31.1 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Medali Pencak Silat Jember Alami Kendala Seperti ini

Karena Berpotensi Ikut Pra-Porprov

Mobile_AP_Rectangle 1

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Keinginan Bupati Jember menjadi juara umum harus diikuti semua lini. Termasuk mengamankan beberapa cabang olahraga (cabor) unggulan untuk bermain di publik sendiri, khususnya Pencak Silat Jember. Sebab, bila bermain di kabupaten lain harus mengikuti Pra-Porprov terlebih dahulu, sebelum masuk ke ajang olahraga bergengsi tingkat provinsi tersebut.

Beberapa cabor memang akan berlaga di kandang sendiri. Meski begitu, ada sejumlah cabor lain yang harus bertanding di kandang lawan. Salah satunya adalah cabor pencak silat. Atlet olahraga bela diri ini berpotensi ikut Pra-Porprov karena venue silat dibidik kabupaten tetangga.

Mobile_AP_Rectangle 2

Walau main di kabupaten jiran, namun antusiasme para atlet silat yang ingin membela Kontingen Jember begitu tampak pada seleksi yang digelar pada 2–8 September di GOR PKPSO Kaliwates. Seleksi itu diikuti 26 perguruan pencak silat, dan perguruan Tapak Suci keluar menjadi juara umum. Kemudian, disusul Pencak Organisasi dan PSHT di urutan ketiga.

Sekretaris Pengurus Kabupaten (Pengkab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jember Hasyim Arief mengatakan, dalam seleksi tersebut cukup banyak pesilat yang turut serta. Sebagai cabor besar dengan banyaknya nomor pertandingan, pencak silat menjadi salah satu cabor yang mengadakan Pra-Porprov terlebih dahulu. Namun, khusus kabupaten tuan rumah tidak berkewajiban mengikuti Pra-Porprov dan langsung mengikuti kompetisi utama. “Kalau tuan rumah, ya, otomatis tidak usah ikut pra (Pra-Porprov, Red),” terangnya.

Walau Jember menjadi salah satu tuan rumah bersama dengan Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang pada Porprov Jatim 2022 nanti, tapi tidak ada garansi Jember langsung lolos ke kompetisi utama. Melainkan harus mengikuti Pra-Porprov dulu. Sebab, venue pencak silat masih menjadi perebutan dan ada potensi tidak digelar di Jember.

Bila ikut Pra-Porprov, maka potensi mendulang medali di pencak silat yang memiliki banyak nomor pertandingan itu jelas akan lebih susah. Kabarnya, kata Hasyim, venue pencak silat dibidik oleh Lumajang. “Rencananya begitu. Venue silat di Lumajang. Tapi, Jember berencana juga mau minta diambil sebagai tuan rumah,” terangnya.

Perlu diketahui, silat termasuk salah satu cabor unggulan Jember. Sejak pertama Porprov digelar pada 2007 di Surabaya, Porprov II di Malang 2009, Porprov III di Kediri 2011, Porprov IV di Madiun 2013, hingga Porprov 2015 di Banyuwangi, pesilat Jember langganan menyumbang medali. Namun, rekor itu putus di Porprov VI tahun 2019 lalu. “Kalau Porprov Jatim 2019 kemarin, tidak dapat medali. Karena kemarin juga tidak ada TC,” tutur Hasyim.

Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Jember Rahmad menambahkan, umumnya cabor yang pesertanya banyak dan membutuhkan waktu lama akan mengikuti Pra-Porprov. Seperti bola voli, basket, sepak bola, hingga pencak silat. Sedangkan untuk taekwondo yang bermain di Bondowoso, tidak ada Pra-Porprov.

Dalam plotting awal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim pada 2020 lalu, ada 18 cabor yang dipertandingkan di Jember. Salah satunya ada bola voli di GOR PKPSO, bola basket di GOR Garuda, dan sepak bola. Namun, untuk cabor pencak silat tidak tercantum dalam plotting awal tersebut.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Mahrus Sholih

- Advertisement -

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Keinginan Bupati Jember menjadi juara umum harus diikuti semua lini. Termasuk mengamankan beberapa cabang olahraga (cabor) unggulan untuk bermain di publik sendiri, khususnya Pencak Silat Jember. Sebab, bila bermain di kabupaten lain harus mengikuti Pra-Porprov terlebih dahulu, sebelum masuk ke ajang olahraga bergengsi tingkat provinsi tersebut.

Beberapa cabor memang akan berlaga di kandang sendiri. Meski begitu, ada sejumlah cabor lain yang harus bertanding di kandang lawan. Salah satunya adalah cabor pencak silat. Atlet olahraga bela diri ini berpotensi ikut Pra-Porprov karena venue silat dibidik kabupaten tetangga.

Walau main di kabupaten jiran, namun antusiasme para atlet silat yang ingin membela Kontingen Jember begitu tampak pada seleksi yang digelar pada 2–8 September di GOR PKPSO Kaliwates. Seleksi itu diikuti 26 perguruan pencak silat, dan perguruan Tapak Suci keluar menjadi juara umum. Kemudian, disusul Pencak Organisasi dan PSHT di urutan ketiga.

Sekretaris Pengurus Kabupaten (Pengkab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jember Hasyim Arief mengatakan, dalam seleksi tersebut cukup banyak pesilat yang turut serta. Sebagai cabor besar dengan banyaknya nomor pertandingan, pencak silat menjadi salah satu cabor yang mengadakan Pra-Porprov terlebih dahulu. Namun, khusus kabupaten tuan rumah tidak berkewajiban mengikuti Pra-Porprov dan langsung mengikuti kompetisi utama. “Kalau tuan rumah, ya, otomatis tidak usah ikut pra (Pra-Porprov, Red),” terangnya.

