29.5 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Cabor Panahan di Jember Masih Ada Kuota Kosong

Mobile_AP_Rectangle 1

KREONGAN, RADARJEMBER.ID – Setahun lagi pagelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII akan digelar. Sejumlah cabor juga mulai mempersiapkan diri untuk melakukan seleksi atlet. Sayangnya, tidak semua seleksi berakhir manis. Ada yang masih menyisakan kuota kosong, salah satunya nomor compound di cabor panahan.

Seleksi cabor panahan yang dipusatkan di lapangan Brigif Raider 9 pekan lalu menghasilkan 21 nama yang lolos seleksi dan masuk training center atau TC. Sekretaris Pengkab Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Jember Triamega Puspitasari menjelaskan, dari 21 atlet tersebut, masih ada yang kurang, yaitu nomor compound putra dan putri. “Kuota yang dibutuhkan adalah 24 atlet Panahan, tapi yang masuk hanya 21 atlet panahan,” ucapnya.

SIAP MEMBIDIK: Atlet panahan Jember saat mengikuti seleksi cabor panahan, akhir pekan kemarin. Meski sudah menentukan 21 atlet yang lolos seleksi, masih ada kuota yang belum terpenuhi, yaitu nomor compound.

Hal tersebut karena atlet panahan yang mendaftar di nomor compound minim. Mereka yang telah ikut seleksi di nomor compound berjumlah lima orang. Dua putri dan tiga putra lolos semua dan masuk TC. “Jadi, kurang tiga compound, dua putri dan satu putra,” imbuhnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Minimnya atlet panahan yang mendaftar nomor compound tersebut, menurut Mega, tak berarti di Jember minim atlet panahan compound. “Sebenarnya ada atletnya, tapi mereka telanjur daftar di nomor standard bow,” ungkapnya.

Terkait bagaimana kekurangan atlet compound tersebut, tambah Mega, masih dirapatkan lagi oleh pengurus Perpani Jember dan didiskusikan oleh KONI Jember serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). “Kami konsultasi dulu ke Dispora dan KONI, apakah ada seleksi lagi atau tidak,” imbuhnya.

Cabor panahan di Porprov Jatim tahun depan akan berlaga di Situbondo. Perpani Jember, kata Mega, juga memaksimalkan Porprov tahun depan untuk mengirimkan tim yang berjumlah 24 orang, agar memiliki banyak potensi mendulang medali. “Porprov 2019 kemarin kami hanya kirim lima atlet,” terangnya.

Sementara itu, kata dia, dalam persiapan TC, hal yang masih belum diketahui oleh Mega adalah terkait peralatan pendukung. “Kalau busur dan anak panah, setiap atlet memiliki. Tapi, untuk alat pendukung seperti bantalan, cabor belum punya. Seleksi kemarin pakai bantalan dari klub,” imbuhnya.

Terkait sarana dan prasarana pendukung TC sebelumnya, Ketua KONI Jember Sutikno mengatakan, pihaknya meminta semua cabor melaporkan kekurangan masing-masing. “Termasuk sarpras apa yang dibutuhkan dan sarpras apa yang sudah dimiliki,” ucapnya.

Data tersebut bisa menjadi acuan dan kebijakan bagaimana pemenuhan sarpras di setiap cabor. “Nanti akan kami plot sarpras mana yang sangat urgent untuk diadakan dan disesuaikan dengan anggaran yang ada, dan penyelesaian sarpras akan dilakukan secara bertahap,” ucapnya.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Juma’i

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

KREONGAN, RADARJEMBER.ID – Setahun lagi pagelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII akan digelar. Sejumlah cabor juga mulai mempersiapkan diri untuk melakukan seleksi atlet. Sayangnya, tidak semua seleksi berakhir manis. Ada yang masih menyisakan kuota kosong, salah satunya nomor compound di cabor panahan.

Seleksi cabor panahan yang dipusatkan di lapangan Brigif Raider 9 pekan lalu menghasilkan 21 nama yang lolos seleksi dan masuk training center atau TC. Sekretaris Pengkab Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Jember Triamega Puspitasari menjelaskan, dari 21 atlet tersebut, masih ada yang kurang, yaitu nomor compound putra dan putri. “Kuota yang dibutuhkan adalah 24 atlet Panahan, tapi yang masuk hanya 21 atlet panahan,” ucapnya.

SIAP MEMBIDIK: Atlet panahan Jember saat mengikuti seleksi cabor panahan, akhir pekan kemarin. Meski sudah menentukan 21 atlet yang lolos seleksi, masih ada kuota yang belum terpenuhi, yaitu nomor compound.

Hal tersebut karena atlet panahan yang mendaftar di nomor compound minim. Mereka yang telah ikut seleksi di nomor compound berjumlah lima orang. Dua putri dan tiga putra lolos semua dan masuk TC. “Jadi, kurang tiga compound, dua putri dan satu putra,” imbuhnya.

Minimnya atlet panahan yang mendaftar nomor compound tersebut, menurut Mega, tak berarti di Jember minim atlet panahan compound. “Sebenarnya ada atletnya, tapi mereka telanjur daftar di nomor standard bow,” ungkapnya.

Terkait bagaimana kekurangan atlet compound tersebut, tambah Mega, masih dirapatkan lagi oleh pengurus Perpani Jember dan didiskusikan oleh KONI Jember serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). “Kami konsultasi dulu ke Dispora dan KONI, apakah ada seleksi lagi atau tidak,” imbuhnya.

Cabor panahan di Porprov Jatim tahun depan akan berlaga di Situbondo. Perpani Jember, kata Mega, juga memaksimalkan Porprov tahun depan untuk mengirimkan tim yang berjumlah 24 orang, agar memiliki banyak potensi mendulang medali. “Porprov 2019 kemarin kami hanya kirim lima atlet,” terangnya.

Sementara itu, kata dia, dalam persiapan TC, hal yang masih belum diketahui oleh Mega adalah terkait peralatan pendukung. “Kalau busur dan anak panah, setiap atlet memiliki. Tapi, untuk alat pendukung seperti bantalan, cabor belum punya. Seleksi kemarin pakai bantalan dari klub,” imbuhnya.

Terkait sarana dan prasarana pendukung TC sebelumnya, Ketua KONI Jember Sutikno mengatakan, pihaknya meminta semua cabor melaporkan kekurangan masing-masing. “Termasuk sarpras apa yang dibutuhkan dan sarpras apa yang sudah dimiliki,” ucapnya.

Data tersebut bisa menjadi acuan dan kebijakan bagaimana pemenuhan sarpras di setiap cabor. “Nanti akan kami plot sarpras mana yang sangat urgent untuk diadakan dan disesuaikan dengan anggaran yang ada, dan penyelesaian sarpras akan dilakukan secara bertahap,” ucapnya.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Juma’i

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

KREONGAN, RADARJEMBER.ID – Setahun lagi pagelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII akan digelar. Sejumlah cabor juga mulai mempersiapkan diri untuk melakukan seleksi atlet. Sayangnya, tidak semua seleksi berakhir manis. Ada yang masih menyisakan kuota kosong, salah satunya nomor compound di cabor panahan.

Seleksi cabor panahan yang dipusatkan di lapangan Brigif Raider 9 pekan lalu menghasilkan 21 nama yang lolos seleksi dan masuk training center atau TC. Sekretaris Pengkab Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Jember Triamega Puspitasari menjelaskan, dari 21 atlet tersebut, masih ada yang kurang, yaitu nomor compound putra dan putri. “Kuota yang dibutuhkan adalah 24 atlet Panahan, tapi yang masuk hanya 21 atlet panahan,” ucapnya.

SIAP MEMBIDIK: Atlet panahan Jember saat mengikuti seleksi cabor panahan, akhir pekan kemarin. Meski sudah menentukan 21 atlet yang lolos seleksi, masih ada kuota yang belum terpenuhi, yaitu nomor compound.

Hal tersebut karena atlet panahan yang mendaftar di nomor compound minim. Mereka yang telah ikut seleksi di nomor compound berjumlah lima orang. Dua putri dan tiga putra lolos semua dan masuk TC. “Jadi, kurang tiga compound, dua putri dan satu putra,” imbuhnya.

Minimnya atlet panahan yang mendaftar nomor compound tersebut, menurut Mega, tak berarti di Jember minim atlet panahan compound. “Sebenarnya ada atletnya, tapi mereka telanjur daftar di nomor standard bow,” ungkapnya.

Terkait bagaimana kekurangan atlet compound tersebut, tambah Mega, masih dirapatkan lagi oleh pengurus Perpani Jember dan didiskusikan oleh KONI Jember serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). “Kami konsultasi dulu ke Dispora dan KONI, apakah ada seleksi lagi atau tidak,” imbuhnya.

Cabor panahan di Porprov Jatim tahun depan akan berlaga di Situbondo. Perpani Jember, kata Mega, juga memaksimalkan Porprov tahun depan untuk mengirimkan tim yang berjumlah 24 orang, agar memiliki banyak potensi mendulang medali. “Porprov 2019 kemarin kami hanya kirim lima atlet,” terangnya.

Sementara itu, kata dia, dalam persiapan TC, hal yang masih belum diketahui oleh Mega adalah terkait peralatan pendukung. “Kalau busur dan anak panah, setiap atlet memiliki. Tapi, untuk alat pendukung seperti bantalan, cabor belum punya. Seleksi kemarin pakai bantalan dari klub,” imbuhnya.

Terkait sarana dan prasarana pendukung TC sebelumnya, Ketua KONI Jember Sutikno mengatakan, pihaknya meminta semua cabor melaporkan kekurangan masing-masing. “Termasuk sarpras apa yang dibutuhkan dan sarpras apa yang sudah dimiliki,” ucapnya.

Data tersebut bisa menjadi acuan dan kebijakan bagaimana pemenuhan sarpras di setiap cabor. “Nanti akan kami plot sarpras mana yang sangat urgent untuk diadakan dan disesuaikan dengan anggaran yang ada, dan penyelesaian sarpras akan dilakukan secara bertahap,” ucapnya.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Juma’i

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca