JEMBER, RADARJEMBER.ID – Gerak jalan Tanggul Jember Tradisional (Tajemtra) tahun ini berlangsung meriah. Karena tak hanya diikuti peserta yang berasal dari Jember saja, tapi juga kabupaten tetangga. Antusiasme ini menunjukkan, gelaran tahunan yang sempat vakum selama dua tahun lantaran pandemi tersebut, diminati oleh masyarakat.
Erna, peserta Tajemtra asal Lumajang, mengaku sudah dua kali mengikuti gerak jalan yang menempuh jarak 30 kilometer ini. Kali pertama sebelum pandemi Covid-19 lalu. “Alhamdulillah, sekarang bisa ikut lagi setelah vakum dua tahun,” katanya di area start Alun-Alun Tanggul, Sabtu (17/12).
BACA JUGA: Curi Start, Peserta Tajemtra Penggembira Berangkat Lebih Awal
Keikutsertaannya pada Tajemtra kedua ini, Erna tampil beda. Dia mengenakan kostum unik menyerupai buah pisang. Dandanan ini menggambarkan kabupaten asalnya, Lumajang, yang dikenal sebagai Kota Pisang. “Saya ingin mengangkat Lumajang dengan ikonnya sebagai Kota Pisang,” ucapnya kepada Jawa Pos Radar Jember.
Erna bertekad mengulang kesuksesannya pada event Tajemtra kali ini. Sebelumnya, ia telah mampu mencapai garis finish di Alun-Alun Jember. “Pokoknya saya harus sampi finish dengan jalan kaki. Karena Tajemtra sebelumnya saya sudah bisa sampai di garis finish,” tutur perempuan yang kala itu memakai kebaya dengan topi berbentuk miniatur pisang.
BACA JUGA: Laris Manis, Pedagang Kacamata Ketiban Berkah Tajemtra
Tak hanya Erna, peserta perorangan lain juga banyak yang menggunakan kostum nyentrik. Misalnya, pakaian serba putih menyerupai pocong, memakai seragam SD, hingga menggunakan topi Santa Claus. Ini tak lain untuk menghibur warga yang menonton di sepanjang rute yang dilalui oleh peserta Tajemtra tersebut. (*)
Reporter: Jumai
Foto   : Jumai
Editor  : Mahrus Sholih