Walau Jember menjadi salah satu tuan rumah bersama dengan Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang pada Porprov Jatim 2022 nanti, tapi tidak ada garansi Jember langsung lolos ke kompetisi utama. Melainkan harus mengikuti Pra-Porprov dulu. Sebab, venue pencak silat masih menjadi perebutan dan ada potensi tidak digelar di Jember.

Bila ikut Pra-Porprov, maka potensi mendulang medali di pencak silat yang memiliki banyak nomor pertandingan itu jelas akan lebih susah. Kabarnya, kata Hasyim, venue pencak silat dibidik oleh Lumajang. “Rencananya begitu. Venue silat di Lumajang. Tapi, Jember berencana juga mau minta diambil sebagai tuan rumah,” terangnya.

Perlu diketahui, silat termasuk salah satu cabor unggulan Jember. Sejak pertama Porprov digelar pada 2007 di Surabaya, Porprov II di Malang 2009, Porprov III di Kediri 2011, Porprov IV di Madiun 2013, hingga Porprov 2015 di Banyuwangi, pesilat Jember langganan menyumbang medali. Namun, rekor itu putus di Porprov VI tahun 2019 lalu. “Kalau Porprov Jatim 2019 kemarin, tidak dapat medali. Karena kemarin juga tidak ada TC,” tutur Hasyim.

Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Jember Rahmad menambahkan, umumnya cabor yang pesertanya banyak dan membutuhkan waktu lama akan mengikuti Pra-Porprov. Seperti bola voli, basket, sepak bola, hingga pencak silat. Sedangkan untuk taekwondo yang bermain di Bondowoso, tidak ada Pra-Porprov.

Dalam plotting awal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim pada 2020 lalu, ada 18 cabor yang dipertandingkan di Jember. Salah satunya ada bola voli di GOR PKPSO, bola basket di GOR Garuda, dan sepak bola. Namun, untuk cabor pencak silat tidak tercantum dalam plotting awal tersebut.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Mahrus Sholih

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – Keinginan Bupati Jember menjadi juara umum harus diikuti semua lini. Termasuk mengamankan beberapa cabang olahraga (cabor) unggulan untuk bermain di publik sendiri, khususnya Pencak Silat Jember. Sebab, bila bermain di kabupaten lain harus mengikuti Pra-Porprov terlebih dahulu, sebelum masuk ke ajang olahraga bergengsi tingkat provinsi tersebut.

Beberapa cabor memang akan berlaga di kandang sendiri. Meski begitu, ada sejumlah cabor lain yang harus bertanding di kandang lawan. Salah satunya adalah cabor pencak silat. Atlet olahraga bela diri ini berpotensi ikut Pra-Porprov karena venue silat dibidik kabupaten tetangga.

Walau main di kabupaten jiran, namun antusiasme para atlet silat yang ingin membela Kontingen Jember begitu tampak pada seleksi yang digelar pada 2–8 September di GOR PKPSO Kaliwates. Seleksi itu diikuti 26 perguruan pencak silat, dan perguruan Tapak Suci keluar menjadi juara umum. Kemudian, disusul Pencak Organisasi dan PSHT di urutan ketiga.

Sekretaris Pengurus Kabupaten (Pengkab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jember Hasyim Arief mengatakan, dalam seleksi tersebut cukup banyak pesilat yang turut serta. Sebagai cabor besar dengan banyaknya nomor pertandingan, pencak silat menjadi salah satu cabor yang mengadakan Pra-Porprov terlebih dahulu. Namun, khusus kabupaten tuan rumah tidak berkewajiban mengikuti Pra-Porprov dan langsung mengikuti kompetisi utama. “Kalau tuan rumah, ya, otomatis tidak usah ikut pra (Pra-Porprov, Red),” terangnya.

Walau Jember menjadi salah satu tuan rumah bersama dengan Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang pada Porprov Jatim 2022 nanti, tapi tidak ada garansi Jember langsung lolos ke kompetisi utama. Melainkan harus mengikuti Pra-Porprov dulu. Sebab, venue pencak silat masih menjadi perebutan dan ada potensi tidak digelar di Jember.

Bila ikut Pra-Porprov, maka potensi mendulang medali di pencak silat yang memiliki banyak nomor pertandingan itu jelas akan lebih susah. Kabarnya, kata Hasyim, venue pencak silat dibidik oleh Lumajang. “Rencananya begitu. Venue silat di Lumajang. Tapi, Jember berencana juga mau minta diambil sebagai tuan rumah,” terangnya.

Perlu diketahui, silat termasuk salah satu cabor unggulan Jember. Sejak pertama Porprov digelar pada 2007 di Surabaya, Porprov II di Malang 2009, Porprov III di Kediri 2011, Porprov IV di Madiun 2013, hingga Porprov 2015 di Banyuwangi, pesilat Jember langganan menyumbang medali. Namun, rekor itu putus di Porprov VI tahun 2019 lalu. “Kalau Porprov Jatim 2019 kemarin, tidak dapat medali. Karena kemarin juga tidak ada TC,” tutur Hasyim.

Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Jember Rahmad menambahkan, umumnya cabor yang pesertanya banyak dan membutuhkan waktu lama akan mengikuti Pra-Porprov. Seperti bola voli, basket, sepak bola, hingga pencak silat. Sedangkan untuk taekwondo yang bermain di Bondowoso, tidak ada Pra-Porprov.

Dalam plotting awal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim pada 2020 lalu, ada 18 cabor yang dipertandingkan di Jember. Salah satunya ada bola voli di GOR PKPSO, bola basket di GOR Garuda, dan sepak bola. Namun, untuk cabor pencak silat tidak tercantum dalam plotting awal tersebut.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca