JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah Yayasan Persid Jember (YPJ) diserahkan ke Pemkab Jember, kini Bupati Jember Hendy Siswanto tengah menggodok konsep kesebelasan baru. Rencananya, skuad Persid bakal diturunkan untuk Liga 3, sekaligus juga akan menjadi tim sepak bola kontingen Jember untuk Porprov 2022.
Hendy mengatakan, setelah yayasan diserahkan kepada kabupaten, maka langkah yang harus dilakukan pertama adalah mendaftarkan ke Asprov PSSI Jatim untuk ikut kompetisi Liga 3. “Selanjutnya, seleksi pemain,” imbuhnya. Seleksi pemain itu tentu saja juga sekaligus membentuk kerangka tim sepak bola untuk Porprov. Karenanya, diharapkan pemain yang telah menyatu di Persid tersebut masuk skuad tim Porprov Jember.
Bahkan, menurut Hendy, tidak hanya konsep pembentukan kerangka tim semata. Dirinya juga melihat sepak bola itu menjadi salah satu olahraga yang mampu mendongkrak ekonomi di Kabupaten Jember.
Karena itu, diharapkan Askab PSSI Jember juga mempersilakan gelar turnamen sepak bola. “Kalau perlu setiap minggu ada terus turnamen,” kata Hendy. Dengan turnamen tersebut, setidaknya akan ada aktivitas ekonomi di sekitar lapangan. Salah satu contoh kecilnya muncul para pedagang. Dampaknya, UMKM bisa ikut bergerak berkat turnamen bola.
Rencana tersebut didukung oleh Sirajuddin. Eks manajer Jember United (JU), yang sukses menjuarai Piala Soeratin nasional 2014 lalu itu, juga sukses menggaet pemain sepak bola di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jember. Mulai dari pemain kunci Popda yang meraih medali seperti Faisol Yunus yang sekarang pemain PON Jatim, Ajudia Eka yang pernah merumput di Semeru FC, hingga Rizki Febrianto yang kini pemain Arema FC juga masuk skuad JU Junior kala itu. “Kami dulu memang banyak ambil pemain dari Popda,” ucap Sirajuddin.
Bila konsep bupati seperti itu, maka menurut Sirajudin, juga bagus. Sebab, konsep dan teori menggabungkan pemain dalam satu kesebelasan juga mampu memperkuat tim daerah. Konsep yang sama juga dipakai tim sepak bola PON Jabar, yang memakai Persib Bandung U-21. “Selain itu, Persipura U-21, sampai Persija U-21 juga konsepnya sama,” paparnya.
Menurut Sirajudin, konsep yang dibawa oleh Bupati Jember saat ini juga pernah diterapkan oleh Bupati MZA Djalal. “Pada 2013 muncul konsep seperti itu. Sehingga, pada 2015 Jember menjadi kabupaten/kota terbaik dalam pembinaan sepak bola,” ungkapnya.
Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Dokumentasi Radar Jember
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti