22.2 C
Jember
Sunday, 11 June 2023

Rois Guru Olahraga Kantongi Lisensi Wasit Tinju Dunia

Mobile_AP_Rectangle 1

SURABAYA,RADARJEMBER.ID – Pria bernama Muhammad Rois itu, kini sudah tidak muda lagi. Berada di atas ring pun sudah jarang dia lakukan sekarang. Kecuali saat ada laga besar. Sebab, Muhammad Rois kini lebih banyak menjadi supervisor wasit tinju.

BACA JUGA : Selama 20 Tahun Rumah Yutriana Dipenuhi Sampah

Tugasnya adalah mengawasi semua perangkat pertandingan. Untuk menjaga kebugaran, berlari dan skipping rutin dilakukan. Selain menjaga fisik, kakinya juga dituntut harus tetap lincah ketika di atas ring.

Mobile_AP_Rectangle 2

Tubuh lelaki itu tetap terjaga di usia mengijak 58 tahun tentu sangat membantu profesinya itu. Rois punya cara sendiri untuk melerai petinju. Menurut dia, kalau salah cara, risiko bisa fatal. Bukan berhasil melerai, malah KO terkena pukulan.

Apalagi bila laga dipimpin partai tinju amatir. Sebab, pukulannya tidak terkontrol. ’’Kalau wasit kepukul ya sering. Alhamdulillah, saya belum pernah.”kata Rosid.Baju terciprat darah petinju sudah biasa dialami Rois.

Termasuk mencium bau keringat petinju. Semuanya dijalani secara profesional. Pria kelahiran Sidoarjo tersebut mengungkapkan, tidak dimungkiri, aroma keringat di atas ring itu berbeda. Apalagi saat memimpin pertandingan petinju dari negara tertentu.

- Advertisement -

SURABAYA,RADARJEMBER.ID – Pria bernama Muhammad Rois itu, kini sudah tidak muda lagi. Berada di atas ring pun sudah jarang dia lakukan sekarang. Kecuali saat ada laga besar. Sebab, Muhammad Rois kini lebih banyak menjadi supervisor wasit tinju.

BACA JUGA : Selama 20 Tahun Rumah Yutriana Dipenuhi Sampah

Tugasnya adalah mengawasi semua perangkat pertandingan. Untuk menjaga kebugaran, berlari dan skipping rutin dilakukan. Selain menjaga fisik, kakinya juga dituntut harus tetap lincah ketika di atas ring.

Tubuh lelaki itu tetap terjaga di usia mengijak 58 tahun tentu sangat membantu profesinya itu. Rois punya cara sendiri untuk melerai petinju. Menurut dia, kalau salah cara, risiko bisa fatal. Bukan berhasil melerai, malah KO terkena pukulan.

Apalagi bila laga dipimpin partai tinju amatir. Sebab, pukulannya tidak terkontrol. ’’Kalau wasit kepukul ya sering. Alhamdulillah, saya belum pernah.”kata Rosid.Baju terciprat darah petinju sudah biasa dialami Rois.

Termasuk mencium bau keringat petinju. Semuanya dijalani secara profesional. Pria kelahiran Sidoarjo tersebut mengungkapkan, tidak dimungkiri, aroma keringat di atas ring itu berbeda. Apalagi saat memimpin pertandingan petinju dari negara tertentu.

SURABAYA,RADARJEMBER.ID – Pria bernama Muhammad Rois itu, kini sudah tidak muda lagi. Berada di atas ring pun sudah jarang dia lakukan sekarang. Kecuali saat ada laga besar. Sebab, Muhammad Rois kini lebih banyak menjadi supervisor wasit tinju.

BACA JUGA : Selama 20 Tahun Rumah Yutriana Dipenuhi Sampah

Tugasnya adalah mengawasi semua perangkat pertandingan. Untuk menjaga kebugaran, berlari dan skipping rutin dilakukan. Selain menjaga fisik, kakinya juga dituntut harus tetap lincah ketika di atas ring.

Tubuh lelaki itu tetap terjaga di usia mengijak 58 tahun tentu sangat membantu profesinya itu. Rois punya cara sendiri untuk melerai petinju. Menurut dia, kalau salah cara, risiko bisa fatal. Bukan berhasil melerai, malah KO terkena pukulan.

Apalagi bila laga dipimpin partai tinju amatir. Sebab, pukulannya tidak terkontrol. ’’Kalau wasit kepukul ya sering. Alhamdulillah, saya belum pernah.”kata Rosid.Baju terciprat darah petinju sudah biasa dialami Rois.

Termasuk mencium bau keringat petinju. Semuanya dijalani secara profesional. Pria kelahiran Sidoarjo tersebut mengungkapkan, tidak dimungkiri, aroma keringat di atas ring itu berbeda. Apalagi saat memimpin pertandingan petinju dari negara tertentu.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca