JEMBER, RADARJEMBER.IDĀ – Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jatim, cabang olahraga (cabor) tenis lapangan telah menentukan 10 atlet yang akan berangkat ke Porprov. Sayangnya, hasil promosi dan degradasi (promdeg) tersebut tidak ada kejutan yang terjadi, karena seluruh nama petenis yang masuk adalah tim inti.
Baca Juga : Ini Solusi Jitu Tingkatkan Produktivitas Sawah Air Asin
Penentuan atlet tersebut telah disepakati setelah melihat hasil dari training center (TC) dan pengamatan pelatih, serta pengurus Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Jember. Soetriono, Ketua Pelti Jember, mengatakan, penentuan sepuluh petenis untuk Porprov Jatim memerlukan proses panjang. “Yang jelas, pemilihan itu dilihat dari fisik, sopan santun, juga peringkat nasional,ā terangnya.
Dia menjelaskan, sebelum ada penentuan ini, terlebih dahulu ada seleksi dengan total 35 petenis. Setelah itu, mereka yang lolos ada 20 petenis dan selanjutnya mengikuti TC. Termasuk TC mandiri yang digelar pada awal tahun ini.
Soetriono menjelaskan, konsep dalam TC Pelti ini terdapat promosi dan degradasi. Artinya, tidak semua atlet yang masuk TC dipastikan ikut ke Porprov. āSetelah TC, kami terapkan promosi dan degradasi. Sehingga, dari 20 petenis, yang masuk ke tahap berikutnya adalah 10 petenis saja,ā jelasnya.
Pemilihan 10 atlet itu juga didasarkan pada pemeringkatan. “Kami punya data base, yang di situ terdaftar peringkat dan nama-nama atlet,” katanya.
Sementara itu, Pelatih Pelti Jember untuk Porprov, Heri Riyono, menjelaskan, sebelum adanya seleksi sebenarnya sudah ada kerangka tim. Namun, hanya untuk mencukupi kebutuhan dan dibentuk tim pelapis. “Setelah kami pertandingkan mereka, (diketahui, Red) kualitas tim pelapis masih jauh di bawah tim inti,ā ungkapnya.
Dia menjelaskan, menyisihkan 10 atlet bukan berarti membuang mereka. āMelainkan mereka terus berlatih di klub, dan mereka juga harus siap jika nantinya dapat panggilan dari kami,ā jelasnya.
Di antara sepuluh petenis yang lolos tersebut, masih dihuni nama lama yang pengalaman di Porprov Jatim sebelumnya. Salah satunya yakni Chofifah yang meraih medali emas di Porprov Jatim 2019 lalu.
Sementara itu dari 10 atlet tenis yang telah ditetapkan tersebut, tidak ada nama Fauziah, petenis unggulan yang paling pengalaman di Porprov. Ā Menurut Heri, hal itu karena usia Fauziah tidak masuk kriteria usia Porprov, lantaran batas adalah 22 tahun. āFauziah tidak masuk. Padahal Fauziah salah satu atlet tenis lapangan yang tercatat sebagai peraih medali tiga kali berturut-turut di Porprov Jatim,ā ungkapnya. Walau begitu, Heri masih optimistis cabor tenis lapangan Jember akan kembali meraih juara umum seperti Porprov Jatim 2013 di Madiun.
Jurnalis : mg2
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Dwi Siswanto