Mobile_AP_Rectangle 1
Menurutnya, pantai selatan menjadi lokasi yang tepat untuk sekadar berlatih surfing. Sebab, kondisi ombaknya yang mendukung dan anginnya cukup bersahabat. Karenanya, di pantai itu dia dapat melatih keseimbangan di atas papan seluncurnya. Namun, ada satu hal yang ia sayangkan. Saat ini, pantai-pantai itu menjadi membosankan dan mengecewakan. Sebab, dia melihat banyak sampah berserakan di area pantai yang membuatnya terganggu saat mengendalikan papan seluncurnya di permukaan ombak. “Eman banget. Pantainya kotor. Bukan cuma mengganggu pemandangan, tapi juga kenyamanan saat surfing,” paparnya.
Meski merasa nyaman di kota orang, Dhea tetap memiliki impian untuk kota kelahirannya. Dia ingin Jember tak hanya mem-branding wisata dan budayanya, tapi juga memberi perhatian di bidang olahraga. Sebab, dari olahraga, potensi wisata, dan budaya itu akan lebih terangkat dan dikenal turis lokal maupun mancanegara. “Bisa jadi dari olahraga, misal perlombaan surfing di Jember, pantai kita akan didatangi orang luar. Apalagi atlet surfing itu kebanyakan dari luar Jawa, bahkan itu olahraga kegemaran turis-turis asing,” pungkasnya. Top of Form
Reporter : Delfi Nihayah
Mobile_AP_Rectangle 2
Fotografer : Dhea For Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih
- Advertisement -
Menurutnya, pantai selatan menjadi lokasi yang tepat untuk sekadar berlatih surfing. Sebab, kondisi ombaknya yang mendukung dan anginnya cukup bersahabat. Karenanya, di pantai itu dia dapat melatih keseimbangan di atas papan seluncurnya. Namun, ada satu hal yang ia sayangkan. Saat ini, pantai-pantai itu menjadi membosankan dan mengecewakan. Sebab, dia melihat banyak sampah berserakan di area pantai yang membuatnya terganggu saat mengendalikan papan seluncurnya di permukaan ombak. “Eman banget. Pantainya kotor. Bukan cuma mengganggu pemandangan, tapi juga kenyamanan saat surfing,” paparnya.
Meski merasa nyaman di kota orang, Dhea tetap memiliki impian untuk kota kelahirannya. Dia ingin Jember tak hanya mem-branding wisata dan budayanya, tapi juga memberi perhatian di bidang olahraga. Sebab, dari olahraga, potensi wisata, dan budaya itu akan lebih terangkat dan dikenal turis lokal maupun mancanegara. “Bisa jadi dari olahraga, misal perlombaan surfing di Jember, pantai kita akan didatangi orang luar. Apalagi atlet surfing itu kebanyakan dari luar Jawa, bahkan itu olahraga kegemaran turis-turis asing,” pungkasnya. Top of Form
Reporter : Delfi Nihayah
Fotografer : Dhea For Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih
Menurutnya, pantai selatan menjadi lokasi yang tepat untuk sekadar berlatih surfing. Sebab, kondisi ombaknya yang mendukung dan anginnya cukup bersahabat. Karenanya, di pantai itu dia dapat melatih keseimbangan di atas papan seluncurnya. Namun, ada satu hal yang ia sayangkan. Saat ini, pantai-pantai itu menjadi membosankan dan mengecewakan. Sebab, dia melihat banyak sampah berserakan di area pantai yang membuatnya terganggu saat mengendalikan papan seluncurnya di permukaan ombak. “Eman banget. Pantainya kotor. Bukan cuma mengganggu pemandangan, tapi juga kenyamanan saat surfing,” paparnya.
Meski merasa nyaman di kota orang, Dhea tetap memiliki impian untuk kota kelahirannya. Dia ingin Jember tak hanya mem-branding wisata dan budayanya, tapi juga memberi perhatian di bidang olahraga. Sebab, dari olahraga, potensi wisata, dan budaya itu akan lebih terangkat dan dikenal turis lokal maupun mancanegara. “Bisa jadi dari olahraga, misal perlombaan surfing di Jember, pantai kita akan didatangi orang luar. Apalagi atlet surfing itu kebanyakan dari luar Jawa, bahkan itu olahraga kegemaran turis-turis asing,” pungkasnya. Top of Form
Reporter : Delfi Nihayah
Fotografer : Dhea For Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih