28.2 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Rangkap Jabatan di Pecahan Cabor

Berawal dari Ketidaksinkronan Body Contest dan Induk Olahraga

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kejuaraan body contest di Kota Cinema Mall (KCM) yang digelar pada 11 April lalu memang telah usai. Walau begitu, para pegiat olahraga binaraga dari sejumlah gym di Jember merasa kesal. Lantaran penyelenggaranya bukan induk cabang olahraga binaraga, melainkan angkat besi. Yakni Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI).

Selain itu, jika ditelusuri lebih jauh, organisasi cabor yang mengunggulkan kekuatan fisik ini pun rupanya sudah pecah. Namun, masih ada pengurus yang rangkap jabatan di masing-masing pecahan organisasi. Bahkan, dalam pemilihan ketua PABSI pun mereka merasa tidak semua gym diundang sebagai anggota.

Kepada Jawa Pos Radar Jember, Ketua Rambo Gym Jember (RGJ) Junaidi mengatakan, body contest sejatinya bagian dari binaraga, bukan angkat besi. Sehingga, agenda yang dilaksanakan PABSI Jember ini sejatinya tidak selaras.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia menjelaskan, angkat besi, angkat berat, dan binaraga dulu menjadi satu induk organisasi dalam Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI). Namun, pada Agustus 2020 kemarin telah dibubarkan dan dipecah menjadi tiga bagian. Ketiga organisasi yang dimaksud adalah PABSI, Perkumpulan Angkat Besar Seluruh Indonesia (Pabersi), serta Perkumpulan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI). “Tapi untuk PBFI di Jawa Timur masih sengketa dan belum ada kepengurusan. Jadi, di tingkat kabupaten di Jawa Timur, termasuk Jember, juga belum terbentuk PBFI,” ucapnya.

Oleh sebab itu, kata dia, gelaran body contest tersebut dirasa cukup aneh. Selain bukan ranah pembinaan PABSI, pengurus PBFI pun belum terbentuk di Jember.

Junaidi sebagai ketua gym yang dahulu menjadi anggota PABBSI pun mengakui jika pada saat muskab PABSI dan Pabersi, dirinya tidak diundang. Padahal, dalam muskab tersebut juga ada agenda pemilihan ketua, dan gym miliknya juga punya suara sebagai anggota PABBSI. “Acaranya di kafe di daerah Jalan Jawa. Dan dijadikan satu, muskab PABSI dan Pabersi,” terangnya.

Pria berotot dan berambut lurus ini berharap besar, bila PBFI nanti terbentuk, unsur kepengurusan tidak dijabat oleh orang-orang yang sama. Sebab, diketahui kepengurusan PABSI dan Pabersi dijabat oleh pihak yang sama.

“Seperti saling tukar. Semisal di PABSI (menjabat sebagai) ketua, di Pabersi (menjabat sebagai) wakil ketua. Sedangkan ketua Pabersi juga menjabat sebagai sekretaris atau unsur pimpinan lainnya seperti wakil,” jelasnya. Padahal, kata dia, dalam peraturan sudah dijelaskan pengurus tiga induk organisasi pecahan PABBSI tidak boleh rangkap jabatan.

Sementara itu, Sugianto dari bidang perwasitan binaraga provinsi mengaku datang di muskab PABSI dan Pabersi Jember pada Februari 2020 kemarin. Namun, dirinya datang sebagai pendamping dari PABBSI, yang diperintahkan mendampingi muskab cabor pecahan PABBSI khusus untuk wilayah Tapal Kuda.

Dia juga menjabarkan, muskab PABSI dan Pabersi Jember memang dijadikan satu tempat. Namun sepemahamannya, sejatinya gelaran muskab dua induk cabor ini diadakan di lokasi berbeda, seperti yang pernah dilakukan di daerah lain.

Sementara itu, Ketua PABSI Jember Indi Naidha tidak menampik jika PABBSI pecah menjadi tiga organisasi cabor. Dan kepengurusan PBFI sebagai salah satu pecahannya belum terbentuk di Jember. Sebab, di Jatim juga belum terbentuk akibat ada gugatan secara hukum.

Namun demikian, dia menekankan pentingnya saling back up untuk pembinaan. Apalagi, PBFI juga kosong tanpa organisasi dan kepengurusan di Jember. “Kalau dibiarkan, atlet binaraga ya eman, karena Jember punya potensi,” paparnya.

Atas dasar inilah, dia menggelar kejuaraan body contest untuk atlet binaraga. Indi mengaku, acara tersebut mendapat apresiasi dari daerah lainnya karena selama ini tidak ada kompetisi akibat pandemi. “Lumayan lho pesertanya kemarin, ada 100 lebih,” jelasnya.

Terkait persoalan rangkap jabatan, Indi mengakui bahwa dia memegang dua jabatan penting di dua organisasi. Yaitu sebagai ketua di PABSI dan wakil ketua di Pabersi. Selain itu, Indi juga diketahui menjadi bagian dari pengurus PABSI Jawa Timur dan Pabersi Jawa Timur. Bahkan, dia sempat mengungkapkan bahwa dia juga bakal memegang jabatan di kepengurusan PBFI jika terbentuk nanti. “Kalau PBFI nanti juga saya wakil ketuanya,” imbuhnya.

Rangkap jabatan di tiga cabor pecahan PABBSI itu, kata dia, dilakukan untuk menguatkan cabor baru tersebut. Di Pabersi terdapat nama Dimas sebagai ketua. Sedangkan untuk PBFI, yang disiapkan sebagai ketua PBFI adalah Widi.

Sementara itu, Sugito, tokoh angkat berat dan besi, mengungkapkan, dalam Rakernas PB Pabersi, Januari lalu, dijelaskan di berbagai media bahwa salah satu hal yang penting dalam penyempurnaan AD ART Pabersi yakni Ketua Pabersi dilarang untuk rangkap jabatan sebagai pengurus cabang olahraga lain dari anggota KONI Pusat. Termasuk di PABSI dan PBFI. Hal itu dilakukan agar lebih fokus dan tidak mendua dengan cabor lain.

 

 

Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kejuaraan body contest di Kota Cinema Mall (KCM) yang digelar pada 11 April lalu memang telah usai. Walau begitu, para pegiat olahraga binaraga dari sejumlah gym di Jember merasa kesal. Lantaran penyelenggaranya bukan induk cabang olahraga binaraga, melainkan angkat besi. Yakni Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI).

Selain itu, jika ditelusuri lebih jauh, organisasi cabor yang mengunggulkan kekuatan fisik ini pun rupanya sudah pecah. Namun, masih ada pengurus yang rangkap jabatan di masing-masing pecahan organisasi. Bahkan, dalam pemilihan ketua PABSI pun mereka merasa tidak semua gym diundang sebagai anggota.

Kepada Jawa Pos Radar Jember, Ketua Rambo Gym Jember (RGJ) Junaidi mengatakan, body contest sejatinya bagian dari binaraga, bukan angkat besi. Sehingga, agenda yang dilaksanakan PABSI Jember ini sejatinya tidak selaras.

Dia menjelaskan, angkat besi, angkat berat, dan binaraga dulu menjadi satu induk organisasi dalam Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI). Namun, pada Agustus 2020 kemarin telah dibubarkan dan dipecah menjadi tiga bagian. Ketiga organisasi yang dimaksud adalah PABSI, Perkumpulan Angkat Besar Seluruh Indonesia (Pabersi), serta Perkumpulan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI). “Tapi untuk PBFI di Jawa Timur masih sengketa dan belum ada kepengurusan. Jadi, di tingkat kabupaten di Jawa Timur, termasuk Jember, juga belum terbentuk PBFI,” ucapnya.

Oleh sebab itu, kata dia, gelaran body contest tersebut dirasa cukup aneh. Selain bukan ranah pembinaan PABSI, pengurus PBFI pun belum terbentuk di Jember.

Junaidi sebagai ketua gym yang dahulu menjadi anggota PABBSI pun mengakui jika pada saat muskab PABSI dan Pabersi, dirinya tidak diundang. Padahal, dalam muskab tersebut juga ada agenda pemilihan ketua, dan gym miliknya juga punya suara sebagai anggota PABBSI. “Acaranya di kafe di daerah Jalan Jawa. Dan dijadikan satu, muskab PABSI dan Pabersi,” terangnya.

Pria berotot dan berambut lurus ini berharap besar, bila PBFI nanti terbentuk, unsur kepengurusan tidak dijabat oleh orang-orang yang sama. Sebab, diketahui kepengurusan PABSI dan Pabersi dijabat oleh pihak yang sama.

“Seperti saling tukar. Semisal di PABSI (menjabat sebagai) ketua, di Pabersi (menjabat sebagai) wakil ketua. Sedangkan ketua Pabersi juga menjabat sebagai sekretaris atau unsur pimpinan lainnya seperti wakil,” jelasnya. Padahal, kata dia, dalam peraturan sudah dijelaskan pengurus tiga induk organisasi pecahan PABBSI tidak boleh rangkap jabatan.

Sementara itu, Sugianto dari bidang perwasitan binaraga provinsi mengaku datang di muskab PABSI dan Pabersi Jember pada Februari 2020 kemarin. Namun, dirinya datang sebagai pendamping dari PABBSI, yang diperintahkan mendampingi muskab cabor pecahan PABBSI khusus untuk wilayah Tapal Kuda.

Dia juga menjabarkan, muskab PABSI dan Pabersi Jember memang dijadikan satu tempat. Namun sepemahamannya, sejatinya gelaran muskab dua induk cabor ini diadakan di lokasi berbeda, seperti yang pernah dilakukan di daerah lain.

Sementara itu, Ketua PABSI Jember Indi Naidha tidak menampik jika PABBSI pecah menjadi tiga organisasi cabor. Dan kepengurusan PBFI sebagai salah satu pecahannya belum terbentuk di Jember. Sebab, di Jatim juga belum terbentuk akibat ada gugatan secara hukum.

Namun demikian, dia menekankan pentingnya saling back up untuk pembinaan. Apalagi, PBFI juga kosong tanpa organisasi dan kepengurusan di Jember. “Kalau dibiarkan, atlet binaraga ya eman, karena Jember punya potensi,” paparnya.

Atas dasar inilah, dia menggelar kejuaraan body contest untuk atlet binaraga. Indi mengaku, acara tersebut mendapat apresiasi dari daerah lainnya karena selama ini tidak ada kompetisi akibat pandemi. “Lumayan lho pesertanya kemarin, ada 100 lebih,” jelasnya.

Terkait persoalan rangkap jabatan, Indi mengakui bahwa dia memegang dua jabatan penting di dua organisasi. Yaitu sebagai ketua di PABSI dan wakil ketua di Pabersi. Selain itu, Indi juga diketahui menjadi bagian dari pengurus PABSI Jawa Timur dan Pabersi Jawa Timur. Bahkan, dia sempat mengungkapkan bahwa dia juga bakal memegang jabatan di kepengurusan PBFI jika terbentuk nanti. “Kalau PBFI nanti juga saya wakil ketuanya,” imbuhnya.

Rangkap jabatan di tiga cabor pecahan PABBSI itu, kata dia, dilakukan untuk menguatkan cabor baru tersebut. Di Pabersi terdapat nama Dimas sebagai ketua. Sedangkan untuk PBFI, yang disiapkan sebagai ketua PBFI adalah Widi.

Sementara itu, Sugito, tokoh angkat berat dan besi, mengungkapkan, dalam Rakernas PB Pabersi, Januari lalu, dijelaskan di berbagai media bahwa salah satu hal yang penting dalam penyempurnaan AD ART Pabersi yakni Ketua Pabersi dilarang untuk rangkap jabatan sebagai pengurus cabang olahraga lain dari anggota KONI Pusat. Termasuk di PABSI dan PBFI. Hal itu dilakukan agar lebih fokus dan tidak mendua dengan cabor lain.

 

 

Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kejuaraan body contest di Kota Cinema Mall (KCM) yang digelar pada 11 April lalu memang telah usai. Walau begitu, para pegiat olahraga binaraga dari sejumlah gym di Jember merasa kesal. Lantaran penyelenggaranya bukan induk cabang olahraga binaraga, melainkan angkat besi. Yakni Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI).

Selain itu, jika ditelusuri lebih jauh, organisasi cabor yang mengunggulkan kekuatan fisik ini pun rupanya sudah pecah. Namun, masih ada pengurus yang rangkap jabatan di masing-masing pecahan organisasi. Bahkan, dalam pemilihan ketua PABSI pun mereka merasa tidak semua gym diundang sebagai anggota.

Kepada Jawa Pos Radar Jember, Ketua Rambo Gym Jember (RGJ) Junaidi mengatakan, body contest sejatinya bagian dari binaraga, bukan angkat besi. Sehingga, agenda yang dilaksanakan PABSI Jember ini sejatinya tidak selaras.

Dia menjelaskan, angkat besi, angkat berat, dan binaraga dulu menjadi satu induk organisasi dalam Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI). Namun, pada Agustus 2020 kemarin telah dibubarkan dan dipecah menjadi tiga bagian. Ketiga organisasi yang dimaksud adalah PABSI, Perkumpulan Angkat Besar Seluruh Indonesia (Pabersi), serta Perkumpulan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI). “Tapi untuk PBFI di Jawa Timur masih sengketa dan belum ada kepengurusan. Jadi, di tingkat kabupaten di Jawa Timur, termasuk Jember, juga belum terbentuk PBFI,” ucapnya.

Oleh sebab itu, kata dia, gelaran body contest tersebut dirasa cukup aneh. Selain bukan ranah pembinaan PABSI, pengurus PBFI pun belum terbentuk di Jember.

Junaidi sebagai ketua gym yang dahulu menjadi anggota PABBSI pun mengakui jika pada saat muskab PABSI dan Pabersi, dirinya tidak diundang. Padahal, dalam muskab tersebut juga ada agenda pemilihan ketua, dan gym miliknya juga punya suara sebagai anggota PABBSI. “Acaranya di kafe di daerah Jalan Jawa. Dan dijadikan satu, muskab PABSI dan Pabersi,” terangnya.

Pria berotot dan berambut lurus ini berharap besar, bila PBFI nanti terbentuk, unsur kepengurusan tidak dijabat oleh orang-orang yang sama. Sebab, diketahui kepengurusan PABSI dan Pabersi dijabat oleh pihak yang sama.

“Seperti saling tukar. Semisal di PABSI (menjabat sebagai) ketua, di Pabersi (menjabat sebagai) wakil ketua. Sedangkan ketua Pabersi juga menjabat sebagai sekretaris atau unsur pimpinan lainnya seperti wakil,” jelasnya. Padahal, kata dia, dalam peraturan sudah dijelaskan pengurus tiga induk organisasi pecahan PABBSI tidak boleh rangkap jabatan.

Sementara itu, Sugianto dari bidang perwasitan binaraga provinsi mengaku datang di muskab PABSI dan Pabersi Jember pada Februari 2020 kemarin. Namun, dirinya datang sebagai pendamping dari PABBSI, yang diperintahkan mendampingi muskab cabor pecahan PABBSI khusus untuk wilayah Tapal Kuda.

Dia juga menjabarkan, muskab PABSI dan Pabersi Jember memang dijadikan satu tempat. Namun sepemahamannya, sejatinya gelaran muskab dua induk cabor ini diadakan di lokasi berbeda, seperti yang pernah dilakukan di daerah lain.

Sementara itu, Ketua PABSI Jember Indi Naidha tidak menampik jika PABBSI pecah menjadi tiga organisasi cabor. Dan kepengurusan PBFI sebagai salah satu pecahannya belum terbentuk di Jember. Sebab, di Jatim juga belum terbentuk akibat ada gugatan secara hukum.

Namun demikian, dia menekankan pentingnya saling back up untuk pembinaan. Apalagi, PBFI juga kosong tanpa organisasi dan kepengurusan di Jember. “Kalau dibiarkan, atlet binaraga ya eman, karena Jember punya potensi,” paparnya.

Atas dasar inilah, dia menggelar kejuaraan body contest untuk atlet binaraga. Indi mengaku, acara tersebut mendapat apresiasi dari daerah lainnya karena selama ini tidak ada kompetisi akibat pandemi. “Lumayan lho pesertanya kemarin, ada 100 lebih,” jelasnya.

Terkait persoalan rangkap jabatan, Indi mengakui bahwa dia memegang dua jabatan penting di dua organisasi. Yaitu sebagai ketua di PABSI dan wakil ketua di Pabersi. Selain itu, Indi juga diketahui menjadi bagian dari pengurus PABSI Jawa Timur dan Pabersi Jawa Timur. Bahkan, dia sempat mengungkapkan bahwa dia juga bakal memegang jabatan di kepengurusan PBFI jika terbentuk nanti. “Kalau PBFI nanti juga saya wakil ketuanya,” imbuhnya.

Rangkap jabatan di tiga cabor pecahan PABBSI itu, kata dia, dilakukan untuk menguatkan cabor baru tersebut. Di Pabersi terdapat nama Dimas sebagai ketua. Sedangkan untuk PBFI, yang disiapkan sebagai ketua PBFI adalah Widi.

Sementara itu, Sugito, tokoh angkat berat dan besi, mengungkapkan, dalam Rakernas PB Pabersi, Januari lalu, dijelaskan di berbagai media bahwa salah satu hal yang penting dalam penyempurnaan AD ART Pabersi yakni Ketua Pabersi dilarang untuk rangkap jabatan sebagai pengurus cabang olahraga lain dari anggota KONI Pusat. Termasuk di PABSI dan PBFI. Hal itu dilakukan agar lebih fokus dan tidak mendua dengan cabor lain.

 

 

Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca