JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pengcab Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Jember mulai melakukan ancang-ancang dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII. Setidaknya ada 20 atlet yang mulai disiapkan untuk masuk Pemusatan Latihan Daerah (puslatda). Walau terdapat puslatda, tapi puslatda yang dilakukan tidak seperti pada umumnya karena berbasis mandiri.
Kepada Jawa Pos Radar Jember, Sekretaris Pengcab Perkemi Jember Rizki Febrian Pramudita mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa persiapan demi mengikuti kejuaraan multi event terbesar se-Jatim ini. “Kami sudah lakukan persiapan latihan teknik dan fisik,” tuturnya.
Setidaknya, kata dia, ada dua atlet yang dipilih untuk ikut puslatda mandiri secara intensif. Menurut dia, puslatda ini penting dalam persiapan Porprov 2022 mendatang. Apalagi, Jember menjadi tuan rumah bersama.
Ya, Porprov VII yang diagendakan pada 2022 mendatang bakal berlangsung di empat kabupaten, yakni Jember, Lumajang, Situbondo, dan Bondowoso. Kempo menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan di Jember. Sehingga, kata dia, menjadi tuan rumah tentu saja harus menghasilkan capaian maksimal.
Rizki mengaku, puslatda secara mandiri ini tidak maksimal seperti pada umumnya. Sebab, masih dalam masa pandemi, sehingga porsi latihan tidak bisa fleksibel. Dengan memusatkan latihan di Mangli, 20 atlet yang dijaring ini mengikuti sesi latihan juga dibagi menjadi dua. Yaitu khusus fisik dan teknik. “Jadi, keamanan kesehatan juga kami pertimbangkan,” paparnya.
Dia menjelaskan, 20 atlet yang terjaring puslatda itu juga bisa berubah komposisinya. “Jadi, ada degradasi dan promosi,” ucapnya. Bahkan, jumlah itu juga bisa berkurang.
Berbicara bagaimana peluang kempo Jember meraih medali, Rizki belum bisa meraba kekuatan lawan untuk memastikan peluang mendapatkan medali. “Walau sebelumnya ada kejuaraan kempo secara virtual, tapi itu belum bisa menggambarkan kekuatan lawan nanti,” paparnya.
Apalagi, laga sebenarnya bukan hanya fisik dan teknik yang menjadi dasar pijakan mereka berprestasi. Tapi, mental bertanding juga jadi penentu. Bila mengukur kejuaraan kempo sebelum pandemi, tiga daerah yang jadi penantang terkuat yakni Surabaya, Kota Malang, dan Kabupaten Malang. “Kami akan berusaha tampil full team di Porprov, karena sebelumnya hanya empat nomor yang diturunkan dari 15 nomor yang dipertandingkan,” imbuhnya.
Pada Porprov VI 2019 lalu, terdapat enam atlet kempo yang diturunkan untuk mengisi empat nomor pertandingan. Hasilnya, Perkemi Jember membawa pulang satu medali perunggu.