Atlet Kelahiran Ambulu Raih Emas

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dhea Natasya Novita Sari meraih prestasi membanggakan untuk kontingen Indonesia dalam cabang olahraga (cabor) selancar pada Sea Games 2019 di Filipina. Dia menyabet medali emas di nomor women long board open putri di Monalisa Point, Minggu (8/12).

Perempuan kelahiran 8 November 2000 ini mampu mengalahkan peselancar tuan rumah, Jevi Mae Agudo, dalam laga final. Dhea mendapatkan skor 8,20, sedangkan Agudo harus puas meraih nilai 5,25. Di perebutan medali perunggu, peselancar asal Thailand, Athiya Junprasert, mengalahkan atlet Singapura, Beckie Liu. “Terima kasih untuk semua yang telah mendukung saya di Sea Games tahun ini,” tulis Dhea dalam akun Instagram pribadinya.

Usut punya usut, perempuan yang akrab disapa Dhea ini merupakan atlet asli Jember. “Saya KTP Jember, tapi tinggal di Bali. Saya memang lahir di Jember, tapi sudah pindah ke Bali, tepatnya di Denpasar Selatan,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (9/12).

Dhea juga membenarkan, kedua orang tuanya dulunya berasal dari Jember. Sang bunda asli Ambulu, sedangkan ayah berasal dari Desa Keting, Kecamatan Jombang. “Tapi ayah tinggal di Bali sejak lama bersama bunda. Mereka merantau ke sini,” lanjut Dhea.

Anak pasangan Yanto dan Wiwin ini menggenapi raihan medali kontingen surfing Indonesia di ajang Sea Games yang meraih total enam medali. Dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu. Dua medali emas tersebut didapat Dhea Natasya di nomor women long board dan Oney Anwar di men short board.

Putri pertama dari dua bersaudara itu menjadi atlet peraih medali emas ke-59 bagi kontingen Indonesia. Dhea juga merupakan salah satu atlet muda berusia 19 tahun yang meraih medali emas. Sebelumnya, prestasi gemilang diukir saat menjadi juara ajang bergengsi ASC divisi Junior Girls 2016 silam. Selain itu, Dhea pernah menjuarai event Renextop Asian Surfing Tour, tahun ini. Sementara itu, Sea Games yang dia ikuti kali ini menjadi yang pertama kali bagi dia.

Perempuan yang mulai belajar selancar di usia enam tahun tersebut juga pernah menjadi Surfer Girl Brand Ambassador di tahun 2012 lalu. Dhea juga kerap berselancar di Halfway, Pantai Kuta, Bali.

Selain Dhea, atlet perempuan lainnya asli Jember juga bertanding di Sea Games. Dia adalah Nisma Francida Rusdiana. Nisma merupakan atlet asli Semboro yang membela timnas sepak bola wanita di ajang Sea Games tahun ini. Sayangnya, bersama Garuda Pertiwi, Nisma belum dapat menyumbangkan medali bagi Indonesia. Timnas wanita harus gugur di babak penyisihan grup, setelah menelan dua kali kekalahan atas Thailand dan Vietnam.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dhea Natasya Novita Sari meraih prestasi membanggakan untuk kontingen Indonesia dalam cabang olahraga (cabor) selancar pada Sea Games 2019 di Filipina. Dia menyabet medali emas di nomor women long board open putri di Monalisa Point, Minggu (8/12).

Perempuan kelahiran 8 November 2000 ini mampu mengalahkan peselancar tuan rumah, Jevi Mae Agudo, dalam laga final. Dhea mendapatkan skor 8,20, sedangkan Agudo harus puas meraih nilai 5,25. Di perebutan medali perunggu, peselancar asal Thailand, Athiya Junprasert, mengalahkan atlet Singapura, Beckie Liu. “Terima kasih untuk semua yang telah mendukung saya di Sea Games tahun ini,” tulis Dhea dalam akun Instagram pribadinya.

Usut punya usut, perempuan yang akrab disapa Dhea ini merupakan atlet asli Jember. “Saya KTP Jember, tapi tinggal di Bali. Saya memang lahir di Jember, tapi sudah pindah ke Bali, tepatnya di Denpasar Selatan,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (9/12).

Dhea juga membenarkan, kedua orang tuanya dulunya berasal dari Jember. Sang bunda asli Ambulu, sedangkan ayah berasal dari Desa Keting, Kecamatan Jombang. “Tapi ayah tinggal di Bali sejak lama bersama bunda. Mereka merantau ke sini,” lanjut Dhea.

Anak pasangan Yanto dan Wiwin ini menggenapi raihan medali kontingen surfing Indonesia di ajang Sea Games yang meraih total enam medali. Dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu. Dua medali emas tersebut didapat Dhea Natasya di nomor women long board dan Oney Anwar di men short board.

Putri pertama dari dua bersaudara itu menjadi atlet peraih medali emas ke-59 bagi kontingen Indonesia. Dhea juga merupakan salah satu atlet muda berusia 19 tahun yang meraih medali emas. Sebelumnya, prestasi gemilang diukir saat menjadi juara ajang bergengsi ASC divisi Junior Girls 2016 silam. Selain itu, Dhea pernah menjuarai event Renextop Asian Surfing Tour, tahun ini. Sementara itu, Sea Games yang dia ikuti kali ini menjadi yang pertama kali bagi dia.

Perempuan yang mulai belajar selancar di usia enam tahun tersebut juga pernah menjadi Surfer Girl Brand Ambassador di tahun 2012 lalu. Dhea juga kerap berselancar di Halfway, Pantai Kuta, Bali.

Selain Dhea, atlet perempuan lainnya asli Jember juga bertanding di Sea Games. Dia adalah Nisma Francida Rusdiana. Nisma merupakan atlet asli Semboro yang membela timnas sepak bola wanita di ajang Sea Games tahun ini. Sayangnya, bersama Garuda Pertiwi, Nisma belum dapat menyumbangkan medali bagi Indonesia. Timnas wanita harus gugur di babak penyisihan grup, setelah menelan dua kali kekalahan atas Thailand dan Vietnam.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dhea Natasya Novita Sari meraih prestasi membanggakan untuk kontingen Indonesia dalam cabang olahraga (cabor) selancar pada Sea Games 2019 di Filipina. Dia menyabet medali emas di nomor women long board open putri di Monalisa Point, Minggu (8/12).

Perempuan kelahiran 8 November 2000 ini mampu mengalahkan peselancar tuan rumah, Jevi Mae Agudo, dalam laga final. Dhea mendapatkan skor 8,20, sedangkan Agudo harus puas meraih nilai 5,25. Di perebutan medali perunggu, peselancar asal Thailand, Athiya Junprasert, mengalahkan atlet Singapura, Beckie Liu. “Terima kasih untuk semua yang telah mendukung saya di Sea Games tahun ini,” tulis Dhea dalam akun Instagram pribadinya.

Usut punya usut, perempuan yang akrab disapa Dhea ini merupakan atlet asli Jember. “Saya KTP Jember, tapi tinggal di Bali. Saya memang lahir di Jember, tapi sudah pindah ke Bali, tepatnya di Denpasar Selatan,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jember, kemarin (9/12).

Dhea juga membenarkan, kedua orang tuanya dulunya berasal dari Jember. Sang bunda asli Ambulu, sedangkan ayah berasal dari Desa Keting, Kecamatan Jombang. “Tapi ayah tinggal di Bali sejak lama bersama bunda. Mereka merantau ke sini,” lanjut Dhea.

Anak pasangan Yanto dan Wiwin ini menggenapi raihan medali kontingen surfing Indonesia di ajang Sea Games yang meraih total enam medali. Dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu. Dua medali emas tersebut didapat Dhea Natasya di nomor women long board dan Oney Anwar di men short board.

Putri pertama dari dua bersaudara itu menjadi atlet peraih medali emas ke-59 bagi kontingen Indonesia. Dhea juga merupakan salah satu atlet muda berusia 19 tahun yang meraih medali emas. Sebelumnya, prestasi gemilang diukir saat menjadi juara ajang bergengsi ASC divisi Junior Girls 2016 silam. Selain itu, Dhea pernah menjuarai event Renextop Asian Surfing Tour, tahun ini. Sementara itu, Sea Games yang dia ikuti kali ini menjadi yang pertama kali bagi dia.

Perempuan yang mulai belajar selancar di usia enam tahun tersebut juga pernah menjadi Surfer Girl Brand Ambassador di tahun 2012 lalu. Dhea juga kerap berselancar di Halfway, Pantai Kuta, Bali.

Selain Dhea, atlet perempuan lainnya asli Jember juga bertanding di Sea Games. Dia adalah Nisma Francida Rusdiana. Nisma merupakan atlet asli Semboro yang membela timnas sepak bola wanita di ajang Sea Games tahun ini. Sayangnya, bersama Garuda Pertiwi, Nisma belum dapat menyumbangkan medali bagi Indonesia. Timnas wanita harus gugur di babak penyisihan grup, setelah menelan dua kali kekalahan atas Thailand dan Vietnam.