 IKIP PGRI Jember, mengapresiasi empat mahasiswanya yang mengharumkan nama Jember di tingkat nasional, meski dengan keterbatasan yang dimiliki. Mereka bisa membanggakan masyarakat Jember. “Ini baru pertama Indonesia lolos piala dunia,” katanya.
Jurnalis : mg4
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Nur Hariri