JEMBER, RADARJEMBER.ID – Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember akan terus dilaksanakan walau ketua umumnya, Abdul Haris Alfianto, telah mengundurkan diri dari jabatannya. Musorkablub itu harus dilaksanakan oleh Plt Ketua KONI Jember dengan jangka waktu maksimal enam bulan.
Menilik ke belakang, sejatinya Musorkablub yang dinakhodai oleh Tim 9 tersebut direncanakan pada 18 Mei lalu. Namun, H-1 KONI Jatim mengeluarkan surat untuk menunda terlebih dahulu. Karena itu, sampai sekarang, Musorkablub itu belum dilaksanakan.
Mantan Sekretaris Umum KONI Jember yang juga Anggota Tim 9 Musorkablub, Ardhito Oky Wijaya mengatakan, setelah Alfin menyerahkan surat pengunduran diri kepada Bupati Jember, maka untuk proses selanjutnya, Tim 9 akan mengikuti proses sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Yakni melakukan mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) melalui rapat pleno. Sesuai rencana, agenda rapat pleno dijadwalkan Rabu (9/6) pekan depan. Namun, bila terlalu lama, jadwal tersebut bisa saja dipercepat, Senin (7/6).
Setelah PAW ditentukan dalam rapat pleno dan ada Plt ketua, maka selanjutnya Tim 9 akan kembali mengajukan surat untuk Musorkablub ke Plt Ketua KONI Jember. Oky menegaskan, Plt ketua nantinya juga wajib menggelar Musorkablub dengan jangka maksimal enam bulan setelah penetapan.
Informasi yang dihimpun, setelah Alfin mundur, berembus kabar tentang siapa sosok yang bakal menggantikan posisi Alfin. Nama Sapto Nugroho, Bendahara KONI Jember, digadang-gadang sebagai Plt ketua umum. Nama itu dimunculkan oleh Alfin sendiri. Sebab, dia menilai, Sapto cukup layak menggantikan posisinya tersebut. “Minimal pengurus harian. Yang bisa saat ini adalah Bendahara KONI. Namanya Sapto,” kata Alfin.
Namun, hingga kemarin, Sapto belum memberikan pernyataan apa pun. Apakah bersedia atau tidak jika diberi kepercayaan mengemban amanah tersebut. Upaya konfirmasi Jawa Pos Radar Jember untuk memperjelas hal itu juga belum direspons olehnya.
Sesuai AD/ART, jika ketua umum mengundurkan diri atau berhalangan tetap, maka mekanisme berikutnya bukan langsung Musorkablub, melainkan PAW. Berdasarkan peraturan yang sama, calon pengganti ketua umum adalah wakil ketua, bukan sekretaris atau bendahara.
Ini artinya, peluang menjadi Plt Ketua Umum KONI Jember bukanlah Sapto. Melainkan tiga nama yang menjabat sebagai wakil ketua. Mereka adalah Agus Sakera, Indi Naidha, dan Erfan Friambodo. Hanya, Erfan telah menyatakan keluar lebih dulu sebagai wakil ketua umum seiring polemik di tubuh KONI Jember melejit. Karena itu, saat ini hanya ada dua nama yang punya kans menjadi Plt ketua, yakni Indi Naidha dan Agus Sakera.
Di kalangan pengurus cabor, nama Indi Naidha dan Agus Sakera sudah cukup dikenal. Indi memegang dua jabatan penting di dua organisasi. Yaitu sebagai Ketua Persatuan Angkat Besi, Binaraga, dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Jember, sebelum bubar di tingkatan pusat. Dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Jember. Sedangkan Agus Sakera, tercatat sebagai Ketua Muaythai Indonesia (MI) Jember.
Sementara itu, terkait mundurnya Alfin, Sekretaris Umum KONI Jatim Suwanto menyambut baik, lantaran persoalan utama gejolak di tubuh KONI Jember telah selesai. Namun demikian, terjadinya kekosongan ketua harus segera diselesaikan. Berdasarkan AD/ART, untuk mengisi kekosongan tersebut tidak bisa langsung dengan menggelar Musorkablub. Melainkan dengan mekanisme PAW, kemudian menunjuk Plt Ketua KONI Jember dalam rapat pleno.
Suwanto meminta, setelah rapat pleno digelar, KONI Jember segera berkirim surat ke KONI Jatim. Ini supaya SK Plt segera diterbitkan. SK tugas baru tersebut juga berisi tugas utama, yaitu untuk menggelar Musorkablub. Dan bila lewat dari enam bulan Musorkablub tidak digelar, maka cabang olahraga (cabor) pengusung diperbolehkan menggelar Musorkablub sendiri. “Maksimal enam bulan waktu yang diberikan. Secepatnya lebih baik,” paparnya.
Suwanto sebenarnya ingin Musorkablub itu klir dan tidak menimbulkan persoalan. Dengan mundurnya Alfin, maka Musorkablub KONI Jember dinilainya akan lebih baik. Bila Alfin tetap bertahan, maka akan mengeluarkan energi banyak dan potensi konfliknya bisa semakin melebar. “Saran saya, setelah Plt ditunjuk, juga segera meminta petunjuk ke bupati, DPR, dan Dispora,” pungkasnya.
Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer :
Redaktur : Mahrus Sholih