Mobile_AP_Rectangle 1
Walau menerbitkan SE tentang seleksi, namun KONI Jember memberikan wewenang penuh terhadap cabor untuk mekanisme seleksi. “Cabor yang tahun kondisi dan potensi atletnya. Cabor juga lebih paham seleksi terbaik bagaimana,” terangnya.
Intruksi dari KONI Jember tersebut juga disambut baik oleh Pelatih Atletik Wahman Sumanjaya. Menurutnya, seleksi perlu dilakukan agar setiap atlet memiliki kesempatan yang sama berkompetisi untuk menjadi atlet Porprov Jember. “Memang keputusan seleksi itu dari KONI dan Dispora jadi kami dari cabor menunggu itu,” paparnya.
Dia berharap, setelah seleksi dilaksanakan, ada namanya training center (TC) atau pemusatan latihan. Menurutnya, TC inilah yang menjadi poin penting dalam mencapai prestasi. Artinya, kata dia, TC harus dilakukan serius, tidak hanya soal gizi dan menu latihan, tapi juga administrasi. Contoh administrasi adalah, adanya surat dispensasi khusus agar atlet diperbolehkan latihan oleh pihak sekolah maupun perguruan tinggi. (mg3/dwi)
- Advertisement -
Walau menerbitkan SE tentang seleksi, namun KONI Jember memberikan wewenang penuh terhadap cabor untuk mekanisme seleksi. “Cabor yang tahun kondisi dan potensi atletnya. Cabor juga lebih paham seleksi terbaik bagaimana,” terangnya.
Intruksi dari KONI Jember tersebut juga disambut baik oleh Pelatih Atletik Wahman Sumanjaya. Menurutnya, seleksi perlu dilakukan agar setiap atlet memiliki kesempatan yang sama berkompetisi untuk menjadi atlet Porprov Jember. “Memang keputusan seleksi itu dari KONI dan Dispora jadi kami dari cabor menunggu itu,” paparnya.
Dia berharap, setelah seleksi dilaksanakan, ada namanya training center (TC) atau pemusatan latihan. Menurutnya, TC inilah yang menjadi poin penting dalam mencapai prestasi. Artinya, kata dia, TC harus dilakukan serius, tidak hanya soal gizi dan menu latihan, tapi juga administrasi. Contoh administrasi adalah, adanya surat dispensasi khusus agar atlet diperbolehkan latihan oleh pihak sekolah maupun perguruan tinggi. (mg3/dwi)
Walau menerbitkan SE tentang seleksi, namun KONI Jember memberikan wewenang penuh terhadap cabor untuk mekanisme seleksi. “Cabor yang tahun kondisi dan potensi atletnya. Cabor juga lebih paham seleksi terbaik bagaimana,” terangnya.
Intruksi dari KONI Jember tersebut juga disambut baik oleh Pelatih Atletik Wahman Sumanjaya. Menurutnya, seleksi perlu dilakukan agar setiap atlet memiliki kesempatan yang sama berkompetisi untuk menjadi atlet Porprov Jember. “Memang keputusan seleksi itu dari KONI dan Dispora jadi kami dari cabor menunggu itu,” paparnya.
Dia berharap, setelah seleksi dilaksanakan, ada namanya training center (TC) atau pemusatan latihan. Menurutnya, TC inilah yang menjadi poin penting dalam mencapai prestasi. Artinya, kata dia, TC harus dilakukan serius, tidak hanya soal gizi dan menu latihan, tapi juga administrasi. Contoh administrasi adalah, adanya surat dispensasi khusus agar atlet diperbolehkan latihan oleh pihak sekolah maupun perguruan tinggi. (mg3/dwi)