23.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Minimnya Dukungan Anggaran Turnamen Sepak Bola Amputasi

Hanya Diberi Nasi Kotak, Sewa Stadion, dan Hotel

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER LOR, Radar Jember – Perhelatan Turnamen Sepak Bola Amputasi Bupati Jember Cup tak semulus yang dibayangkan. Hal itu karena anggaran yang tersedia sangat minim. Bahkan, harapan dari panitia agar pertandingan final digelar di Alun-Alun Jember juga pupus.

BACA JUGA : UMKM Pondok Pesantren Juga Didongkrak

Ketua panitia penyelenggara, Sugianto, menjelaskan, pihak panitia saat ini terkatung-katung lantaran minimnya anggaran pada event tersebut. Beberapa kebutuhan seperti trofi juara, piagam, dan reward belum siap. “Piala sudah kami pesan, tapi anggarannya yang masih belum ada,” ujarnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pihak dari pemerintah, yaitu Bagian Umum Sekretariat Daerah Pemkab Jember, hanya menyediakan biaya penginapan, biaya sewa Stadion Notohadinegoro, dan biaya konsumsi selama kompetisi berlangsung. Sementara, tambah Sugianto, pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember hanya menyediakan konsumsi. “Bupati hanya menyediakan 50 kotak nasi setiap hari. Sedangkan Dispora hanya menyediakan 150 kotak nasi dalam satu hari saja. Pemain juga diinapkan di Hotel Kebonagung,” ujarnya.

Bahkan panitia sempat berharap agar pertandingan final nanti bisa digelar di Alun-Alun Jember. Namun, hal itu hanya menjadi angan-angan saja, lantaran sedikitnya anggaran yang tersedia. Bahkan terlihat panitia pelaksana hanya mengenakan baju seadanya tanpa ada seragam. “Saat kami konfirmasi ke Dispora Jember, anggaran untuk piala maupun piagam tidak ada. Mungkin mereka berpikiran bahwa seluruh beban ditanggung pihak Bupati Jember,” bebernya kepada Jawa Pos Radar Jember.

- Advertisement -

JEMBER LOR, Radar Jember – Perhelatan Turnamen Sepak Bola Amputasi Bupati Jember Cup tak semulus yang dibayangkan. Hal itu karena anggaran yang tersedia sangat minim. Bahkan, harapan dari panitia agar pertandingan final digelar di Alun-Alun Jember juga pupus.

BACA JUGA : UMKM Pondok Pesantren Juga Didongkrak

Ketua panitia penyelenggara, Sugianto, menjelaskan, pihak panitia saat ini terkatung-katung lantaran minimnya anggaran pada event tersebut. Beberapa kebutuhan seperti trofi juara, piagam, dan reward belum siap. “Piala sudah kami pesan, tapi anggarannya yang masih belum ada,” ujarnya.

Pihak dari pemerintah, yaitu Bagian Umum Sekretariat Daerah Pemkab Jember, hanya menyediakan biaya penginapan, biaya sewa Stadion Notohadinegoro, dan biaya konsumsi selama kompetisi berlangsung. Sementara, tambah Sugianto, pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember hanya menyediakan konsumsi. “Bupati hanya menyediakan 50 kotak nasi setiap hari. Sedangkan Dispora hanya menyediakan 150 kotak nasi dalam satu hari saja. Pemain juga diinapkan di Hotel Kebonagung,” ujarnya.

Bahkan panitia sempat berharap agar pertandingan final nanti bisa digelar di Alun-Alun Jember. Namun, hal itu hanya menjadi angan-angan saja, lantaran sedikitnya anggaran yang tersedia. Bahkan terlihat panitia pelaksana hanya mengenakan baju seadanya tanpa ada seragam. “Saat kami konfirmasi ke Dispora Jember, anggaran untuk piala maupun piagam tidak ada. Mungkin mereka berpikiran bahwa seluruh beban ditanggung pihak Bupati Jember,” bebernya kepada Jawa Pos Radar Jember.

JEMBER LOR, Radar Jember – Perhelatan Turnamen Sepak Bola Amputasi Bupati Jember Cup tak semulus yang dibayangkan. Hal itu karena anggaran yang tersedia sangat minim. Bahkan, harapan dari panitia agar pertandingan final digelar di Alun-Alun Jember juga pupus.

BACA JUGA : UMKM Pondok Pesantren Juga Didongkrak

Ketua panitia penyelenggara, Sugianto, menjelaskan, pihak panitia saat ini terkatung-katung lantaran minimnya anggaran pada event tersebut. Beberapa kebutuhan seperti trofi juara, piagam, dan reward belum siap. “Piala sudah kami pesan, tapi anggarannya yang masih belum ada,” ujarnya.

Pihak dari pemerintah, yaitu Bagian Umum Sekretariat Daerah Pemkab Jember, hanya menyediakan biaya penginapan, biaya sewa Stadion Notohadinegoro, dan biaya konsumsi selama kompetisi berlangsung. Sementara, tambah Sugianto, pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember hanya menyediakan konsumsi. “Bupati hanya menyediakan 50 kotak nasi setiap hari. Sedangkan Dispora hanya menyediakan 150 kotak nasi dalam satu hari saja. Pemain juga diinapkan di Hotel Kebonagung,” ujarnya.

Bahkan panitia sempat berharap agar pertandingan final nanti bisa digelar di Alun-Alun Jember. Namun, hal itu hanya menjadi angan-angan saja, lantaran sedikitnya anggaran yang tersedia. Bahkan terlihat panitia pelaksana hanya mengenakan baju seadanya tanpa ada seragam. “Saat kami konfirmasi ke Dispora Jember, anggaran untuk piala maupun piagam tidak ada. Mungkin mereka berpikiran bahwa seluruh beban ditanggung pihak Bupati Jember,” bebernya kepada Jawa Pos Radar Jember.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca