JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pemerintah Kabupaten Jember mulai bergerak dalam melakukan perbaikan venue menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang bakal dihelat pada 2022 mendatang. Plt Ketua Bidang (Kabid) Jasa Konstruksi Penataan Bangunan Perumahan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jember Adrian S Sapnadi menerangkan bahwa sekarang sudah masuk dalam perencanaan teknis, meski belum sepenuhnya usai.
Pihaknya saat ini telah melakukan survei pada masing-masing venue. Kemudian, dilanjutkan proses pelelangan.
Dia mencontohkan kawasan GOR PKPSO Kaliwates. Keadaan lapangan tenis di sana dinilai buruk. Mulai dari pagar yang bolong hingga lapangan yang tak memenuhi standar. Selain itu, atap gedung olahraga juga bocor. Sedangkan, kamar mandinya tidak berfungsi. Karena itu, bakal ada standardisasi menjelang Porprov mendatang.
Ditanya tentang waktu penggarapan yang terkesan lama, dia memaparkan bahwa hal itu memang membutuhkan proses dan waktu yang tidak sebentar. “Kalau hanya pemeliharaan, mungkin kami sudah melangkah sebelumnya,” lanjutnya.
Berdasarkan hasil survei sementara, dia menerangkan bahwa renovasi kawasan GOR PKPSO dianggarkan sebanyak Rp 1,4 miliar. Anggaran ini meliputi renovasi untuk GOR sekaligus lapangan tenis Kaliwates. Sementara itu, di GOR Argopuro dianggarkan Rp 580 juta, Kolam Renang Kebon Agung sebesar Rp 320 juta, Stadion Notohadinegoro sebesar Rp 760 juta, Jember Sport Garden sebesar Rp 1,35 M. Totalnya sekitar Rp 4,5 M.
Meski begitu, penetapan anggaran per venue juga masih belum sepenuhnya tuntas. “Itu masih reng-rengan (hitungan, Red) kasar,” ungkapnya. Sementara, hal-hal yang berkaitan dengan pemenuhan sarana lain, pihaknya masih akan berkomunikasi dengan pejabat pengadaan barang dan jasa.
Lantas, apakah anggaran itu cukup untuk memperbaiki banyak fasilitas venue yang rusak? Dia menyatakan bahwa sebenarnya, dana Rp 5 miliar itu tidaklah cukup. Karena itu, harus ada prioritas yang diutamakan. “Contohnya, memperbaiki sarana yang memang benar-benar harus diperbaiki. Salah satunya, atap GOR Kaliwates yang bocor,” ungkapnya. Namun, hingga saat ini, dia menyatakan bahwa tinggal menunggu proses pelelangan.
Guna memaksimalkan anggaran yang ada serta mengurangi risiko salah bangun, para cabor yang bersangkutan harus ikut serta dalam proses perbaikan. Minimal bisa memaparkan apa saja yang dibutuhkan untuk diperbaiki pada venue masing-masing. Lalu, bagaimana sikap Dinas Pemuda dan Olahraga dalam hal ini?
Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember M Yusuf menjelaskan, survei lokasi venue yang dilakukan pekan lalu adalah ide dari Dispora. “Saya ajak DPU Cipta Karya untuk melakukan survei kembali bersama Dispora,” jelasnya.
Sejatinya, Cipta Karya sudah melakukan survei bagian mana yang akan direnovasi. “Tahun kemarin sudah dimulai survei itu oleh Cipta Karya,” ungkapnya.
Agenda setahun lalu, kata Yusuf, untuk menghitung kembali total kebutuhan. Sebab, anggaran yang tersedia senilai Rp 5 miliar tersebut dipastikan kurang. “Uangnya segitu. Pasti kurang,” jelasnya. Sehingga, kata dia, hitungan total kebutuhan tersebut disesuaikan dengan anggaran yang ada.
Artinya, kata dia, hal-hal yang tidak begitu penting akan ditunda dulu. Bisa jadi mes Persid akan ditunda terlebih dahulu renovasinya. “Yang terpenting itu, atlet bisa kembali berlatih dengan kondisi lapangan yang sesuai dengan kompetisi Porprov. Sehingga, atlet Jember bisa terlebih dahulu membiasakan diri berlatih di lokasi venue Porprov,” ucapnya.
Pihaknya sengaja tidak melibatkan cabor dalam survei tersebut agar konsentrasi tidak terpecah. “Sekarang mengajak cabor, nanti usul ini, usul itu. Dia (cabor, Red) kan nggak tahu keuangannya berapa,” paparnya. Walau begitu, Dispora sudah mengantongi data-data bagian mana yang terpenting untuk direnovasi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pertandingan di Porprov.
Setelah ini, tambah Yusuf, Cipta Karya akan mengulangi survei lagi. “Bisa jadi, selanjutnya bersama jasa konsultan. Setelah itu, jasa konsultan itu nanti pasti mengajak unsur cabor yang bersangkutan,” paparnya.
Jurnalis : Dwi Siswanto, Isnein Purnomo
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti