JEMBER, RADARJEMBER.ID – Regenerasi pesepak bola Jember mulai menggeliat. Salah satunya lewat digelarnya kembali ajang kompetisi sepak bola usia dini, khususnya U-11 dan U-13, di berbagai lokasi. Jember pun tak mau ketinggalan dalam euforia tersebut.
Ya, pesepak bola usia dini Jember U-11 dan U-13 akhirnya mengikuti kompetisi Jatim Football Challenge (JFC) di Kabupaten Malang. Potensi Jember memenangi kompetisi pun terbuka lebar, lantaran punya kuota lebih banyak dari kabupaten lain di Jawa Timur.
Keberangkatan pesepak bola cilik tersebut langsung dilepas oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, kemarin (9/4), di Alun-Alun Jember. Bahkan, Hendy menjanjikan makan bersama di Pendapa Wahyawibawagraha bila tim dari Jember berhasil membawa piala. “Kalau juara, bilang ke bupati ya. Nanti makan enak di pendapa atau kantor Pemkab Jember, bersama bupati,” katanya kepada sejumlah pesepak bola muda ini.
Hendy juga mengatakan, yang terpenting dalam sepak bola adalah harus menjunjung sportivitas. “Bermainnya nggak boleh nakal. Harus jujur sesuai aturan,” paparnya.
Dia mengakui jika Jember adalah gudangnya atlet, termasuk sepak bola. Dia mengamati, dahulu Jember punya pesepak bola hebat dan ikut bertanding lawan Rusia di Jakarta. “Dulu Jember punya pemain hebat. Sekarang lebih modern, seharusnya bisa,” paparnya.
Menurutnya, kesuksesan sepak bola juga bergantung pada orang tua pemainnya. Artinya, bagaimana orang tua juga mendukung hobi anaknya dalam bermain bola. Hendy juga mengingatkan agar pesepak bola usia dini itu tidak bergantung pada gadget terlalu banyak. “Di bus istirahat, jangan main HP. Mau bertanding juga istirahat, jangan begadang karena HP,” pesannya.
Ketua Askab PSSI Jember Sutikno mengatakan, kompetisi Jatim Football Challenge tersebut digelar di Malang, 10-11 April, diikuti seluruh daerah di Jawa Timur. Dalam kompetisi yang bertujuan untuk pembinaan atlet muda tersebut, Jember mendapatkan kuota lebih daripada daerah lain. “Jember, Malang, dan Surabaya mendapatkan jatah dua tim dari setiap kelompok usia,” jelasnya.
Kuota lebih itu, lanjut dia, diperoleh lantaran Pemprov Jatim melihat ada pembinaan signifikan terhadap pesepak bola. Apalagi jumlah klub di Jember juga banyak.
Sementara itu, pelatih U-11 Jember, Bambang Subiantoro mengatakan, setelah seleksi dilakukan, pihaknya mulai membentuk tim. Persiapan juga dilakukan lewat laga persahabatan dengan klub yang ada di Jember. “Rabu (7/4) telah uji coba lawan Kawang dari Mumbulsari dan Sawung Galing dari Sanenrejo,” terangnya.
Namun, ada satu kendala yang dihadapi, yakni masih ada antarpemain malu berkomunikasi. “Masih malu komunikasi, karena mereka ini baru disatukan setelah seleksi,” tandasnya.
Andik Slamet, koordinator daerah Jember, menambahkan, kejuaraan JFC adalah acara dari SSB atau klub. Karena itu, pembiayaan dilakukan secara mandiri dari orang tua atlet. Biaya itu untuk akomodasi, makan, penginapan, dan kostum tim. “Dananya mandiri, tidak dari Askab PSSI Jember ataupun pemkab,” jelasnya.
Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti