29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Kalau Tak Berprestasi, buat Apa?

Hingga Kini, Manajer Persid Masih Ngambang

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pemerintah telah membuka keran untuk menggelar kompetisi Piala Menpora yang diikuti tim Liga 1. Sementara, untuk pertandingan klub kasta di bawahnya, belum ada kejelasan. Meski begitu, sebagai klub kebanggaan warga Jember, seharusnya Persid bersiap-siap karena sinyal kompetisi sudah dinyalakan. Namun, sejauh ini manajemen Persid masih ngambang. Bahkan, belum ada keputusan siapa manajer, pelatih, hingga para pemainnya.

Ketua Persid M Sholahuddin Amrulloh mengatakan, untuk saat ini Persid tidak ada agenda terkait kompetisi dan lainnya. “Untuk kompetisi masih belum tahu kapan ada informasi, apakah setelah kongres Asprov PSSI pada 27 Maret nanti atau tunggu pengumuman kompetisi. Hingga sekarang kami belum mengetahui,” ucapnya.

Perihal siapa manajer Persid nanti, kata Sholahuddin, juga belum menentukan siapa sosok manajer yang pas. Namun, kata dia, pihaknya akan segera bertemu dengan Bupati Jember Hendy Siswanto untuk koordinasi terkait Persid ke depan. Termasuk memilih siapa manajer yang tepat. “Kami mau sowan ke bupati dulu,” paparnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Bertemu dengan pemangku jabatan, Sholahuddin berharap, ada yang terbaik untuk Persid. Sementara itu, desas-desus Persid Jember membidik Aruna, putra dari Bupati Jember, untuk dijadikan manajer, Sholahuddin tidak bisa menjawab. Menurut Jo, sapaan akrabnya, siapa pun manajernya nanti sesuai saran bupati, dan tentunya terbaik untuk Persid Jember ke depan. Lantaran kepengurusan Persid Jember ini baru, Jo mengakui hingga kini siapa sosok manajer, pelatih, hingga pemain pihaknya belum menemukan.

Sebelumnya, pada kompetisi 2020, sosok Ady Setiawan, Direktur PDAM Jember, ditunjuk sebagai manajer Persid untuk kompetisi 2020. Namun, karena tidak adanya kompetisi tahun kemarin akibat pandemi, tangan dingin Ady dalam manajemen Persid tidak terlihat. Kepada Jawa Pos Radar Jember, Ady mengatakan belum mengetahui apakah dirinya masih dipercaya sebagai manajer Persid atau tidak. “Saya waktu itu untuk kompetisi 2020,” terangnya.

Apakah pada tahun ini dirinya pernah menjalin pembicaraan dengan Yayasan Persid Jember atau Ketua Persid terkait manajer? Ady mengaku juga tidak ada kabar dari Persid terkait apakah dirinya sebagai manajer atau tidak. Menurutnya, bila mendapatkan amanah jadi manajer Persid, tentu harus izin kepada bupati. “Karena saya anak buah, maka harus ada izin dari bupati,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto saat seleksi pesepak bola Jember untuk timnas di Stadion Notohadinegoro, Sabtu (6/3) lalu, juga sempat menyinggung tentang Persid. Dirinya memiliki inisiatif untuk mengumpulkan kedua belah pihak dari Persid. Sebab, persoalan dualisme juga sempat menjadi gangguan Persid Jember dalam mendaftarkan kompetisi.

Hendy pun tidak segan-segan melakukan penataan. “Semuanya akan direkonstruksi. Tidak hanya Persid dan KONI, tapi juga OPD. Selama lima tahun ini ke mana semuanya. Bila tidak berprestasi buat apa? Kita butuh cepat,” tegasnya.

 

 

 

Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pemerintah telah membuka keran untuk menggelar kompetisi Piala Menpora yang diikuti tim Liga 1. Sementara, untuk pertandingan klub kasta di bawahnya, belum ada kejelasan. Meski begitu, sebagai klub kebanggaan warga Jember, seharusnya Persid bersiap-siap karena sinyal kompetisi sudah dinyalakan. Namun, sejauh ini manajemen Persid masih ngambang. Bahkan, belum ada keputusan siapa manajer, pelatih, hingga para pemainnya.

Ketua Persid M Sholahuddin Amrulloh mengatakan, untuk saat ini Persid tidak ada agenda terkait kompetisi dan lainnya. “Untuk kompetisi masih belum tahu kapan ada informasi, apakah setelah kongres Asprov PSSI pada 27 Maret nanti atau tunggu pengumuman kompetisi. Hingga sekarang kami belum mengetahui,” ucapnya.

Perihal siapa manajer Persid nanti, kata Sholahuddin, juga belum menentukan siapa sosok manajer yang pas. Namun, kata dia, pihaknya akan segera bertemu dengan Bupati Jember Hendy Siswanto untuk koordinasi terkait Persid ke depan. Termasuk memilih siapa manajer yang tepat. “Kami mau sowan ke bupati dulu,” paparnya.

Bertemu dengan pemangku jabatan, Sholahuddin berharap, ada yang terbaik untuk Persid. Sementara itu, desas-desus Persid Jember membidik Aruna, putra dari Bupati Jember, untuk dijadikan manajer, Sholahuddin tidak bisa menjawab. Menurut Jo, sapaan akrabnya, siapa pun manajernya nanti sesuai saran bupati, dan tentunya terbaik untuk Persid Jember ke depan. Lantaran kepengurusan Persid Jember ini baru, Jo mengakui hingga kini siapa sosok manajer, pelatih, hingga pemain pihaknya belum menemukan.

Sebelumnya, pada kompetisi 2020, sosok Ady Setiawan, Direktur PDAM Jember, ditunjuk sebagai manajer Persid untuk kompetisi 2020. Namun, karena tidak adanya kompetisi tahun kemarin akibat pandemi, tangan dingin Ady dalam manajemen Persid tidak terlihat. Kepada Jawa Pos Radar Jember, Ady mengatakan belum mengetahui apakah dirinya masih dipercaya sebagai manajer Persid atau tidak. “Saya waktu itu untuk kompetisi 2020,” terangnya.

Apakah pada tahun ini dirinya pernah menjalin pembicaraan dengan Yayasan Persid Jember atau Ketua Persid terkait manajer? Ady mengaku juga tidak ada kabar dari Persid terkait apakah dirinya sebagai manajer atau tidak. Menurutnya, bila mendapatkan amanah jadi manajer Persid, tentu harus izin kepada bupati. “Karena saya anak buah, maka harus ada izin dari bupati,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto saat seleksi pesepak bola Jember untuk timnas di Stadion Notohadinegoro, Sabtu (6/3) lalu, juga sempat menyinggung tentang Persid. Dirinya memiliki inisiatif untuk mengumpulkan kedua belah pihak dari Persid. Sebab, persoalan dualisme juga sempat menjadi gangguan Persid Jember dalam mendaftarkan kompetisi.

Hendy pun tidak segan-segan melakukan penataan. “Semuanya akan direkonstruksi. Tidak hanya Persid dan KONI, tapi juga OPD. Selama lima tahun ini ke mana semuanya. Bila tidak berprestasi buat apa? Kita butuh cepat,” tegasnya.

 

 

 

Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pemerintah telah membuka keran untuk menggelar kompetisi Piala Menpora yang diikuti tim Liga 1. Sementara, untuk pertandingan klub kasta di bawahnya, belum ada kejelasan. Meski begitu, sebagai klub kebanggaan warga Jember, seharusnya Persid bersiap-siap karena sinyal kompetisi sudah dinyalakan. Namun, sejauh ini manajemen Persid masih ngambang. Bahkan, belum ada keputusan siapa manajer, pelatih, hingga para pemainnya.

Ketua Persid M Sholahuddin Amrulloh mengatakan, untuk saat ini Persid tidak ada agenda terkait kompetisi dan lainnya. “Untuk kompetisi masih belum tahu kapan ada informasi, apakah setelah kongres Asprov PSSI pada 27 Maret nanti atau tunggu pengumuman kompetisi. Hingga sekarang kami belum mengetahui,” ucapnya.

Perihal siapa manajer Persid nanti, kata Sholahuddin, juga belum menentukan siapa sosok manajer yang pas. Namun, kata dia, pihaknya akan segera bertemu dengan Bupati Jember Hendy Siswanto untuk koordinasi terkait Persid ke depan. Termasuk memilih siapa manajer yang tepat. “Kami mau sowan ke bupati dulu,” paparnya.

Bertemu dengan pemangku jabatan, Sholahuddin berharap, ada yang terbaik untuk Persid. Sementara itu, desas-desus Persid Jember membidik Aruna, putra dari Bupati Jember, untuk dijadikan manajer, Sholahuddin tidak bisa menjawab. Menurut Jo, sapaan akrabnya, siapa pun manajernya nanti sesuai saran bupati, dan tentunya terbaik untuk Persid Jember ke depan. Lantaran kepengurusan Persid Jember ini baru, Jo mengakui hingga kini siapa sosok manajer, pelatih, hingga pemain pihaknya belum menemukan.

Sebelumnya, pada kompetisi 2020, sosok Ady Setiawan, Direktur PDAM Jember, ditunjuk sebagai manajer Persid untuk kompetisi 2020. Namun, karena tidak adanya kompetisi tahun kemarin akibat pandemi, tangan dingin Ady dalam manajemen Persid tidak terlihat. Kepada Jawa Pos Radar Jember, Ady mengatakan belum mengetahui apakah dirinya masih dipercaya sebagai manajer Persid atau tidak. “Saya waktu itu untuk kompetisi 2020,” terangnya.

Apakah pada tahun ini dirinya pernah menjalin pembicaraan dengan Yayasan Persid Jember atau Ketua Persid terkait manajer? Ady mengaku juga tidak ada kabar dari Persid terkait apakah dirinya sebagai manajer atau tidak. Menurutnya, bila mendapatkan amanah jadi manajer Persid, tentu harus izin kepada bupati. “Karena saya anak buah, maka harus ada izin dari bupati,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto saat seleksi pesepak bola Jember untuk timnas di Stadion Notohadinegoro, Sabtu (6/3) lalu, juga sempat menyinggung tentang Persid. Dirinya memiliki inisiatif untuk mengumpulkan kedua belah pihak dari Persid. Sebab, persoalan dualisme juga sempat menjadi gangguan Persid Jember dalam mendaftarkan kompetisi.

Hendy pun tidak segan-segan melakukan penataan. “Semuanya akan direkonstruksi. Tidak hanya Persid dan KONI, tapi juga OPD. Selama lima tahun ini ke mana semuanya. Bila tidak berprestasi buat apa? Kita butuh cepat,” tegasnya.

 

 

 

Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca