28.7 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Persid Jember Atur Strategi Lewat Pengamatan Permaianan Lawan

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID –Saling menerjunkan pengamat pertandingan telah dimulai di Liga 3 Grup J Jawa Timur. Dua laga perdana yang telah digulirkan setidaknya memberikan gambaran kekuatan masing-masing kesebelasan yang akan dihadapi. Sayangnya, pemantauan belum bisa disimpulkan seratus persen.

Hal ini juga dirasakan oleh Persid, yang juga belum mengetahui lebih jelas kekuatan lawan yang akan dihadapi pada laga berikutnya, yaitu Singhasari FC. Laga kedua Persid akan berhadapan Singhasari FC pada Selasa (16/11) di Stadion Notohadinegoro.

Walau sebelumnya Singhasari kalah telak 4-0 atas Banyuwangi Putra di laga perdana, Rabu (10/11) lalu, tidak lantas membuat Persid besar kepala. Sebab, tim pengamat yang diterjunkan untuk mengamati pertandingan Singhasari FC dengan Banyuwangi Putra belum menemukan ritme permainan kedua tim.

Mobile_AP_Rectangle 2

Asisten Pelatih 2 Persid Jember Anang Dwi Prasetyo kepada Jawa Pos Radar Jember mengungkapkan, dirinya belum bisa memetakan hasil pertandingan antara tim dari Malang dan Probolinggo tersebut. “Belum terlihat murni kedua tim kekuatannya seperti apa,” imbuhnya.

Hal itu karena cuaca hujan terus-menerus dan membuat lapangan tergenang air. “Jadi, memakai strategi seperti apa masih belum terlihat jelas,” tuturnya. Berbeda dengan Persid melibas Persipro. Walau kondisi hujan, namun lapangan masih oke dan tidak ada genangan air. Sehingga permainan bisa dilakukan leluasa oleh para pemain.

Bahkan, bola panjang dan tendangan jarak jauh kerap kali dilakukan kedua tim. “Jadi, kami masih belum tahu detail, apakah memang strategi yang kerap dipakai bola panjang atau pendek,” jelasnya.

Anang mengaku juga belum memastikan bagaimana team work Singhasari FC sebagai tim yang selanjutnya dihadapi oleh Persid. Anang mengaku, bila kondisi cuaca dan lapangan mendukung, Persid optimistis bisa melewati Singhasari di laga kedua yang berlangsung Selasa, 16 November mendatang.

Sementara itu, Persid juga masih punya waktu untuk memantau Singhasari FC dan Banyuwangi Putra. Sebab, kedua tim akan berlaga pada Sabtu (13/11) besok. Melihat dari daftar match pertandingan saat Singhasari FC berhadapan Banyuwangi Putra, tim berjuluk Laskar Empu Gandring itu memakai tiga pemain belakang, tiga pemain tengah, dan empat pemain depan.

Atas kekalahan 4-0 dari Banyuwangi Putra, Pelatih Choirul Huda mengaku sangat menyayangkan kondisi anak asuhnya yang persiapannya kurang di Liga 3. “Frekuensi latihan Singhasari masih belum sesuai harapan. Kami sempat latihan satu kali sebelum pandemi. Dengan naiknya pandemi, kami libur total,” ucapnya.

Selain itu, kondisi lapangan yang terdapat genangan air membuat skema dan strategi tidak sepenuhnya maksimal. Harapannya bisa bermain dengan mengandalkan serangan balik juga tidak berjalan baik. “Tapi, kondisi lapangan seperti ini, taktik ini tidak begitu berjalan,” katanya.

Kapten Singhasari FC Teguh Yofi Widianto mengatakan, ada faktor lain dari hasil buruk tersebut, yaitu kondisi lapangan. Lapangan yang tergenang air akibat hujan juga menyulitkan pemain. “Mau main umpan pendek tidak bisa. Mau main umpan panjang juga tidak berjalan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kapten Banyuwangi Putra, Iwan Sampurno, mengatakan, kondisi lapangan yang tergenang air karena hujan terus-menerus bahkan sebelum pertandingan dimulai menjadi kendala. Akibatnya kesulitan kontrol bola hingga passing atau umpan. “Antisipasinya ke depan, harus adaptasi dengan lapangan yang ada. Lawan juga sama, juga perlu adaptasi,” pungkasnya.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID –Saling menerjunkan pengamat pertandingan telah dimulai di Liga 3 Grup J Jawa Timur. Dua laga perdana yang telah digulirkan setidaknya memberikan gambaran kekuatan masing-masing kesebelasan yang akan dihadapi. Sayangnya, pemantauan belum bisa disimpulkan seratus persen.

Hal ini juga dirasakan oleh Persid, yang juga belum mengetahui lebih jelas kekuatan lawan yang akan dihadapi pada laga berikutnya, yaitu Singhasari FC. Laga kedua Persid akan berhadapan Singhasari FC pada Selasa (16/11) di Stadion Notohadinegoro.

Walau sebelumnya Singhasari kalah telak 4-0 atas Banyuwangi Putra di laga perdana, Rabu (10/11) lalu, tidak lantas membuat Persid besar kepala. Sebab, tim pengamat yang diterjunkan untuk mengamati pertandingan Singhasari FC dengan Banyuwangi Putra belum menemukan ritme permainan kedua tim.

Asisten Pelatih 2 Persid Jember Anang Dwi Prasetyo kepada Jawa Pos Radar Jember mengungkapkan, dirinya belum bisa memetakan hasil pertandingan antara tim dari Malang dan Probolinggo tersebut. “Belum terlihat murni kedua tim kekuatannya seperti apa,” imbuhnya.

Hal itu karena cuaca hujan terus-menerus dan membuat lapangan tergenang air. “Jadi, memakai strategi seperti apa masih belum terlihat jelas,” tuturnya. Berbeda dengan Persid melibas Persipro. Walau kondisi hujan, namun lapangan masih oke dan tidak ada genangan air. Sehingga permainan bisa dilakukan leluasa oleh para pemain.

Bahkan, bola panjang dan tendangan jarak jauh kerap kali dilakukan kedua tim. “Jadi, kami masih belum tahu detail, apakah memang strategi yang kerap dipakai bola panjang atau pendek,” jelasnya.

Anang mengaku juga belum memastikan bagaimana team work Singhasari FC sebagai tim yang selanjutnya dihadapi oleh Persid. Anang mengaku, bila kondisi cuaca dan lapangan mendukung, Persid optimistis bisa melewati Singhasari di laga kedua yang berlangsung Selasa, 16 November mendatang.

Sementara itu, Persid juga masih punya waktu untuk memantau Singhasari FC dan Banyuwangi Putra. Sebab, kedua tim akan berlaga pada Sabtu (13/11) besok. Melihat dari daftar match pertandingan saat Singhasari FC berhadapan Banyuwangi Putra, tim berjuluk Laskar Empu Gandring itu memakai tiga pemain belakang, tiga pemain tengah, dan empat pemain depan.

Atas kekalahan 4-0 dari Banyuwangi Putra, Pelatih Choirul Huda mengaku sangat menyayangkan kondisi anak asuhnya yang persiapannya kurang di Liga 3. “Frekuensi latihan Singhasari masih belum sesuai harapan. Kami sempat latihan satu kali sebelum pandemi. Dengan naiknya pandemi, kami libur total,” ucapnya.

Selain itu, kondisi lapangan yang terdapat genangan air membuat skema dan strategi tidak sepenuhnya maksimal. Harapannya bisa bermain dengan mengandalkan serangan balik juga tidak berjalan baik. “Tapi, kondisi lapangan seperti ini, taktik ini tidak begitu berjalan,” katanya.

Kapten Singhasari FC Teguh Yofi Widianto mengatakan, ada faktor lain dari hasil buruk tersebut, yaitu kondisi lapangan. Lapangan yang tergenang air akibat hujan juga menyulitkan pemain. “Mau main umpan pendek tidak bisa. Mau main umpan panjang juga tidak berjalan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kapten Banyuwangi Putra, Iwan Sampurno, mengatakan, kondisi lapangan yang tergenang air karena hujan terus-menerus bahkan sebelum pertandingan dimulai menjadi kendala. Akibatnya kesulitan kontrol bola hingga passing atau umpan. “Antisipasinya ke depan, harus adaptasi dengan lapangan yang ada. Lawan juga sama, juga perlu adaptasi,” pungkasnya.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID –Saling menerjunkan pengamat pertandingan telah dimulai di Liga 3 Grup J Jawa Timur. Dua laga perdana yang telah digulirkan setidaknya memberikan gambaran kekuatan masing-masing kesebelasan yang akan dihadapi. Sayangnya, pemantauan belum bisa disimpulkan seratus persen.

Hal ini juga dirasakan oleh Persid, yang juga belum mengetahui lebih jelas kekuatan lawan yang akan dihadapi pada laga berikutnya, yaitu Singhasari FC. Laga kedua Persid akan berhadapan Singhasari FC pada Selasa (16/11) di Stadion Notohadinegoro.

Walau sebelumnya Singhasari kalah telak 4-0 atas Banyuwangi Putra di laga perdana, Rabu (10/11) lalu, tidak lantas membuat Persid besar kepala. Sebab, tim pengamat yang diterjunkan untuk mengamati pertandingan Singhasari FC dengan Banyuwangi Putra belum menemukan ritme permainan kedua tim.

Asisten Pelatih 2 Persid Jember Anang Dwi Prasetyo kepada Jawa Pos Radar Jember mengungkapkan, dirinya belum bisa memetakan hasil pertandingan antara tim dari Malang dan Probolinggo tersebut. “Belum terlihat murni kedua tim kekuatannya seperti apa,” imbuhnya.

Hal itu karena cuaca hujan terus-menerus dan membuat lapangan tergenang air. “Jadi, memakai strategi seperti apa masih belum terlihat jelas,” tuturnya. Berbeda dengan Persid melibas Persipro. Walau kondisi hujan, namun lapangan masih oke dan tidak ada genangan air. Sehingga permainan bisa dilakukan leluasa oleh para pemain.

Bahkan, bola panjang dan tendangan jarak jauh kerap kali dilakukan kedua tim. “Jadi, kami masih belum tahu detail, apakah memang strategi yang kerap dipakai bola panjang atau pendek,” jelasnya.

Anang mengaku juga belum memastikan bagaimana team work Singhasari FC sebagai tim yang selanjutnya dihadapi oleh Persid. Anang mengaku, bila kondisi cuaca dan lapangan mendukung, Persid optimistis bisa melewati Singhasari di laga kedua yang berlangsung Selasa, 16 November mendatang.

Sementara itu, Persid juga masih punya waktu untuk memantau Singhasari FC dan Banyuwangi Putra. Sebab, kedua tim akan berlaga pada Sabtu (13/11) besok. Melihat dari daftar match pertandingan saat Singhasari FC berhadapan Banyuwangi Putra, tim berjuluk Laskar Empu Gandring itu memakai tiga pemain belakang, tiga pemain tengah, dan empat pemain depan.

Atas kekalahan 4-0 dari Banyuwangi Putra, Pelatih Choirul Huda mengaku sangat menyayangkan kondisi anak asuhnya yang persiapannya kurang di Liga 3. “Frekuensi latihan Singhasari masih belum sesuai harapan. Kami sempat latihan satu kali sebelum pandemi. Dengan naiknya pandemi, kami libur total,” ucapnya.

Selain itu, kondisi lapangan yang terdapat genangan air membuat skema dan strategi tidak sepenuhnya maksimal. Harapannya bisa bermain dengan mengandalkan serangan balik juga tidak berjalan baik. “Tapi, kondisi lapangan seperti ini, taktik ini tidak begitu berjalan,” katanya.

Kapten Singhasari FC Teguh Yofi Widianto mengatakan, ada faktor lain dari hasil buruk tersebut, yaitu kondisi lapangan. Lapangan yang tergenang air akibat hujan juga menyulitkan pemain. “Mau main umpan pendek tidak bisa. Mau main umpan panjang juga tidak berjalan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kapten Banyuwangi Putra, Iwan Sampurno, mengatakan, kondisi lapangan yang tergenang air karena hujan terus-menerus bahkan sebelum pertandingan dimulai menjadi kendala. Akibatnya kesulitan kontrol bola hingga passing atau umpan. “Antisipasinya ke depan, harus adaptasi dengan lapangan yang ada. Lawan juga sama, juga perlu adaptasi,” pungkasnya.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca