JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bupati Jember Hendy Siswanto memberikan tenggat satu pekan untuk menentukan sikap apakah Yayasan Persid Jember (YPJ) dikembalikan ke Pemkab Jember atau tidak. Bila tetap ngotot tidak kembali ke pemerintah, maka bupati akan membentuk kesebelasan sendiri yang berkompetisi Liga Indonesia.
Pernyataan bupati tersebut tidak lain merupakan hasil pertemuan dengan YPJ yang diketuai oleh Suparno, kemarin (6/6), di Pendapa Wahyawibawagraha. Pertemuan yang singkat pada sore hari hingga Magrib itu tidak hanya dihadiri oleh Suparno, tapi juga seluruh anggota Pembina YPJ plus satu pengawas YPJ. Di antara anggota pembina YPJ yang hadir adalah Ahmad Halim, Agus Rizki, Wagino, Sirajuddin, serta Suparno sebagai Ketua Pembina dan Fani sebagai pengawas YPJ.
Kepada awak media, Hendy menyampaikan harus ada kerukunan dan kekompakan bersama dalam menangani Persid. “Sampai ada dua Persid, justru menjadi persoalan kami,” paparnya.
Menurutnya, sebelum memenangkan pertarungan di kompetisi sepak bola, tentu harus menangkan diri sendiri dulu, yaitu Persid tidak terjadi dualisme. “Kami berusaha semaksimal mungkin untuk bersatu,” katanya. Sehingga, kata dia, Persid harus dilepas semua.
Namun, bila bersikukuh tidak mau melepas ke Pemkab Jember, Hendy akan membuat kesebelasan baru yang berkompetisi di Liga Indonesia. “Tidak mau dilepas, tidak masalah. Kami akan buat yayasan baru, rumah baru,” paparnya.
Yayasan baru itu pun, kata dia, bisa diikuti personel Persid versi A ataupun versi B. Selain itu, dari klub selain Persid pun disilakan. Dengan begitu, dari yayasan baru tersebut akan segera membentuk tim dan didaftarkan kompetisi yang agenda pendaftarannya pada Juli.
“Bila masih tetap pertahankan Persid, ya silakan monggo. Pemkab buat sendiri, saya yang akan pimpin sendiri. Saya bikin nama sendiri agak panjang, yaitu Persatuan Sepak Bola Jember,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, memang tidak ada keputusan apakah YPJ versi Suparno itu diserahkan ke Pemkab atau tidak. Namun, kata dia, diberikan deadline selama tujuh hari. “Biar ada hasil, maka ada deadline satu minggu untuk teman-teman dari Persid, rembuk dulu ya monggo. Tapi jangan lama-lama, karena Juli pendaftaran kompetisi ada di depan mata,” terangnya.
Sementara itu, Ahmad Halim menambahkan, bupati sudah menyampaikan dengan tegas ingin ada suasana baru. Yaitu tidak ada hiruk pikuk sepak bola di Jember. Khususnya bagi Persid, tidak ada dualisme. “Jadi, dalam pertemuan tadi juga minta pengertiannya kepada segenap pengurus, pembina, dan pengawas, untuk menyerahkan yayasan ke bupati atau Pemkab Jember,” paparnya.
Pada intinya, kata dia, bupati akan membentuk klub baru bila Persid tetap tidak diserahkan. Sebab, bupati ingin ada nama Jember di kasta kompetisi Liga Indonesia. Hingga keluar dari pendapa, Halim mengaku masih belum paham hasil detail dari YPJ. Menurut informasi yang didapat Jawa Pos Radar Jember, para pembina YPJ langsung merapatkan barisan di salah satu rumah makan dekat Stasiun Jember.
Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti