23.1 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Laga Sepak Bola Piala Bupati Jember Terpaksa Geser Dulu

Pertandingan Dipindah ke Lapangan Brigif Raider 9/Kostrad

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID – Kesebelasan internal klub yang berlaga di Piala Bupati dengan venue Stadion Notohadinegoro harus legawa. Pasalnya, stadion legendaris tersebut akhirnya dipakai Persid dalam mengarungi kompetisi Liga III Grup J Jatim. Alhasil, gelaran klub internal Piala Bupati itu digeser ke Lapangan Brigif Raider 9/Kostrad.

Sekretaris Askab PSSI Jember Andik Slamet mengatakan, adanya kepastian perubahan lokasi gelaran Liga 3 Grup J dari Stadion JSG ke Stadion Notohadinegoro juga membuat gelaran Piala Bupati menyesuaikan diri. Artinya, laga Piala Bupati yang biasanya dipertandingkan di Stadion Notohadinegoro harus dipindah ke tempat lain.

Sementara itu, Exco Askab PSSI Jember Deni Arianto mengatakan, adanya perubahan lokasi pertandingan dari Stadion Notohadinegoro ke Lapangan Brigif tidak begitu banyak berdampak. Terlebih lagi, lokasi Lapangan Brigif dengan Stadion Notohadinegoro juga dekat dan sama-sama berada di daerah Kreongan, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang. “Jadi, ada empat lokasi pelaksanaan Piala Bupati. Stadion Ambulu, Kalisat, Tanggul, dan Lapangan Brigif Raider 9/Kostrad,” terangnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sebelum ini, perhelatan Piala Bupati sempat mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19. Agenda sepak bola yang tujuannya juga sebagai daya ungkit ekonomi UMKM yang selama terdampak pandemi. Karena itu, pada 25 Oktober kemarin laga perdana Piala Bupati pun digelar.

Deny mengaku, walau sudah terlaksana gelaran Piala Bupati ini, tapi belum ada jadwal pasti fase knock out hingga final. “Jadi, kapan akan berakhir belum bisa dipastikan,” imbuhnya.

Sebab, pelaksanaan Piala Bupati tersebut juga melihat keadaan Covid-19 di Kabupaten Jember. “Jadi, bila Covid-19 kembali meningkat, bisa jadi pelaksanaan Piala Bupati kembali ditunda,” tuturnya. Sebaliknya, jika covid-19 terus mereda dan level Covid-19 di Jember turun, maka pelaksanaan Piala Bupati bisa jadi digelar di setiap kecamatan seperti konsep awal. Dengan begitu, di setiap kecamatan akan terasa dampak kegiatan olahraga terhadap roda ekonomi warga sekitar.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID – Kesebelasan internal klub yang berlaga di Piala Bupati dengan venue Stadion Notohadinegoro harus legawa. Pasalnya, stadion legendaris tersebut akhirnya dipakai Persid dalam mengarungi kompetisi Liga III Grup J Jatim. Alhasil, gelaran klub internal Piala Bupati itu digeser ke Lapangan Brigif Raider 9/Kostrad.

Sekretaris Askab PSSI Jember Andik Slamet mengatakan, adanya kepastian perubahan lokasi gelaran Liga 3 Grup J dari Stadion JSG ke Stadion Notohadinegoro juga membuat gelaran Piala Bupati menyesuaikan diri. Artinya, laga Piala Bupati yang biasanya dipertandingkan di Stadion Notohadinegoro harus dipindah ke tempat lain.

Sementara itu, Exco Askab PSSI Jember Deni Arianto mengatakan, adanya perubahan lokasi pertandingan dari Stadion Notohadinegoro ke Lapangan Brigif tidak begitu banyak berdampak. Terlebih lagi, lokasi Lapangan Brigif dengan Stadion Notohadinegoro juga dekat dan sama-sama berada di daerah Kreongan, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang. “Jadi, ada empat lokasi pelaksanaan Piala Bupati. Stadion Ambulu, Kalisat, Tanggul, dan Lapangan Brigif Raider 9/Kostrad,” terangnya.

Sebelum ini, perhelatan Piala Bupati sempat mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19. Agenda sepak bola yang tujuannya juga sebagai daya ungkit ekonomi UMKM yang selama terdampak pandemi. Karena itu, pada 25 Oktober kemarin laga perdana Piala Bupati pun digelar.

Deny mengaku, walau sudah terlaksana gelaran Piala Bupati ini, tapi belum ada jadwal pasti fase knock out hingga final. “Jadi, kapan akan berakhir belum bisa dipastikan,” imbuhnya.

Sebab, pelaksanaan Piala Bupati tersebut juga melihat keadaan Covid-19 di Kabupaten Jember. “Jadi, bila Covid-19 kembali meningkat, bisa jadi pelaksanaan Piala Bupati kembali ditunda,” tuturnya. Sebaliknya, jika covid-19 terus mereda dan level Covid-19 di Jember turun, maka pelaksanaan Piala Bupati bisa jadi digelar di setiap kecamatan seperti konsep awal. Dengan begitu, di setiap kecamatan akan terasa dampak kegiatan olahraga terhadap roda ekonomi warga sekitar.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID – Kesebelasan internal klub yang berlaga di Piala Bupati dengan venue Stadion Notohadinegoro harus legawa. Pasalnya, stadion legendaris tersebut akhirnya dipakai Persid dalam mengarungi kompetisi Liga III Grup J Jatim. Alhasil, gelaran klub internal Piala Bupati itu digeser ke Lapangan Brigif Raider 9/Kostrad.

Sekretaris Askab PSSI Jember Andik Slamet mengatakan, adanya kepastian perubahan lokasi gelaran Liga 3 Grup J dari Stadion JSG ke Stadion Notohadinegoro juga membuat gelaran Piala Bupati menyesuaikan diri. Artinya, laga Piala Bupati yang biasanya dipertandingkan di Stadion Notohadinegoro harus dipindah ke tempat lain.

Sementara itu, Exco Askab PSSI Jember Deni Arianto mengatakan, adanya perubahan lokasi pertandingan dari Stadion Notohadinegoro ke Lapangan Brigif tidak begitu banyak berdampak. Terlebih lagi, lokasi Lapangan Brigif dengan Stadion Notohadinegoro juga dekat dan sama-sama berada di daerah Kreongan, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang. “Jadi, ada empat lokasi pelaksanaan Piala Bupati. Stadion Ambulu, Kalisat, Tanggul, dan Lapangan Brigif Raider 9/Kostrad,” terangnya.

Sebelum ini, perhelatan Piala Bupati sempat mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19. Agenda sepak bola yang tujuannya juga sebagai daya ungkit ekonomi UMKM yang selama terdampak pandemi. Karena itu, pada 25 Oktober kemarin laga perdana Piala Bupati pun digelar.

Deny mengaku, walau sudah terlaksana gelaran Piala Bupati ini, tapi belum ada jadwal pasti fase knock out hingga final. “Jadi, kapan akan berakhir belum bisa dipastikan,” imbuhnya.

Sebab, pelaksanaan Piala Bupati tersebut juga melihat keadaan Covid-19 di Kabupaten Jember. “Jadi, bila Covid-19 kembali meningkat, bisa jadi pelaksanaan Piala Bupati kembali ditunda,” tuturnya. Sebaliknya, jika covid-19 terus mereda dan level Covid-19 di Jember turun, maka pelaksanaan Piala Bupati bisa jadi digelar di setiap kecamatan seperti konsep awal. Dengan begitu, di setiap kecamatan akan terasa dampak kegiatan olahraga terhadap roda ekonomi warga sekitar.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca