Mobile_AP_Rectangle 1
Dimas Dwi Aditya, pelatih Smasa menjelaskan, permainan anak asuhnya cukup maksimal. “Diakui atau tidak kami bersyukur jam terbang anak-anak lebih banyak. Ini jadi keunggulan kami dan bisa mendominasi kuarter demi kuarter,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember seusai pertandingan.
Disisi lain, SMAN Mumbulsari sudah bermain maksimal. Meskipun skor belum berpihak kepada timnya. Nurul Ulum mengakui lawan tanding yang dihadapi skuadnya masih cukup superior. Meski begitu, apresiasi dan semangat tetap dia berikan kepada pemainnya. “Ini menjadi catatan evaluasi dari kami. Tentu akan kami perkuat mental bertanding anak-anak untuk laga berikutnya,” bebernya. (faq/bud)
- Advertisement -
Dimas Dwi Aditya, pelatih Smasa menjelaskan, permainan anak asuhnya cukup maksimal. “Diakui atau tidak kami bersyukur jam terbang anak-anak lebih banyak. Ini jadi keunggulan kami dan bisa mendominasi kuarter demi kuarter,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember seusai pertandingan.
Disisi lain, SMAN Mumbulsari sudah bermain maksimal. Meskipun skor belum berpihak kepada timnya. Nurul Ulum mengakui lawan tanding yang dihadapi skuadnya masih cukup superior. Meski begitu, apresiasi dan semangat tetap dia berikan kepada pemainnya. “Ini menjadi catatan evaluasi dari kami. Tentu akan kami perkuat mental bertanding anak-anak untuk laga berikutnya,” bebernya. (faq/bud)
Dimas Dwi Aditya, pelatih Smasa menjelaskan, permainan anak asuhnya cukup maksimal. “Diakui atau tidak kami bersyukur jam terbang anak-anak lebih banyak. Ini jadi keunggulan kami dan bisa mendominasi kuarter demi kuarter,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember seusai pertandingan.
Disisi lain, SMAN Mumbulsari sudah bermain maksimal. Meskipun skor belum berpihak kepada timnya. Nurul Ulum mengakui lawan tanding yang dihadapi skuadnya masih cukup superior. Meski begitu, apresiasi dan semangat tetap dia berikan kepada pemainnya. “Ini menjadi catatan evaluasi dari kami. Tentu akan kami perkuat mental bertanding anak-anak untuk laga berikutnya,” bebernya. (faq/bud)